9

4.1K 218 0
                                    

Ali berjalan melewati koridor sekolah tampa minat, ia pun mengacuhkan para fans yang selalu setia memuja dirinya.

"Broo... Lo kenapa ??? "

Ali menghentikan langkahnya setelah mendapat tepukan kecil pada pundaknya.

"Gak papa sya.. "

"Ini bukan Lo... ! Gak biasanya lo acuh sama mereka "

"Lagi gak mood gue "

"Hahh...hahah dasar Playboy kadal, bisa juga lo gak mood liat cewek "
Goda Rasya seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Anjiirrr... Geli gue "

Tawa Rasya dan Ali pecah , Rasya  selalu tau bagaimana cara menghiburnya.

Seketika tawa Rasya berhenti , ia kini memandang wanita bertubuh mungil yang hendak melewati mereka.

"Waitt... Apa barbie habis menangis ?? "
Pertanyaan itu berkecamuk dihati Ali, kini sang barbie semakin mendekat hingga mata bengkak dan sembab milik nya semakin terlihat jelas.

Mendekat....

Mendekat...

Hingga kaki mungil tersebut berhanti tepat didepan mereka.

"Permisi , saya mau lewat "
Ucap Prilly dengan menundukkan kepalanya. Wanita ini hanya tidak ingin mempertontonkan mata bengkak nya.

"Apa kamu sedang menangis ??? "

Mata Ali melebar , seakan tidak percaya. Bagaimana tidak , kini Rasya menghentikan langkah sang Barbie dan sekarang Rasya bertanya seraya mengangkat dagu Prilly dengan lembut.

"Shiittt....!!! Pake acara pandang lagi, gue gak dianggap !!! " batin Ali

"Aku tidak papa, permisi "
Prilly melepaskan tangan Rasya kemudian tersenyum dan berlalu.

"Aww...www "
Prilly menjerit kaget. Ohh Prilly mengapa kamu begitu ceroboh ? Jalan saja tidak becus.

"Kamu tidak papa ?? "
Suara seorang pria berbisik tepat ditelinga nya ,
Dengan cepat Prilly membuka matanya.

Ya Tuhannn....
Rasya lah yg kini menjadi penyelamatnya.
Wajah keduanya sangat dekat.

"Ekhhhmmmmm....mmmmm "

Deheman Ali sukses menyadarkan mereka akan dunia nyata.

"Terima kasih.. "
Prilly menjauh dari Rasya

"Aku tidak memerlukan ucapan terima kasih , tapi.... "

"Tapi apa ??? "

Prilly menatap Rasya bingung

"Tapi aku butuh bayaran "
Rasya tersenyum menggoda namun Prilly tidak menyadarinya .

"Huuuffff...ffff "
Rasya memutar matanya jengah dan menarik nafas panjang.
Bagaimana pria ini tidak kesal, lihatlah... Sekarang wanita itu menyondorkan uang 300 ribu padanya.

"Bukan uang ... Tapi kamu hanya perlu membayar cukup dengan cara kita dinner "

"Hah... !!! "
Prilly menatap Rasya dengan tidak percaya. Apa-apaan pria ini !!!

"Gak ada penolakan , nanti aku jempu jam 7malam. Berdandanlah secantik mungkin nona ! "
Rasya melenggang pergi, meninggalkan Prilly dengan tampang cengo nya
Rasya mempercepat langkah kaki nya , ia hanya tidak ingin pertahanan nya runtuh , keberanian yang ia dapat tadi sudah mati matian ia pertahankan.

"Ini benar-benar gila !!! " umpat Ali.

Prilly tidak ingin memikirkan kejadian tadi, ini hanyalah masalah kecil hingga ia berlalu hendak pergi.

"Lo setuju dinner sama Rasya ? "

Mendengar pertanyaan Ali membuat wanita itu berbalik.

"Kenapa tidak , hanya sebatas dinner ! "

Apa perlu Ali menanyakan nya lagi ? Kenapa sekarang wajahnya berubah menyeramkan.

"Sebaiknya aku pergi " batin Prilly dan melenggang melanjutkan langkahnya yg sempat tertunda.

"Haiiss...s !!! Kenapa sekarang dia menjadi begitu murah ? " keluh Ali

Prilly kembali ketaman, tempat yang selalu menjadi favoritnya.
Ia duduk dikursi panjang bercat putih, membuka buku novel yang baru ia beli.

Rambut Prilly berterbangan dengan lembut , angin ini sangat menggangu. Ini angin yang berbeda.

"Berhenti meniup wajahku ! "

"Ckk... "
Arbany mencebikkan bibirnya.

"Jika kamu meniupnya sekali lagi, maka aku pastikan kamu akan mati untuk kedua kalinya !!"

Arbany menutup mulutnya dan menghentikan aksinya yg hendak meniup wajah wanita itu.

"Jangan menatapku seperti itu, jatuh cinta baru tau rasa !!! "
Arbany mencoba untuk membuat suasana senyaman mungkin.

"Kenapa tadi malam tidak pulang ??? "

"Bukankah aku pernah bilang, jika hantu akan berkeliaran dimalam hari !! "
Arbany menjawab dengan enteng.

"Aku menunggu mu hingga tidak tidur , lihatlah mataku "
Prilly menunjukkan mata nya yang bengkak.

"Kamu kenapa ??? Habis nangis ?? "

Wanita mungil ini mengangguk serta memasang ekspresi sedih.

Arbany menggapai tangan Prilly, namun tetap tidak bisa.
Sadarlah Arbany...!!!

"Maaf..  "

Arbany kembali dengan wajah sendunya ,namun Prilly menggeleng. Wanita ini kini menatap hantu tampan itu dengan air mata tertahan.

"Aku tau bagaimana sakitnya kamu dengan kondisi seperti ini , tapi cukup ada kamu disisi aku itu lebih dari cukup !!! "

Prilly tersenyum , berusaha untuk menyembunyikan perasaan nya yang kini membuncah.

"Tapi kamu butuh sandaran.. "

Arbany melangkah menjauh.

"Carilah pria lain "
Sebenarnya sangat berat ia mengatakan ini.

Gadis mungil ini berlari menghampiri pria tampan nya.

"Kamu tidak menyayangiku lagi ?? Apa kamu bosan ??? "

"Aku masih ingin diomeli oleh mu "
Lirih Prilly.

"Arbany... !!!! Banyyy.... !!! Please, jangan seperti ini !!! "

Sang barbie hidup berteriak memanggil pria tampan nya , ia takut kehilangan.
Arbany tidak menanggapi wanita kesayangan nya , ia semakin menjauh dan menjauh hingga menghilang.

"Dasar Hantu tidak tahu diri !!!! Aku membenci mu !!!!! "

Itulah kata - kata terakhir dari mulut gadis itu.

"Sudah sepantas nya kamu membenciku Prill... !!! "

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang