30

2.8K 141 1
                                    

Tempat ini kini tidak berpenghuni, semua tertutup oleh kain putih.
Tempat tidur biru muda itu kini tak lagi terjamah oleh sipemilik nya.

Dan kini Aku hanya dapat mengingat memory kenangan saat bersamanya.
Ia adalah kakak ku...
Tapi ia selalu membuat situasi terbalik. Aku adalah kakak baginya,bahkan ia sangat manja pada ku.

Kini ku langkahkan kaki ku menuju tempat tidur dan duduk disisi ranjang atau lebih tepatnya menghadap Tv yang selama 3 tahun ini tak pernah menyala lagi.

"Akhhhh...huhu..hiks "
Terdengar isak tangis seorang wanita.

"Kenapa selalu menyedihkan seperti ini ?"
Lagi lagi ia terisak seraya membersihkan air mata dan ingus nya yang seakan berlomba lomba keluar dari tempatnya.

Pria yang sedari tadi tertidur disampingnya kini mulai merasa terganggu.
Pandangan pria ini mengitari setiap sudut ruangan, ini bukan tempat yang layak untuk dihuni. Lihatlah... Tempat ini dipenuhi tisu yang berserakan tak tentu arah.

"Kau menangis lagi ?"

Si wanita mengangguk, tampa mengalihkan pandangannya.

"Karna Drama korea lagi ?"

Kembali si wanita mengangguk.

Si pria menghembuskan nafas kasar, bahkan pandangan wanita ini masih fokus pada layar Tv yang menampilkan sebuah drama korea.

"Kau sudah menonton itu puluhan kali, bahkan kau tau jalan ceritanya tapi kenapa kau masih terus menangis ?"

"Akhh.. Kenapa ibunya harus meninggal ? Da...dan hiks... Pacarnya buta. Huhu...hu yang bikin alur ceritanya tidak memiliki perasaan. Aku mengutuk sang sutradara !!!"

Si pria mengusap wajahnya dengan kasar.

"Jika tidak ada si sutradara makan film yang kau sukai ini tidak akan pernah ada ! Lalu mengapa kau mengutuk nya ?"

Wanita ini bahkan tak menghiraukan ku, ia memilih menulikan pendengaran nya dan fokus pada K-drama sialan itu.

"Aku merindukan mu kak "
Lirih ku pelan, bahkan seperti sebuah bisikan.

Aku kembali tersenyum kala mengingat saat ia selalu memanggil ku dengan sebutan yg tak pernah ku sukai.

"Oraboni..."

Suara itu...
Panggilan itu,  adalah dua hal yang sangat ku rindukan.
Pendengaran ku pasti salah, ini terjadi karna aku sangat merindukan nya.

"O..oraboni " lirih ku.
Ia selalu memanggil ku Oraboni yang berarti saudara laki laki dalam bahasa korea.
Lagi lagi korea. Ck dasar...

Wuuusssshhhhhh......
Angin kecil menerpa wajahku dengan lembut,
Ku pejamkan mata dan menghirup aroma tubuhnya. Aroma ini benar benar nyata, aku tau ini hanya khayalan ku saja. Meski begitu aku mensyukurinya karena dengan begini kerinduan ku sedikit terobati.

"Aku hanya memiliki mu kak. Sebelum kau mengakhiri semuanya tidakkah kau berfikir tentang ku ? Apa aku tidak cukup berarti untuk mu ?
Mama.. Papa pergi, dan sekarang kau juga pergi. Ba...bahkan sekarang aku menjadi Monster yang tak pantas hidup. Hati ku bagaikan iblis dengan segala keegoisan dan tangan ku dipenuhi oleh darah.
Sekarang aku harus apa kak ?
Aku tidak akan pernah menyalahkan mu, tidak akan pernah"

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang