Seokmin yang baru saja datang ke perpustakaan besar itu langsung menghampiri orang yang di carinya.
"Jisoo noona" panggilnya dengan suara yang cukup keras.
"Diamlah! Ini perpustakaan" tegur Jisoo yang tadinya sedang asik membaca tapi harus terusik karena makhluk yang satu ini.
"Noona kau sudah makan siang? Aku lapar" ujar Seokmin memasang wajah memelas.
"Mager" balas Jisoo tetap fokus pada bacaannya.
Harus Seokmin akui, mengajak Jisoo dan Wonwoo yang sedang membaca sama saja, sama-sama SULIT!
Aduh Seokmin jadi kangen Wonwoo dan yang lainnya.
"Noona"
"Hm?"
"Aku merindukan mereka semua" ujar Seokmin sedih dan berhasil menarik atensi Jisoo dari bukunya.
"Aku merindukan wajah datar Wonwoo, kelakuan bengis Jihoon, kepolosan Minghao, gosipnya Seungkwan, manjanya Chan, sifat pedenya Jun, tingginya Mingyu, bulenya Hansol, lembutnya Jeonghan noona, gombal murahannya Seungcheol hyung, kelakuan manusia pecicilan yang bernama Kwon Soonyoung, mungkin yang terakhir itu aku tidak begitu merindukannya" ujar Seokmin tertawa kecil saat mengingat-ingat kelakuan absurd mereka semua.
"Noona juga merindukan mereka" ujar Jisoo tersenyum.
"Bagaimana kalau kita bertemu kembali? Mungkin lusa? Lusa kan libur" ujar Seokmin semangat.
"Hey kecilkan suaramu" tegur Jisoo dan Seokmin langsung menutup mulutnya.
"Mian noona, hehehehe"
"Noona sih setuju saja, kau hubungi saja mereka semua. Tapi sayang kita tidak bisa bertemu dengan Jun dan Minghao"
"Ku dengar mereka akan menikah dua Bulan lagi" ujar Seokmin.
"Katanya sih begitu"
"Kita kapan noona?" tanya Seokmin memandang wajah Jisoo.
"Apanya yang kapan?" tanya Jisoo pura-pura bodoh.
"Menikahnya noonaku sayang" ujar Seokmin lelah.
"Lee Seokmin yang tampan, aku siap menikah denganmu kapan saja asal kau mau bertemu dengan orangtuaku, tapi orangtuaku hanya akan melepaskan noonamu ini pada orang yang sudah sukses, jadi sekarang belajarlah yang giat lalu menjadi orang sukses" ujar Jisoo mencubit pipi tirus Seokmin.
"Kalau begitu ayo bertemu dengan mereka" ujar Seokmin menarik tangan Jisoo.
Jisoo ingin berteriak tapi ini masih di dalam perpustakaan, jadi ia memilih mengikuti Seokmin saja.
Jisoo kira Seokmin hanya bercanda mengatakan bahwa dia akan bertemu dengan orangtua Jisoo, tapi apa ini? Mereka sudah berada di depan rumahnya.
"K-kau serius?"
"Kenapa tidak? Ayo masuk" ajak Seokmin, lalu mengetuk rumah keluarga Hong.
Setelah beberapa menit, keluar seorang wanita paruh baya dari rumah tersebut.
"Eomma" sapa Jisoo tersenyum kikuk, berusaha menutupi Seokmin.
"Appa tidak di rumah kan?" tanyanya sambil mendorong Mrs.Hong masuk.
"Ada apa dengan appa?" tanya Mr.Hong yang membuat Jisoo langsung membeku.
Gawat!
"Anyeong ajusshi, ajumha" sapa Seokmin dengan senyuman lebarnya.
"E-eomma maaf dia itu juniorku, aku akan menyuruhnya pulang" ujar Jisoo mendorong bahu Seokmin agar keluar dari rumahnya itu.
"Lepaskan dia Soo" ujar Mr.Hong dan membuat Jisoo menghentikan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Marriage
Fanfiction"Appa tidak salah bicara kan? Aku ini masih 18 tahun, aku ini siswi SMA yang berada di tingkat akhir, harusnya aku sedang sibuk dengan tumpukan buku atau sibuk menghabiskan waktuku dengan teman temanku, tapi appa malah menjodohkanku? Apa kalian suda...