Seorang wanita paruh baya menangis tiada henti, bahkan teriakan terkadang keluar dari bibirnya.
Apalagi yang dapat ia lakukan ?
Tentu saja hanya dengan memeluk foto sang anak. Tidak akan ada orang tua yang menginginkan nasib tragis menimpa anak nya."Mah, berhentilah menangis.. Biarkan kakak tenang disana "
Ali memeluk mamanya dengan erat. Sungguh ia juga tidak kuat, tapi ia juga tidak bisa melawan takdir.
"Seha..harusnya hikss .. Mama ti.. Tidak membiarkan kakak mu pe..pergi, maka kecelakaan ini ti...tidak terjadi "
"Mah... Jangan seperti ini, Aku mohon. Mama tidak salah, Ali yang salah ! Ini salah ali ..."
"Akhh... Arbani Anak ku !!!!!!! Arbanii !!!!!!"
Pemandangan yang sungguh menyedihkan, tidak pernah terfikir olehnya jika akibat kepergiannya memukul sang mama dengan dahsyatnya.
"Sudah siap mengamatinya ?"
Arbani menatap sipemilik suara. Malaikat pencabut nyawa... Tidak seperti cerita sinetron pada umumnya yang menggambarkan pencabut nyawa adalah hal yg mengerikan.
Pencabut nyawa ini berbeda, ia terlihat sangat tampan dengan pakaian manusia biasa. Bahkan ia tersenyum dengan ramah.
"Waktu anda telah habis, saya akan membawa anda ketempat seharusnya"
Lagi lagi malaikat tampan ini tersenyum.
Pandangan Arbani kembali pada keluarganya."Apakah aku harus mengikuti mu ?"
"..."
"Bahkan aku tidak yakin apakah anda malaikat yang sebenarnya "
Kali ini si malaikat mengikuti arah pandangan arbani yang meneliti penampilannya.
WUUUSSSS....SSSSSSSSSS
"Arggghh....!!!!"
Arbani si hantu baru menutup matanya denga kuat kuat. Sungguh ini membuat matanya sakit...!
"Ada apa tuan Arbani ? Inilah saya yang sebenarnya "
Tersirat nada ejekan disana."Ini sangat menyilaukan , ubah kembali pakain manusia mu "
WUUUSSS...SSSHHHH
Si malaikat kembali pada pakaian manusianya, tidak seperti tadi dengan jubah penuh cahaya.
"Kita harus pergi tuan arbani "
Tidak ada jawaban, bahkan arbani kembali menatap keluarganya dengan ragu.
"Semua hantu baru akan berpikiran sama dengan mu, karena sifat dan perasaan manusia masih melekat dengan erat"
Si malaikat menaruh curiga pada Arbani. Bagaimana tidak, jika kini si hantu baru itu memamerkan senyum manisnya.
"TIDAK !!!!"
"aku belum mengatakan sesuatu"
"Apa kau lupa ? Aku adalah malaikat. Maka wajar saja aku tau pikiran mu !"
Si Hantu baru kini semakin melebarkan senyum nya.
"Justru karna itu aku meminta bantuan mu ! Bisakah kau membuatku kembali hidup ? Aku tidak peduli jika menggunakan tubuh orang lain. Setidaknya beri aku kesempatan untuk mengucapkan perpisahan pada keluarga ku "
Si malaikat melipat kedua tangannya didada. Sungguh Arbani adalah pasiennya yang paling berani dan banyak mau. Hantu hantu lain akan menurut pada ucapan nya bahkan tidak berani bersuara sedikitpun.
"Apa kau berfikir ini seperti di Film LOVE IS CINTA ? dimana sang malaikat botak memberi kesempatan hidup hanya untuk mengucapkan salam perpisahan. "
Si hantu baru menatapnya tampa berkedip dengan mulut membentuk huruf O.
"Apa ?? Kenapa ???"
Ujar si malaikat sembari berkacak pinggang."Ahhmm... Apa malaikat juga hoby menonton Film ? Hahah... Ini sungguh aneh !"
Arbani tertawa kikuk dan salah tingkah. Sepertinya ia harus mencari malaikat yang lebih waras.
"Ikuti aku !!"
"...."
"Ada apa lagi ? Bukankah sudah ku bilang Waktu Mu Telah Habis "
Sang malaikat menarik nafas kasar, berusaha sabar menghadapi sang hantu baru.
"Bagaimana bisa aku mengikuti malaikat aneh dan tidak waras seperti mu !!"
Arbani membuang pandangan nya dengan angkuh, seraya pergi meninggalkan si malaikat tampa perduli.
Si malaikat seakan tidak percaya akan perkataan dan sikap pasiennya.
"HUAA...!! DASAR HANTU BARU KURANG AJAR !!!!"
Teriak si malaikat dengan penuh emosi.DUARRRRRR....!!!!
Suara gemuruh petir dan kilat menyambar secara bersamaan.
"Iya baiklah... Aku minta maaf. DIA HANTU YANG PALING MANIS !"
Sang malaikat memperbaiki ucapannya, ketika ia melanggar salah satu peraturan Etika Malaikat. Dan petir tadi adalah sebagai tanda teguran untuk nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
TerrorAku lelah... Melihat berbagai rupa Mahkluk yang tak kasat mata. Hingga kelebihan ku ini membawaku padamu dan membuatku menikmati kelebihan ku ! Tetaplah disisi ku !!! Prilly Latuconsina Ps: sebagian dari kisah nyata saya ketika melihat makhluk spes...