Bintang bintang malam selalu terlihat indah, bahkan sinarnya tak pernah redup dan awan gelap setia menemani.
Angin sejuk menerpa tubuh pria yang berbalut kaus tipis. Bahkan ia tidak perduli jika ia akan sakit nantinya.
Pria ini berfikir semuanya akan berakhir bahagia. Saat Kematian sang kakak terungkap, Rassya mengakhiri hidupnya dan Kevin dihukum mati
Pandangannya kini menerawang jauh, hingga rasanya masa lalu kembali tergambar jelas dihadapan nya.
TAAAP...TAAAP...TAAAP
Sepasang kaki melangkah dengan cepat bahkan tergesa gesa. Hingga ia menabrak orang lain berkali kali dan seruan sumpah serapah diberikan padanya, namun apa pedulinya ? Pemilik sepasang kaki ini bahkan acuh dan tetap melanjutkan langkah cepatnya.
Huuhhh....Huuhhhhh...Huuuu
Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar, keringat membanjiri dahinya.
Kini ia tepat berada pada pintu putih yang tertutup rapat.
Tangannya dengan bergetar mulai membuka pintu. Hingga dengan langkah ragu ia mulai memasuki ruangan tersebut hingga indra penciumannya menghirup bau obat obatan.Raut wajahnya terlihat bingung, ia meneliti setiap sudut ruangan.
"Maaf, ada yang bisa saya bantu ?"
"Dimana pasien ruangan ini ?"
Sang suster sekarang mengerti siapa yang dicari oleh remaja ini.
"Oh... Pasien sudah keluar 2 jam yang lalu "
"Ba...bagaimana bisa dia keluar ? Bukankah dia baru sadar dari koma ?"
Pria ini tampa syok. Baru saja ia pergi beberapa jam dan mendapatkan kabar terkutuk seperti ini."Ini permintaan pasien dan keluarganya. Kami sudah melarang, namun semua kembali pada keputusan keuarga pasien. "
Dengan gontai pemuda ini keluar dari ruangan tersebut, jujur saja dukanya semakin bertambah dengan kepergian pasien tidak tau diri itu.
Ia bersandar pada dingding seraya memejamkan matanya. Jujur ia sangat lelah.
Pakaian hitam miliknya masih melekat, ia baru saja mengurus pemakaman sang kakak dan langsung menuju kerumah sakit saat mengetahui wanitanya sadar dari masa kritis.Pria ini menjatuhkan dirinya dilantai, seraya menenggelamkan wajahnya diantar kedua lututnya. Ia memeluk lututnya dengan tubuh bergetar.
"Akhh...!!! Akh..haa !!!! "
Pria ini menangis. Ia kehilangan lagi...Pria ini masih menatap bintang dan tersenyum miris.
Apakah wanita itu tau ?
Semenjak ia pergi, jiwanya dan perasaannya juga telah mati. Hanya tubuhnya yang hidup."Wanita sialan !!!!" Desisnya tajam.
Tangannya mengepal, luka dan amarah menjadi satu."Kau pikir bisa lepas lagi ? Tidak akan !!! Sudah cukup kau menyakiti ku !!! AKU BUKAN PRIA LEMAH YANG BISA KAU BUANG SESUKA MU !!! "
************************************
Dentuman musik memekakan pendengaran setiap insan yang kini menari nari bagaikan orang tidak waras. Wanita wara wiri berbalut busan seksi dan terlihat menggoda.
Wanita wanita jalang itu tampak melayani sang tamu dengan minuman dan tentu saja dibubuhi adegan menjijikan."Waaaoooowww !!!!!!! Apakah dunia sudah kiamat ? Bagaimana bisa seorang Ali syarief menginjakkan kakinya ditempat seperti ini ?"
Evan bertepuk tangan seraya berbicara dengan kuat, berteriak lebih tepatnya."Berhentilah mengoceh, kau sudah mabuk ternyata "
Ujar Ali seraya duduk diBar dan memesan sebotol wine."Baiklah...ayo kita minum "
Evan menuangkan wine kebeberapa gelas yang sengaja disejajarkan didepan mereka."Kenapa kau berada disini ? Apa istri mu kurang memuaskan ?"
Ejek Ali"Akhh... Kenapa ? Kau mau mencobanya ? Istriku sangat lihai dalam urusan ranjang "
Kekeh evan seraya meneguk habis wine nya.Ali mengacuhkan ucapan sahabatnya itu, ia lebih memilih menikmati minumannya.
"Apakah kau butuh teman tuan ?"
Suara seksi menegur ali dengan penampilan kurang bahan.Ali menatap wanita itu tajam, namun yang ditatap tidak takut. Dengan pelan ia menghampiri Ali dan mulai duduk diatas pangkuan pria tampan itu.
"Aku rasa kau membutuhkan teman untuk minum " bisiknya ditelinga pria yang kini ia duduki.
Wanita ini bahkan mulai mengulurkan tangannya untuk menyentuh setiap inci wajah Ali.
Jemari lentiknya mulai menelusuri wajah Ali. Mulai dari dahi ... Mata ... Hidung.
Hingga.....Sebuah tangan menghentikan jemari tersebut saat hendak menyentuh bibir Ali.
Evan dan Ali menatap sipemilik tangan yang kini menghentikan tingkah wanita jalang tersebut.
"Heyy... Apa yang kau lakukan !!!!"
Bentak wanita tersebut.Bukannya menjawab, wanita jalan ini malah ditarik hingga berdiri dari pangkuan Ali.
"Melindungi yang seharusnya ku lindungi !!!! pria yang kau goda ini adalah MILIK KU !!!!!!!!!!!"
Mata Ali melebar saat mendengarnya, bahkan ia tidak percaya saat kata kata itu keluar dari orang yang tidak pernah ia duga.
Si wanita jalang tersenyum sinis dan bersedekap.
"milik mu ? Ciihhhh....! Kau siapa bagi nya ??"
Lawan bicara si wanita jalang mendekati Ali dengan senyuman menggoda.
"AKU ISTRINYA ! "
Ali menelan salivanya dengan susah payah, tubuhnya menegang bahkan jantungnya berdetak tampa dapat dikontrol.
Wanita ini mendekat...hingga deru nafasnya membuat tubuh Ali meremang.
Wajah mereka sangat dekat, bahkan Ali tidak dapat berpaling dari si pemilik mata indah.
Hingga....
Cup !!!
Sebuah kecupan mendarat pada bibir Ali. Tidak lama... Hanya menempel dan wanita ini menarik lagi wajahnya.
"Aku tidak suka bau alkohol, kau sangat tau itu sayang ...!"
Lagi lagi Ali hanya dapat meneguk salivanya.
Jemari wanita ini menelusuri leher Ali, kemudian menghirup aroma tubuhnya.
Cuup ...!
Sebuah kecupan mendarat pada leher Ali.
"Ugggghhhh...."
Lenguhan keluar dari bibir si pria."A...aku mohon hentikan, a...atau aku lepas kendali " suara Ali mulai serak menahan sesuatu yang ada pada dirinya.
Namun wanita ini tetap memberikan kecupan kecupan kecil nan lembut pada leher pria tersebut. Ali memejamkan matanya. Ia tidak dapat berfikir lagi jika ini ditempat umum bahkan menjadi tontonan. Ali berusaha menarik nafas , rasanya ia kehabisan oksigen.
"Jangan coba bermain dengan wanita lain ! Kau milik ku !!!! Mari kita lanjutkan dirumah "
Wanita ini menghentikan aksinya seraya menarik Ali keluar dari club.
"SIAL ....!!!!" Desis si wanita jalang

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
KorkuAku lelah... Melihat berbagai rupa Mahkluk yang tak kasat mata. Hingga kelebihan ku ini membawaku padamu dan membuatku menikmati kelebihan ku ! Tetaplah disisi ku !!! Prilly Latuconsina Ps: sebagian dari kisah nyata saya ketika melihat makhluk spes...