Tetes demi tetes air hujan seakan berlomba lomba membasahi bumi tampa ampun. Angin juga seakan ikut menemani derasnya hujan, hingga mengakibatkan pepohonan bergoyang keberbagai arah.
Seseorang memperhatikan keadaan diluar melalui kaca yang kini sedikit berembun akibat ulah sang hujan.
Ia mulai menyesap kopi tampa mengalihkan pandangannya.Semua mata para hawa yang berada dicafe tersebut memandangnya kagum sekaligus memuja, namun yang ditatap bersikap cuek dan acuh. Ini adalah hal biasa baginya.
"kau sendirian lagi ?"
Suara lembut bertanya dan pria ini menatap si pemilik suara.
"Jika kau tidak ada, maka aku akan tetap sendirian "
senyum si pria seraya menggoda"Berhentilah menggoda ku, kau bukan lagi anak SMA. Ingat umur mu sudah 26 tahun tuan !"
Pria ini terkekeh seraya mempersilakan lawan bicaranya untuk duduk bersama.
"Makanya, ceraikan suami mu dan menikahlah dengan ku !"
Wanita ini mendengus kasar.
"Apa kau tidak berniat menikah atau membina rumah tangga ?
Memiliki istri yang akan menemani mu seumur hidup dan memiliki anak anak yang lucu. Tidakkah kau memikirkan itu ?"Pria ini justru tersenyum, seraya melipat kedua tangannya didada.
"Oh... Kau telah masuk kedalam dunia pribadi ku, ingat batasan mu sebagai sekretaris ku !"
Si pria mulai memasang wajah datarnya."Kau ingin memecatku begitu ? Lalu apa yg terjadi jika kau memecat ku ? Ku rasa tidak akan ada yang bertahan lama menjadi sekretaris mu tuan yang terhormat !"
Sang sekretaria membuang muka dengan sombong."Kalau saja aku tidak membutuhkan mu, sudah ku tendang kau dari hadapan ku "
Mendengar perkataan si bos, bukan membuat wanita ini takut justru ia dengan santainya memainkan handphone nya.
Pria ini mendengus kasar,
"Dasar wanita tidak tau diri "
Pikirnya."Baiklah sekretaris ku yang tidak tau diri, kau boleh pulang sekarang. Aku harus menginjungi suatu tempat, kau tau itu kan ?"
"Kenapa tidak kau katakan dari tadi ? Dengan begitu aku bisa pergi lebih cepat. Berhadapan dengan mu selama ini membuat ku frustasi "
Si sekretaris dengan semangat 45 keluar dari cafe tersebut, meninggalkan sang bos yang kini menatapnya dengan tidak percaya.
"Kapan dia akan menghormatiku sebagai atasan ???? Untung saja dia lebih tua dari ku !"
*************************************
ARBANI YAZIZSebuah nama tertulis pada sebuah batu nisan. Makam ini tetap terawat dengan rapi dan ditumbuhi rerumputan halus.
"Apa kabar kak ? Lo pasti bosan karna tiap hari gue kesini. "
Hening...
Tentu saja sang kakak tidak dapat menjawab, ia pasti sudah tenang diatas sana."Akhh... Gue bosan bawa bunga buat Lo. Hahaha...Lagian disana pasti lebih indah. Sesekali datanglah kemimpi gue dan mama, mama kangen Lo kak "
Ali berdiri dari tempat duduknya, ia kembali menatap makam tersebut dengan sebuah senyuman.
Sudah lama ia mengiklaskan kepergian sang kakak hingga kesedihan tak lagi ia rasakan, meski sesekali rasa rindu menghinggapi hatinya.Pria ini mulai melangkah, namun saat membalikkan badan tubuhnya kaku seakan berhenti bekerja.
Seorang wanita dengan kemeja putih lengan panjang dan hotpants biru membalut tubuh ramping tersebut, tidak lupa dengan sepatu sket putih sebagai alas kakinya.
Wanita ini membiarkan rambut pirang nya yang panjang tergerai indah dan sebuah kaca mata bertengger dihidung mancungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
HorrorAku lelah... Melihat berbagai rupa Mahkluk yang tak kasat mata. Hingga kelebihan ku ini membawaku padamu dan membuatku menikmati kelebihan ku ! Tetaplah disisi ku !!! Prilly Latuconsina Ps: sebagian dari kisah nyata saya ketika melihat makhluk spes...