CHAPTER 38

3.9K 457 86
                                    

Yuna bingung. Kenapa Chan tidak datang menjemputnya. Biasanya Chan sudah ada di depan gerbang sebel Yuna keluar dari kelasnya.

"Shin Yuna" panggil seseorang.

"Minah" Yuna tersenyum manis.

"Kau belum di jemput?" tanya Minah.

"Mungkin Chan sedang ada urusan sebentar" Yuna mencoba tersenyum.

"Yuna ya"

"Wae?"

"S-sebenarnya kemarin aku melihat Chan bersama wanita lain" ujar Minah pelan. Ia takut Yuna akan marah padanya.

"Kau pasti salah lihat" Yuna berusaha berpikir positif.

"Aku serius Yuna! Aku melihatnya! Ia makan es krim bersama seorang wanita"

"Diamlah! Aku tidak percaya semua yang kau katakan" Yuna membentak Minah tanpa sadar.

"Terserahmu saja" Minah berlalu meninggalkan Yuna sendiri.

"Maaf" gumam Yuna saat Minah sudah menjauh dari pandangannya.

Yuna lalu memutuskan naik bus saja. Yuna berjalan menuju halte, tidak sengaja ia bertemu dengan salah satu seonbae-nya.

"Yuna ya"

"Jimin seonbae" Yuna tersenyum manis.

"Berapa kali ku katakan, panggil oppa saja"

"Baiklah oppa" Yuna menunjukan cengirannya.

"Mau kemana?" tanya Jimin.

"Mau pulang"

"Oppa akan memgantarkanmu" tawar Jimin tapi Yuna langsung menggeleng.

"Terimakasih oppa" sebenarnya Yuna mau. Tapi ia takut Chan melihatnya dan memarahinya.

"Kau yakin?"

"Lagian bus ku sudah datang" Yuna menunjuk sebuah bus yang mendekat ke arah mereka.

"Bye oppa" Yuna lalu menaiki bus tersebut.

Jimin hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Yuna. Sang adik kelas yang berhasil mencuri hatinya.

Selama perjalanan Yuna terus memikirkan apa yang di katakan Minah. Ia sudah berusaha untuk berpikir positif tapi pikiran tersebut terus menghantuinya.

Tanpa Yuna sadar ia sudah sampai di depan rumahnya. Ia bahkan tidak menyadari kalau dia sudah berjalan dari halte menuju rumahnya.

"Aku pulang" ujar Yuna pelan.

"Maaf aku terlambat menjemputmu. Aku punya urusan tadi" Chan yang melihat Yuna pulang langsung mendekatinya dan mencoba menjelaskan.

"Gwenchana" balas Yuna berusaha tersenyum. Ia lalu masuk ke ke kamar.

"Apa dia marah?" gumam Chan, tapi langsung ia tepis pikiran itu.

———————

Seharian Yuna dan Minah tidak bercakapan. Jemputan Minah memang selalu terlambat, dan hari ini Chan juga terlambat menjemput Yuna.

"Yuna ya" panggil Minah pelan.

"Wae?" tanya Yuna yang merasa canggung.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu"

"Katakan saja"

"Semalam aku juga melihat Chan di toko buku bersama wanita yang sama. Kalau tidak dalah namanya Yerin" ujar Minah pelan, ia takut Yuna makin marah padanya. Tapi ia tidak bisa mendiamkan ini semua.

The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang