Hai hai hai..
Gigi comeback ngepost 😂😂
Oiya cuma sekedar info, gigi mau bilang kalau gigi bakalan ngepost 3 hari saru chapter...
Jadi jangan bosan nunggu lanjutan ff gagal gigi ini yakk 😉😉
Dan juga makasih buat yang udah baca, vote dan terutama yang comment 😘😘
Love you so much 😘😘Chapter 3
"Apa dia belum pulang?" soonyoung menguap lebar dan saat dia sadar
"APA? BELUM PULANG?"
Tanpa pikir panjang lagi soonyoung langsung mengambil jaketnya dan berlari menuju taman. Soonyoung takut jihoon hilang atau di ganggu preman, sangkin khawatirnya soonyoung bahkan lupa membawa motor atau mobilnya
Soonyoung berlari sangat kencang seperti orang yang di kejar polisi karena ketahuan mencuri. Ia bahkan tak mempedulikan tatapan bingung dari orang orang yang di lewatinya. Sekarang yang ada di pikirannya hanya satu, yaitu
"JIHOON AH" panggil soonyoung dengan segenap tenaganya yang tersisa, ia kemudian berusaha mengatur nafasnya
"Kenapa kau menungguku?" soonyoung terlihat gusar dan jihoon hanya membalasnya dengan senyuman
"Jangan tersenyum bodoh! Kau bahkan tidak bisa tersenyum dengan baik" soonyoung benci ini, soonyoung benci menyakiti seorang wanita seperti ini. Jihoon tetap tersenyum dan soonyoung benci itu, jihoon bahkan tidak bisa tersenyum dengan baik karena bibirnya sudah membeku, yap bisa dibilang jihoon sekarang seperti es 'dingin dan beku'
"Mianhe" soonyoung memakaikan jaketnya pada jihoon lalu memeluknya sangat erat
"Gwenccchaannnaa" lihatlah jihoon bahkan tak bisa menggerakkan bibirnya lagi sangkin bekunya
"Jangan bicara lagi bodoh! Ayo kita pulang" jihoon mencoba berdiri tapi tubuhnya sudah terlalu lemas untuk sekedar bergerak sedikit saja. Soonyoung yang peka akan hal tersebut langsung berjongkok di depan jihoon
"Naiklah" jihoon tidak bisa menolak, karena dia sadar diri bagaimana keadaannya saat ini. Sekarang soonyoung sadar akan kebodohannya karena tidak membawa kendaraan, ayolahh dia bahkan tak membawa dompetnya.
"Mianhe" soonyoung memecah keheningan. Jihoon terlalu lemah hanya untuk menjawab kata tersebut, ia kemudian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher soonyoung
Sesampainya di apartemen, ia langsung merebahkan tubuh jihoon di atas tempat tidur
"Soo-"
"Jangan bicara dulu, tunggu disini" perintah soonyoung dan langsung melesat ke dapur untuk mengambil air hangat
"Minumlah" jihoon hanya menurut. Soonyoung kemudian mengambil handuk yang sudah di basahi air hangat dan mengompresnya di sekitar wajah tangan dan kaki jihoon
"Sudah lebih baik?" jihoon hanya mengangguk
"Maafkan aku" jihoon merasa bersalah sekarang
"Tidak, harusnya aku yang meminta maaf karena tidak menjemputmu" soonyoung semakin merasa bersalah sekarang
"Dan maaf soal tadi siang" soonyoung kembali kesal karena jihoon mengingatkannya tentang kejadian tadi siang itu
"Aku tidak bermaksud menyuap-"
"Lakukan saja semaumu, aku tidak perduli" salahkan jihoon yang mengingatkan soonyoung kembali, soonyoung pun kembali dingin seperti semula
"Tidurlah" soonyoung meninggalkan jihoon yang membeku di tempat
TES
Air mata jihoon tak terelakkan lagi, ia menangis terisak di dalam kamar tersebut
Soonyoung tak tahan mendengar ataupun melihat wanita menangis, ia pun memutuskan untuk keluar apartemen
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Marriage
Fanfiction"Appa tidak salah bicara kan? Aku ini masih 18 tahun, aku ini siswi SMA yang berada di tingkat akhir, harusnya aku sedang sibuk dengan tumpukan buku atau sibuk menghabiskan waktuku dengan teman temanku, tapi appa malah menjodohkanku? Apa kalian suda...