CHAPTER 35

4.4K 504 57
                                    

Chan sekarang berada di rumahnya. Iya, di rumahnya, bukan rumah keluarga Jihoon yang biasa di kunjunginya.

Chan memasuki rumah yang selalu kosong itu dengan bingung, tumben sekali orangtuanya mengajaknya makan malam bersama. Biasanya jangankan makan malam bersama, bertemu saja tidak pernah.

"Kau sudah datang?" sapa eommanya Chan saat melihatnya masuk rumah.

"Ne eomma" balas Chan menundukkan kepalanya sopan.

"Ayo duduk" ajak appanya dan Chan langsung menurut.

Chan itu sangatlah sopan dan segan pada kedua orangtua kandungnya. Entah kenapa ia pasti tidak berani membantah.

"Ada apa eomma dan appa mengajakku makan malam bersama?" tanya Chan hati-hati.

"Kami ingin membicarakan sesuatu padamu" ujar appanya Chan.

"Apa itu?"

























"Kau sudah kami jodohkan sayang" ujar eommanya Chan tersenyum senang.






















"NE?"













"Kau tau kan, kau adalah cucu terakhir di keluarga kita, dan seperti hyung dan noonamu kau akan dijodohkan" ujar appanya Chan memperjelas maksud mereka.

"T-tapi-"

"Maaf sayang, tapi kami tidak menerima bantahan" ujar eommanya Chan dan membuatnya langsung terdiam.

"Kau akan bertemu dengannya besok, dan kalian akan menikah minggu depan" ujar eommanya dan ia hanya mengangguk tanda mengerti.

"Apakah sudah selesai? Maaf eomma, appa, tapi aku lupa aku ada janji Jihoon noona" ujar Chan.

"Kau boleh pergi, jangan lupa besok" ujar appanya dan dibalas anggukan pasrah Chan.

"Aku pergi" ujar Chan lalu keluar dari rumah tersebut dan langsung menuju rumah Jihoon.

"NOONA" teriak Chan saat masuk ke dalam rumah tersebut, Jihoon yang mendengarnya langsung terlonjak kaget.

"W-wae?" tanya Jihoon ketakutan karena terkejut.

"Noona" Chan langsung memeluk Jihoon dengan erat membuat noona mungilnya itu kebingungan.

"Sebenarnya ada apa Chanie? Chan punya masalah?" tanya Jihoon mengelus rambut Chan yang masih memeluknya.

"Hey bocah kenapa kau memeluk istriku?" kesal Soonyoung yang baru keluar dari kamar mandi.

"Eh? Kenapa kau menangis?" tanya Soonyoung bingung saat melihat lelehan air mata Chan.

"N-noona"

"Wae? Kau punya masalah? Ayo ceritakan pada noona dan hyung" ujar Jihoon menghapus air mata Chan yang terus mengalir di pipinya.

"Noona, Chan di jodohkan"





















"MWO?" pekik Jihoon dan Soonyoung kompak dan hampir membuat gendang telinga Chan pecah.

"B-bagaimana bisa?" tanya Jihoon.

"Aku juga tidak tau, kata eomma itu tradisi" ujar Chan terus menangis.

"Itu memang tradisi keluarga kalian Chan, tapi kan kau-" ujar Soonyoung memotong kalimatnya.

"Aku akan berbicara denan ajumha" ujar Jihoon mengambil jaketnya dan siap keluar rumah.

The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang