35

2.9K 134 1
                                    

Seorang pria tinggi dan tampan menggiring wanita mungil yang kini berada tepat disampingnya.
Mata pria ini mulai berkaca kaca, ia menahan air matanya agar tidak terjatuh. Sembari berjalan secara perlahan pria ini menatap sang wanita dengan tersenyum dan sesekali mengelus tangan wanita mungil nya.

Pria keturunan Arab memandang kedatangan mereka dengan senyuman tipis.

Prilly dan Verrel...

Verrel terlihat tampan dengan jas Hitamnya, dan Si wanita mungil terlihat sangat cantik dalam balutan gaun pengantin Putih serta mahkota kecil menghiasi rambut pirangnya.

Hingga keduanya berhenti tepat dihadapan si pria Arab.
Mata Ali dan Verrel bertemu. Tidak ada kebencian diantara keduanya.

"Bahagia'in adik gue ..."

Verrel memberikan tangan yang sedari tadi menggandengnya, kemudian menyatukan pada tangan Si pria arab.

"Pasti... Dia tanggung jawab gue sekarang "
Jawab Ali seraya menganggukkan kepalanya.

Ali menatap wanitanya...
Wanita yang telah resmi beberapa menit lalu menjadi Istri nya.

Wanita mungil ini tersenyum tipis, matanya memancarkan kebahagiaan.

"Ayah... Ibu... Aku sekarang menjadi seorang istri dan kelak akan menjadi seorang ibu juga. Dia... Pria dihadapan ku, adalah pria yang selalu mencintai ku disetiap hembusan nafasnya "
Batin Prilly

"Aku akan berusaha menjadi imam terbaik untuk mu dan anak anak kita kelak "
Lirih Ali. pria ini masih tidak dapat memalingkan pandangannya dari sang istri.

Ini di luar dugaan nya..
Masih tidak menyangka wanita ini akan menjadi istrinya.
Perjuangan si Pria tidak sia sia, selama 8 tahun ia menjaga hatinya.

"Aku percaya pada mu, imam ku "

Prilly mengecup tangan sang suami dengan bahagia, dan sang suami mengecup keningnya.

Prookk....Proook...Proookkk

Tepuk tangan para tamu memenuhi ruangan tersebut serta turut bahagia akan penyatuan cinta dari kedua insan yang kini telah mengikrarkan janji suci mereka.

Diantara keriuhan para tamu undangan, tampak pria tampan mengamati dari kejauhan. Ia dapat menatap semuanya dengan jelas...
Dari atas sana Pria ini tersenyum bahagia.

"Selamat adik ku... Selamat barbie ku ! Dari awal kalian memang sudah ditakdirkan bersama"

Suara pria ini terdengar sampai ditelinga pengantin wanita. Ia memejamkan matanya, menikmati suara pria itu.

"Terimakasih Arbani, kau telah mengajarkan ku cara mengiklaskan. Dan cara mencintai suami ku. Terima kasih banyak...
Aku sangat merindukan mu hantu tampan ku.
Semenjak sadar dari koma, aku bukanlah gadis Indigo lagi. Tapi aku bersyukur, setidaknya suara mu masih terdengar oleh mu "

Ditengah keriuhan para tamu undangan yang saling menyapa dan juga sekaligus menjadi acara reuni bagi teman teman sekolah mereka, Verrel mendekat dan menyikut pergelangan tangan Ali.

"Akhh... Kakak ipar, kau tampan sekali "
Puji Ali dengan senyum 5 jari

"Sepertinya malam pertama mu akan tertunda selama 2 minggu  "
Bisik Verrel tepat ditelinga adik iparnya.

"Akhh... Kau suka sekali bercanda kakak ipar "
Ali tersipu malu seraya mengibaskan tangannya.

"Dia sedang datang tamu... Kau tau maksudku kan ???"

Senyum 5 jari Ali pudar secara perlahan dan menatap kakak iparnya tajam.
Yang ditatap malah menampilkan senyuman mengejek.

"Kau bisa bertanya pada istri mu jika kau tidak mempercayai ku "  lanjut Verrel.

Ali mencari keberadaan sang istri yang kini bersenda gurau bersama sahabat nya.

"Ohh... Tidak, selama 2 minggu ini tidak akan mendapatkan malam pertama ku "
Lirih Ali sedih

"La...lala...laaa "
Sang kakak ipar meninggalkan Ali yang kini tampak frustasi sambil bernyayi tidak jelas.

"DASAR KAKAK IPAR KEPARAT !!!"
batin Ali berteriak

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang