27

2.7K 146 0
                                    

Dari jauh terlihat beberapa mobil berhenti. 7 orang pria turun dengan cara mengendap endap, seakan mereka telah mengetahui situasi rumah kosong tersebut.

"Mereka...."

Ya, aku mengetahui siapa mereka. Tapi mengapa mereka berada disini ?
Tapi apapun alasanya,  syukurlah kalau begitu.

Tapi penjagaan rumah ini begitu ketat, apa mereka mampu ?
Oh ayolah Arbani, mereka adalah polisi jadi diam dan amati saja.

Ku hembuskan nafas dengan kasar, sungguh aku adalah hantu yang paling lemah.
Seandainya aku tercipta sebagai hantu pengganggu mungkin aku sudah menakuti para penjaga dan membantu polisi tersebut.

Tapi... Aku hanyalah hantu lemah yang bahkan tidak dapat menyelamatkan jasad ku sendiri.

Kini dapat dipastikan 3 pria bertubuh kekar berdiri didepan gerbang, mereka... Juga ikut membunuh ku saat itu. Pria pria sialan !!!!
Bahkan kini dadaku naik turun menahan amarah.

TUUUKKKK...!!!

"Arrghhhhh !!!"
Ku pegang kepala ku dan mencari cari siapa yang telah berani melempar ranting kayu ini.

"HiiiiHiiii....Hiiii...Hiiiiii "

Suara tawa itu....
Ku putar bola mataku dengan malas. Kenapa dia ada disini ?

"Haiii...."

Si kunti turun dari pohon dan Ia sekarang ia berdiri tepat disamping ku.
Ku tutup hidung ku dengan kuat kuat... Sungguh aku ingin mengeluarkan isi perutku sekarang juga.

"Heyy,.. Apa guna nya kau menutup hidung ? Kau sudah mati "

"Oh... Jangan mengucapkan kata MATI dihadapan ku !"
Ku tekan intonasi pada kalimat Mati.

Ia mengacuhkan perkataan ku kemudian mengalihkan tatapannya pada polisi polisi tersebut.

"Gerak mereka begitu lambat , apa kau yakin mereka berhasil menjalankan tugas ?"
Ucap Si kunti seraya mengusap usap dagunya.

Aku ikut mengarahkan pandangan pada para polisi tersebut, benar... Ini sudah 10 menit, bahkan mereka belum sampai gerbang.

"Apa kau memerlukan bantuan ?"
Sang kunti menaik turunkan alisnya, seringai iblis terpancar pada bibir pucatnya.

"O..."
Baru saja bibirku membentuk huruf O kini harus tertahan, ia selalu saja memotong pembicaraan ku.

"Hey... Ayolah. Aku memiliki kekuatan untuk menakuti mereka, bahkan dengan gampang aku dapat membunuh mereka. Anggap saja itu sebagai tumbal ku "

"......."

"Aku bisa merasuki mereka dan membuat mereka seakan bunuh diri. Itu gampang bukan ?"

"Hehehe...heheheh"
Kini aku tersenyum miris, ck... Kenapa bisa iblis ini dekat dengan ku ?

"Kau... Sungguh hebat !!! "
Puji ku seraya mengacungkan 2 jempol.
Ia kini mengangkat dagu dengan angkuh.

"Luar biasa !!!"
Aku bertepuk tangan seraya tersenyum miris.

"Hiiii...Hiiiii....Hiiiiiiiiii "

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang