14 - Elang

2.7K 150 0
                                        

"Dari mana aja kamu tengah malem gini baru pulang?"

Elang kaget saat mendengar suara mamahnya ketika berjalan kearah tangga menuju kamarnya.

"Oh mamah udah pulang? Aku kira mamah lupa kalo masih punya anak disini." Ucap elang tanpa melihat mamahnya

"Kenapa kamu bicara kaya gitu? Apa maksudnya?"

"Bukannya mamah sama papah cuma mikirin kerjaan kalian, kalo aku boleh milih lebih baik aku gak usah dilahirin kalo tau akhirnya aku seperti anak yatim piatu."

"Elang siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu?" Ucap Dania meninggikan suaranya. Dania kaget kenapa Elang bisa mengeluarkan kaya seperti itu.

"Aku dari kecil belajar bicara sendiri, mungkin belajar jalan pun aku sendiri mamah sama papah bebas diluaran sana, sama aku juga pengen bebas biar aku juga lupa kalo aku masih punya orang tua." Elang langsung pergi meninggalkan mamahnya yang berdiri seperti patung.

"Elang berhenti mamah belom selesai bicara"

"Emangnya gua salah ya?"

"Apa yang harus gua lakuin?"

**

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"Dania."

"Kapan kamu datengnya? Aku kangen bgt sama kamu." Ucap Syifa. Setelah perdebatan semalam bersama Elang. Siangnya Dania mendatangkan kediaman Rio. Tadi pagi Elang berangkat pagi-pagi sekali tanpa Dania tau kapan anak itu berangkat.

"Baru kemaren gua dateng. Gua juga kangen sama lo." Ucap Dania sambil cipika cipiki bersama Syifa.

"Ada apa dan?" Tanya Syifa sambil duduk diruang tengah bersama Dania.

"Gua mau nyari anak lo. Raffa ada?"

"Raffa? Tadi pulang sekolah langsung pergi main sepeda. Ada apa?" Tanya Syifa bingung.

"Sama siapa?"

"Sama temen-temennya."

"Sama Elang Reno?"

"Bukan."

"Kalo Reno kakinya patah abis kecelakaan main skatenya. Kalo Elang katanya lagi ngeband."

"Patah? Kok bisa?"

"Iya gitu deh. Anaknya aktif banget" Dania ngangguk

"Ada apa sih?" Tanya Syifa bingung

"Gua mau tau tentang kesehariannya Elang dari Raffa dan Reno."

"Semalem anak itu pulang tengah malem jam 2 baru pulang entah dr mana......." Dania menceritakan kejadian semalem pada Syifa

"menurut aku, kamu berhenti aja dari pramugari, Elang butuh peran orang tua dibelakang dia. Dia juga cerita ke Raffa Reno katanya dia iri sama Raffa Reno. Dia hanya butuh peran kamu dan Ariel bukan harta melimpah."

"Iya gua juga pernah mikir gitu tapi gua belom siap buat lepas semuanya "

"Awalnya aku juga sama kaya kamu. gak siap tapi demi anak aku siap. Gaji Ariel udah cukup buat biayain kalian bertiga."

"Yaudah gua kerumah Ridha dulu ya, kali aja ada Reno."

"Mau aku temenin?"

**

"El main gitar lo yang bener dong, tumbenan lo gak fokus." Ucap Gilang, Vocalis band Elang. Elang dari pulang sekolah langsung menuju studio musik biasa bandnya bermain.

"Sorry sorry lang kurang aqua gua" Ucap Elang tak enak sambil memijat pelipisnya yang terasa sakit.

"Oke ayo lanjut" Elang ngangguk

"Lo ada masalah? Cerita sama gua" Tanya Gilang setelah latihan selesai.

"gak ada lang, gua cuma kurang tidur, cuma tidur 3 jam, jam 6 udah sekolah." Jawab Elang.

"Jangan sungkan-sungkan kalo mau cerita." Elang ngangguk

"Yaudah gua balik duluan ya udah malem."

"Hati-hati El"

**

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"Hai nda, hai ate" sapa Yaya saat membukakan pintu rumahnya ternyata Syifa dan Dania. Yaya lalu mencium tangan kedua wanita cantik itu yang sudah seperti ibunya sendiri.

"Hai Yasmine makin cantik aja" Jawab Dania sambil ngelus kepala Yaya.

"Makasih ate. Ada apa? Ayah ibu belom pulang nda ate" Ucap Yaya sambil jalan kedalam rumahnya diikuti Syifa dan Dania disampingnya.

"Reno ada ya?" Tanya Dania. Yaya ngangguk

"Ada te di kamarnya paling lagi tidur."

"Boleh ate kekamarnya?" Yaya ngangguk

"Boleh te"

**

Singkat beuttttt

**

Selasa, 23 Agt 2016. Pkl. 20.02

Next Generation [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang