INDIGO

7

Cklekkk....

Terdengar beberapa langkah kaki yang selalu beradu.

"Duduklah... "
Pinta sang wanita , namun kemudian berbalik dan menatap tamu tersebut.

"Jangan mencoba untuk mengintip ku !!! "

Sang tamu mengernyit bingung , dan menatap punggung wanita tersebut mendekat dan masuk kekamar mandi.

"Dia lebih cocok disebut Anabel , bukan boneka Barbie !!!! " gerutu Ali.
Bisa bisa nya Prilly berfikir sepicik itu terhadap nya. Ciihhhh

"Aku denger ... !!!!! "
Teriak Prilly dari dalam.

"Serah Lo !!! "
Teriak Ali tak mau kalah.

Ali memandang sekeliling kamar sang Barbie hidup. Terdapat banyak foto masa kecil nya , sesekali ali terkekeh geli melihat tingkah Prilly kecil.

"Cantiik... " gumam Ali

Dan seketika alis ali terangkat sebelah menandakan bahwa ia sedang bingung .
Ia memandangi foto Prilly yang seakan memeluk seseorang , tapi tidak terlihat apa-apa disana.

"Mungkin ini anak udah aneh dari lahir !!!! "
Ali bergidik ngeri.
Ia seakan merutuki kebodohan nya yang ingin mengikuti Prilly kerumah nya.
Bahkan sekarang ia berada didalam kamar sang Barbie !
Ya Tuhaannn....
Mungkin bagi kebanyakan orang akan mengatakan bahwa ini adalah mimpi indah, berada dikamar sang barbie pujaan kaum adam.
Tapi bagi Ali ini adalah mimpi buruk.

"Itu foto aku lagi berpelukan sama kakak kamu yang nyebelin itu !!!! "
Ucap Prilly tiba-tiba sehingga mengagetkan Ali.

"Maksud Lo kak Bany ??"
Ali berusaha mengatur nafasnya.
Dan prilly hanya menanggapi nya dengan anggukan.

"Dengan ada nya foto ini Lo terlihat semakin aneh !!! "

"Cuma aku yang bisa lihat Bany didalam foto itu ! "

"Lama-lama gue bisa ikut gila !!! "
Ali menekan nekan kepalanya dengan gusar dan sesekali menggelengkan kepalanya.

"Adek kakak sama saja !!! Ngeselin ! " cibir Prilly

"Jangan pernah ngatain kakak gue nyebelin !!! "

"Emang Bany itu nyebelin , gak tau diri ... !!! Karna dia sesu.. "

Takk...kkk

Sebuah buku tiba-tiba terbang dan jatuh mengenai kepala Prilly.

Mata Ali seketika melebar , masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Kamu lihat sendiri kan ?? Dia selalu memukul kepalaku sesukanya !!!! "

Ali tersadar, dan mengambil buku yang tadi jatuh dihadapan Prilly.

"Kakak ada disini ?? "

"Hem. Tepat nya disamping kanan gue !!! "

Ali memandang kearah kanan Prilly , seakan melihat seseorang disana. Namun nyatanya ia tidak melihat siapapun .

"Gak usah natap aku horor gitu ban !!! "
Prilly memutar bola matanya jengah.

"Siapa dia ?? " bany bertanya dan menatap Ali dengan bingung.

Bisa bisanya Prilly mengungkapkan tentang dirinya pada orang asing.
Prilly menggenggam tangan Ali dengan erat hingga pandangan ali jatuh pada genggaman itu.

"Apakah dia pacar mu ?? "
Suara Bany menggema

"Kakak... " batin Ali
Ali dapat mendengar suara itu , bahkan ia sangat kenal suara pria ini.

"Dia bukan siapa-siapa !! " sanggah Prilly.

"Jika begitu , bisakah kalian melepas genggaman itu ??? Kalian terlihat menjijikkan !!! "
Bany bersedekap , dan menatap Ali dengan tidak suka.

Ali masih dengan setia menikmati suara sang kakak , ia merindukan suara ini.

"Bersikaplah layaknya seperti hantu ! Rasa cemburu hanya dapat dirasakan oleh manusia !! "

"Heyy.... Aku juga pernah jadi manusia. "

"Dulu... "
Cela Prilly

"Aku hanya melindungi mu dari orang jelek ini !!! "
Tunjuk Bany pada ali

"Jelek... ???? Sialan kakak gue gak berubah juga , masih aja ngatain gue jelek !!! "
Umpat Ali tiba-tiba.

Bany kaget akan respon yg diberikan Ali dan pandangan nya tertuju pada Prilly seakan meminta penjelasan.

"Dia gak waras , !! "

Mata Ali menatap Prilly tajam , bagaimana bisa wanita ini mengatainya gila !

"Buseettt.... Adek kakak natap aku sadis !! "
Batin Prilly...

Kini Bany terbang menuju jendela dan menatap keluar dengan serius

"Kamu mau kemana ??? "

"Seperti biasa !! "

Wuuussss.....

"Bany.... !!! "
Teriak Prilly seraya merapikan rambutnya yg berantakan karena ulah sang hantu tampan.

"Ehh.... "

Prilly terdiam ketika ia merasakah pelukan hangat pada tubuhnya.

"Terima kasih.... Karma kamu, aku bisa mendengar suaranya lagi !!!
Terimakasih ... Karna kerinduan ku padanya telah terobati "

Ucap Ali dengan tulus dan mempererat pelukan nya.

"Ali.... "
Hanya kata itu yang dapat keluar dari bibir tipis Prilly.
Ia masih berusaha mengatur nafasnya.

Ali membelai rambut Prilly dengan lembut, seraya menghirup aroma yang dapat menenangkan dirinya.

"Kenapa baru sekarang aku mengetahui semua ini ,seharusnya dari awal seperti ini !! "  gumam ali yang kini masih nyaman memeluk sang barbie hidup.