5

4.7K 253 0
                                    

Bruuukkkk....

Ali menabrak seseorang dengan kuat , hingga wanita tersebut kehilangan keseimbangan tubuh nya.

Dengan sigap Ali menangkap tubuh wanita itu , sedangkan sang wanita menutup matanya seakan pasrah jika ia akan terjatuh.

Ali menatap wanita tersebut dengan teliti, matanya tidak dapat beralih dari wajah indah ini.

Hingga mata hazel itu terbuka dan mengunci tatapan nya.

Degg...
Degg...
Degg...

Jantung Ali berpacu dengan cepat , namun mata Prilly kini beralih pada kalung berbentuk kunci milik Ali.

"Maaf... "

Prilly melepaskan pelukan Pria tampan itu.

"Terimakasih telah menolong "

"Senyum nya... Melting gue !! "
Batin Ali.

"Kamu gak papa ??? "

"Akhhh... Iya , gue gak papa "

Ali tersadar dari lamunan nya dan menggaruk rambutnya yg tidak gatal.

"Kalo gitu aku duluan ! "

Prilly tersenyum lagi dan berlalu dengan langkah cepat.

"Ayolah Ali... !!!!
Anggap kejadian tadi tidak pernah terjadi !!! Lo harus ingat Rasya !!! "

"Huuuufffff !!! "

Ali meyakinkan dirinya seraya berlalu kedalam kelas.

Hari ini Prilly memilih untuk bolos dijam pertama , dan kini ia memilih berada ditaman .

"Kalung itu... Kenapa bisa sama ?? Apa mereka memiliki hubungan ?? Atau hanya sekedar kebetulan !!"

Ucap Prilly seakan menerka nerka.

"Tapi tidak ada yang kebetulan ! Aku harus mencari tau ! Bukankah ini petunjuk yang selama ini aku tunggu ??? "

Prilly membulatkan tekad nya . ia harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Meski akan banyak kesuliatan yang harus ia hadapi.

Wuusshhhhh....

"Arbany.... Rambut aku berantakan !!!! "
Teriak Prilly dengan manja sesekali memajukan bibirnya.

Bagaimana tidak kesal , Arbany datang disaat yang tidak tepat dan menghembuskan angin yang cukup kuat pada wajah nya.

"Jangan melamun , nanti kerasukan setan ! "

"Ia... Kamu setan nya !!! "

"Ck..ck..ck berbicaralah dengan lembut nona "

Prilly tidak menanggapinya , ia hanya menatap Arbany dengan tatapan yg sulit diartikan.

Arbany terlihat salah tingkah dan mulai tidak nyaman pada posisi duduknya yang berada disamping Prilly.

Prilly mengangkat tangan nya seolah menggapai pipi kanan Arbany.
Arbany mulai menutup matanya seakan merasakan sentuhan gadis barbie itu.

"Lihat aku. . "

Arbany membuka matanya , menatap pemilik mata hazel itu.

"Aku akan melakukan apapun itu untuk mu , karna aku menyayangi mu .
Aku tau betapa sulit nya menjadi kamu ,
Mencari jati diri namun tidak mengingat apapun.
Sudah seharusnya kamu tenang disana " lirih Prilly

"Dengan ada nya kamu , semua terasa ringan "

Arbany tersenyum seraya mengecup kening wanita itu.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang