INDIGO

8

Sebuah batu terlempar begitu saja. Terlempar lagi ... Lagi dan lagi , begitu seterus nya.
Hingga sepasang mata bergidik ngeri ,
Pria tersebut dengan tubuh bergetar berusaha menggunakan helem nya meski tidak dapat ia gunakan dengan benar.

"Na..nasib jadi tukang ojek !! "
Gumam Pria paruh baya tersebut dan kabur menggunakan motor buntut nya.

Tru...utu..tutut...tuttt

Begitulah bunyi motor buntut tersebut.
Pria paruh baya itu merutuki keadaan motor nya yang selalu bekerja dengan lambat layak nya binatang siput.

"Hiii...hihihi ...hiiii "
Tawa seorang wanita menggema , hingga menyadarkan Bany yang sedari tadi kebingungan menyaksikan tingkah sang tukang ojek.

"Berisik... !!!! "

"Ban... Ban... , udah 3 tahun jadi hantu masih aja begok !!! "
Cibir sang wanita yang kini berdiri tepat disamping Arbany.

"Nama gue Arbany !!! "

Sang kunti terkekeh memandang wajah kesal Arbany.

"Bisa gak sih Lo ubah wajah lo itu !!! Gue sebagai hantu aja Takut . "

Kunti menatap Arbany jengah, seraya merubah wajah buruk nya menjadi wajah asli nya semasa hidup.

"Lo kenapa sih ??? "

Kunti mendekati Arbany seraya menyenggol badan hantu pria itu.

"Pliss... Lo jangan dekat sama gue , bau busuk dari lubang dipunggung lo buat gue mual "
Cerca Arbany seraya menutup hidung nya.

"Ohhh.... Ayolah , kalau yang ini gue gak bisa hilangin !!! "

Arbany menarik nafas dalam dalam seolah sedang mencari udara segar sebanyak banyak nya.

"Jangan bertingkah layaknya Lo masih hidup !!! "

Arbany seketika menyadari tingkah konyolnya , dan memasang cengiran selebar lebarnya yang justru membuatnya terlihat bodoh !

"ciihhhh... Efek bergaul dengan manusia !!! "
Kunti mencebikkan bibir nya .
Namun Arbany tidak menanggapi nya.

"Hantu tuli !!!! "
Teriak Kunti hingga membuat Arbany menutup kedua telinga nya.

Inilah yang Arbany tidak suka dari kunti , suara lengkingan mereka dapat membunuh siapa saja yang mendengar nya.
Suara itu begitu tajam hingga dapat diumpamakan sebagai pisau yang siap mengoyakkan apa saja.

Takk...kk

"Awwhhh.... !!! "
Kini suara teriakan berganti dengan suara rintihan.

"Kenapa kepala gue ditabok ?? "

"Gak usah bertingkah layak nya manusia !!! "

Kunti menatap Arbany tidak percaya , bahkan sekarang hantu tampan itu telah berani membalas perkataan nya. Ini bukanlah arbany sang hantu pemalu dan lugu yang ia kenal.

Wuuusssshhhh.....

"Tuh kan , kebiasaan ..  !!! Ngilang sesukanya setelah nabok kepala gue !!!! "

Kunti menghentak hentakkan kaki nya dan menggerutu tidak jelas pada siapa.
Lihat lah... Kini hanya dirinya yang menghuni tempat ini, dan tentu saja Arbany telah menghilang entah kemana.

******************************
Ceklek

"Illy.... !!!! "

Prilly menoleh kearah suara yang berasal dari pintu kamar nya. Hingga Prilly mendorong tubuh ali yang sedari tadi memeluknya.

Ali membalikkan badan ,menatap sang pemilik suara dan seketika matanya melebar seakan tidak percaya.

"Kejutan apa lagi ini ??? " batin Ali.

"Lo... Sering bawa cowok kekamar ??? "
bisik Ali , namun yang didapatkan nya hanyalah tatapan membunuh.

"Illy... Kenapa ada Ali disini ?? "
Verrel menatap Ali dengan tidak suka.

"Ayo Ali , sebaik nya kamu pulang. Ini sudah malam ! "
Prilly menarik tangan Ali .

Ali hanya diam , ia masih bingung kenapa Verrel berada disini ???

"Berhenti... !!!!!! "

Prilly tetap melangkahkan kaki nya , ia tidak perduli akan kehadiran verrel.
Sedangkan Ali ?? Ia dengan susah payah mengikuti langkah Prilly.
Ia dapat merasakan genggaman ditangan nya semakin erat.

"AKU BILANG BERHENTI PRILLY...YYY !!!!!! "

Verrel kini berhasil menghentikan langkah sang gadis.

"Bi....!!!! "

"I..iya den "

"Tolong bibi antar Ali kedepan , ia ingin pulang !!! "

Bibi mengangguk seraya mempersilahkan Ali untuk berjalan didepan.

"Prill... Lepas , gue mau pulang "

Prilly tetap tidak melepas genggaman nya , hingga Verrel mendekat kearah mereka.
Verrel menatap Ali dengan tajam seakan berkata "she is Mine ! "

Tangan Verrel kini melepas genggaman Prilly dari tangan Ali , dengan sedikit paksaan akhirnya genggaman itu terlepas.

"Kenapa masih disini ??? "

"Akhh.... Iya kak , gue pulang dulu "

Ali berjalan dengan santai sesekali melirik kebelakang karena rasa penasaran nya.

"Apa hubungan kalian ??? "

"Bukan urusan mu !!! "

"Illy... Aku hanya ingin melindungi milik ku "
Suara verrel berubah lembut.
Verel mendekat, membelai rambut wanita yang ia sayangi.

"Aku tidak sudi menjadi milik anak dari seorang pria bejat !!! "

Ucapan Prilly yang tajam mampu membuat Verrel membeku.

Verrel menghembuskan nafasnya kasar setelah Prilly berlalu meninggalkan nya.

"Atas namanya Aku minta maaf "
Batin Verrel dengan tulus