INDIGO

25

Flashback Off

Aku masih berdiri dihadapan nya dan menatapnya dalam diam.  Pandangan ku sayu, hanya air mata yang tak kunjung berhenti mengalir.
Ia memandang ku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa ini ter...jadi pada mu ? Apakah se..sakit itu ? Hikss... Ke...napa kau tidak mengatakan semuanya dari awal ?
Apakah aku tidak berarti bagi mu ?
Aku apa bagi mu ?"

"Kau hidup ku, matahari ku, pelangi ku. Kau segalanya bagi ku. "

Aku tidak tahu harus apa sekarang, mendengar bagaimana ia dibunuh saja sudah membuat ku serasa mati.

"Aku tidak ingin menyakiti mu. Percayalah... Aku mencintai mu.
Kau masih gadis kecil ku. Terimakasih untuk harapan mu yang pertama, karna harapan itu yang membawaku pada mu "

Kini tangan si hantu tampan ku mengarah pada ku. Ada keraguan diasana, saat ia akan menghapus air mata ku.

Tembus...

Ia mencoba lagi, berusaha menghapus air mata ku.

Tembus...

Hingga kini ia mulai tersulut emosi, bibirnya bergetar seakan menahan sumpah serapah yang akan keluar dari bibirnya.

"Kau lihat ? Seharusnya kau mencintai manusia nyata ! BUKAN ROH SEPERTI KU ! AKU SUDAH MATI !!! PRILLY LATUCONSINA .... SADARLAH ! INI BUKAN SEBUAH DRAMA . INI BUKAN MIMPI.
PERGILAH.... TINGGALKAN TEMPAT INI "
arbani ku kini berteriak pada ku, ia selalu bersikap lembut pada ku. Tapi kini...

"KENAPA KAU BERTERIAK PADA KU ?
APA KAU MENGANGGAP INI SEMUA KESALAHAN KU HAH !!!!
APA KAU BERFIKIR AKU INGIN MENYUKAI HANTU SEPERTI MU ??
APA YANG BISA KU HARAPKAN DARI MU ?
BAHKAN UNTUK MENYENTUH SEHELAI RAMBUT PUN KAU TAK MAMPU !!!
LALU APAKAH KESALAHAN KU SAAT KAU DATANG KEPADA KU ?
LALU APAKAH KESALAHAN KU SAAT KAU MEMPERDULIKAN KU HINGGA MEMBUAT KU JATUH CINTA ???
LALU APAKAH KESALAHAN KU HINGGA KAU MENCINTAI KU ???
hiiiiksssss...sss
KATAKAN, APAKAH ITU SEMUA KESALAHAN KU !!!!"

sungguh...
Aku seperti orang gila, aku kehilangan akal.
Kenapa dia selalu menyangkal ku ?
Ini sungguh menyakitkan.

"JIKA AKU TAU SESAKIT INI MENCINTAI MU, MAKA AKU AKAN MEMILIH UNTUK TIDAK MENGENAL MU !!!!!!!!!!"

Kini arbani mematung, tampa ekspresi. Setelah semua rasa sakit yang selama ini kupendam, mengapa ia merespon sedatar ini ?
Ia bahkan tidak menatapku sama sekali. Sungguh... Aku benci ketika ia menundukkan kepalanya.

"Aku mo..mohon tetaplah disisi ku "

Bukannya mengabulkan permintaan ku, justru ia melangkah menjauh.

"Jangan gila Prilly ... Akan ada seseorang yang menolong mu, ia lebih pantas untuk mu "

Wuuuussssss

Arbani ku menghilang. Meninggalkan ku sendiri.
Tidak....
Aku tidak sendiri, masih ada tubuh nya disini.

Dengan merangkak aku kembali mendapatkan Tubuh arbani ku. Memeluk selama aku bisa melakukannya.

Aku tidak ingin menangis lagi...
Aku harus membawa Arbani ku dari sini.

Permainan apa ini Tuhan ? Hati ku hancur. Bukan hanya hati ku saja... Tapi ada beberapa hati yg telah kau hancur kan.
Aku mengharapkan sebuah ke ajaiban,
Dapatkah Arbani ku hidup kembali  ?namun aku tau itu tidak akan terjadi.

Jari ku bergetar hebat, ku gigit bibir bawah ku .
Sayatan demi sayatan ini pasti teramat menyakitkan.
Ku sentuh goresan pisau pada lengan kanan nya.
Goresan yang dalam.
Terdapat banyak aliran darah yang telah lama mengering ditubuh nya.

Sekuat tenaga ku buka kemeja biru milik nya.
Sedikit demi sedikit dengan berusaha tegar aku berhasil membukanya.

Hati bagaikan ikut teritis...
Mereka benar benar biadab.

Lebam lebam biru akibat pukulan keras serta beberapa sayatan panjang tergores didada hingga perut nya.

"a...arbani, kenapa mereka setega ini pada mu ?
Itu bukan kesalahan mu.
Mencintai bukan sebuah kesalahan !"

Lagi lagi aku tak berdaya.
Kepala ku pusing...
Tubuh ku lemah.

Hanya memeluk tubuh pria ini yg dapat ku lakukan.
Dengan kondisi seperti ini, tidak memungkinkan ku untuk keluar dari neraka ini.