41 - Reno Mawar

2.6K 125 0
                                    

Ini lanjutan part 40 karena kepanjangan jadi dibagi 2.

-----------------------------------------------------------

"Omongan lo tuh bener-bener deh"

"Disana gua punya vila tempat bagus banget. Romantis sepi"

"Tempat mesum paling" ucap Mawar asal

"Ih kok tau. Yah padahal gua mau mesumin lo, eh tapi gapapa kan gua mesumin lo?" ucap Reno santai sambil kedipin sebelah matanya, membuat Mawar sedikit takut

"Ren jangann bikin takut kenapa sih ah dari tadi omongan lo nakutin sumpah"

"Kalo gua mesumin lo paling lo hamil terus gua tanggung jawab deh. Gampang" ucap Reno santai tanpa melihat Mawar

"Ih majis. Gua mau nikah dengan keadaan masih perawaan bukan karena hamil duluan. Amit-amit deh" balas Mawar sambil ngelus perutnya

"Mau lo nolak juga udah terlambat, gua udah gak tahan sumpah ngeliat lo."

"Reno sampe lo nyentuh gua mati lo" ancam Mawar sambil nunjuk-nunjuk Reno

"Iya gapapa gua Mati asal kita udah....ah lo paham lah"

"Gua mau pulang." ucap Mawar sambil membuka pintu mobil padahal mobil sedang dalam keadaan jalan.

"Nanti aja." cegah Reno sambil memegang tangan Mawar

"RENOOOOO" tiba-tiba mobil berenti disebuah vila yang cukup luas

"Kok berenti. Ih sepi banget vilanya" ucap Mawar melihat keadaan luar yang sepi dan lumayan gelap

"Ayo turun"

"Gak mau. Gua masih mau perawan Reno" ucap Mawar dari dalam mobil, padahal Reno udah diluar mobil.

"Ah lama lo" Reno lalu menggendong Mawar ala dribel

"Reno turunin gua. Gua gak mau"

"Reno gua mohon"

"Reno gua benci sama lo"

"Gua benci lo"

Cup

"Berisik banget deh ah" ucap Reno setelah mengecup kilat bibir Mawar lalu Reno meletakkan Mawar duduk disebelahnya, mereka sedang ada dibelakang vila dan duduk di rumput-rumputan.

"Duduk anteng gini kan cantik."
Reno lalu duduk disamping Mawar dan merangkul Mawar. Mawar bersandar pada dada Reno.

"Bagus ya langitnya"

"Gua suka deh tempatnya."

"Tadi katanya gak suka."

"Sekarang suka" ucap Mawar sambil melingkarkan tangannya dipinggang Reno.

"Sama kaya hati ya, bilangnya gak suka ternyata suka."

"Baperan banget sih lo. Hati mulu." Reno senyum lalu mengusap kepala Mawar

"Ini vila keluarga nyokap gua. Lo orang pertama yang gua ajak kesini"

"Alah omong kosong. Paling cewek-cewek lo sering lo ajak kesini."

"Lo kayanya emosi banget kalo ngomong cewek-cewek gua."

"Gua jomblo udah berapa lama ya wang? Lupa gua udah lama kayanya. Tapi bodo amat lah sekarang kan udah ada yang pasti" Mawar ngangguk

"Lo berapa kali jatuh cinta?" tanya Mawar sambil melihat indahnya langit

"Sekali." jawab Reno singkat sambil mengusap-ngusap mahkota Mawar.

"Masa sih"

"Gua gak suka bahas masalalu, mending kita ngomongin masa depan."

"Kalo gua disana lo jangan genit-genit disini"

"Suka-suka gua lah, gua cantik pasti banyak yang mau, ngapain gua nungguin lo buang-buang waktu, kalo gua nunggu lo pasti, lah kalo gak pasti. Sakit bet"

"Pasti."

"buktiin aja deh gausah janji."
Reno memutar tubuhnya menghadap Mawar, jadilah mereka berhadap-hadapan. Reno mendekatkan wajahnya pada wajah Mawar hingga tersisa beberapa cm.

Jantung Mawar serasa ingin copot melihat mata coklat dan tajam milik Reno dan bibir yupi Reno, yang membuat Mawar tidak bisa menolak jika bibir itu menyentuh bibir nya. Mawar mengakui jika bibir itu manis, lembut sudah sekian kali Mawar mencobanya tidak pernah ada rasa bosan, hingga Mawar merasakan bibirnya menempel pada bibir Reno. Hanya menempel tidak lebih.

Kedua tangan Reno menyentuh leher Mawar membuat bulu kuduk Mawar berdiri. Ingin menolak tapi tidak bisa. Mawar merasakan jika Reno sudah melumat bibirnya, sampai Reno menutup matanya, Mawar melakukan hal yang sama.

Ciuman yang mereka lakukan entah sudah berapa kalinya. Mereka tanpa status tapi mereka mempunyai tujuan yang sama. Hati mereka sudah bersatu tetapi status tetap teman.

Reno merasakan nafas Mawar akan habis, Reno menyudahi ciuman mereka. Lalu menghapus bibir Mawar yang terlihat merah sedikit membengkak.

Reno senyum dan mengelus kepala Mawar. Mawar ikutan senyum. Reno mencium pucuk kepala Mawar, Mawar menutup matanya merasakan kasih sayang Reno. Turun ke kening, hidung, pipi kanan pipi kiri, bibir, hingga leher Reno berhenti untuk menghirup wangi vanila dari leher Mawar hingga dikecup sampai meninggalkan bercak merah. Reno memeluk Mawar erat.

"Loveyou dan missyou so much darling. Cewek absurd" Mawar mengangguk.

"Leher lo merah." ucap Reno santai sambil menunjuk leher Mawar

"Hah?" Mawar menyentuh lehernya

"Sedikit doang kok"

"Reno lo anjing banget" ucap Mawar sambil jambak rambut Reno

"Dihansaplasin aja sih"

"Ah taik lo" ucap Mawar frustasi sambil menutup bercak merah dilehernya dengan sebelah tangannya

"Lagian lo bikin gua nafsu sih"

"Lo nya aja yang nafsuan" Reno senyum

"Lo menggoda."

"Terus gimana ini?" lirih Mawar memegang tangan Reno

"Tanggung tau itu sini lagi deh" ucap Reno sambil menyentuh leher Mawar lalu ditepis Mawar

"Bangsat"

HAHAHAHAHAHAH

"Sini ah peluk" Mawar memeluk Reno erat dan tangan Reno berjalan menjitak kepala Mawar.

**
Jum'at, 09 Sept 2016. Pkl. 21.57

Next Generation [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang