CHAPTER 18

5.7K 574 42
                                    

Vote and Comment jusseyo☺☺

-------------------

Soonyoung dan Jihoon akhirnya pergi meninggalkan apartemen itu.

Mereka hari ini ada janji dengan orangtua mereka. Mereka akan mengadakan makan malam bersama di rumah orangtua Jihoon, bersama keluarga besar mereka tentunya. Acara tersebut memang di adakan pada malam hari, tapi Jihoon memutuskan untuk berangkat lebih awal.

Setelah sampai di rumah, mereka langsung bersiap untuk pergi.

Jihoon terlihat sudah rapi, kini ia sedang mencarikan baju yang cocok untuk Soonyoung pakai malam ini. Soonyoung yang baru keluar dari kamar mandi hanya bsa tersenyum melihat istrinya yang sedang serius. Ia pun memutuskan untuk memeluk istrinya dari belakang.

"Kau masih basah Soon" Jihoon meronta dalam pelukan Soonyoung.

"Sebentar saja" pinta Soonyoung mengeratkan pelukannya. Jihoon tidk bisa seperti ini terus, tiba-tiba ada sebuah ide muncul di kepalanya.

Ia pun mengelus pelan tangan Soonyoung, dan dapat ia lihat pantulan Soonyoung di cermin tersenyum.

"AWW" tiba-tiba Soonyoung memekik dan melepaskan pelukannya. Yap Jihoon mengijak kaki suaminya yang bodoh itu.

"Nanti aku malah ikutan basah, pergi jauh sana! Aku sibuk" Jihoon mendorong Soonyoung yang masih sibuk menghembus hembus kakinya yang baru saja kena injakan 'cinta' dari sang istri.

"Kau tega melihatku seperti ini?" tanya Soonyoung mendramatisir keadaan.

"Aku akui kau sangat jago bermain drama, tapi untuk saat ini menjauh lah dariku tuan kwon" ujar Jihoon kesal, lalu mencoba kembali fokus pada lemari pakaian Soonyoung.

Soonyoung akhirnya menyerah, ia memutuskan untuk berbaring di atas tempat tidurnya dan Jihoon.

"Apa ini bagus?" tanya Jihoon meminta pendapat.

"Tidak"

"Kenapa?"

"Karena ada kau yang lebih bagus dan indah dari segala hal di dunia ini" ujar Soonyoung tersenyum lebar.

"Dasar raja gombal" Jihoon melempar pakaian yang tadi ia pilih ke wajah Soonyoung. Ia lalu keluar, agar Soonyoung tidak bisa melihat pipinya yang memerah saat ini.

"Kau sangat lucu Ji" gumam Soonyoung menatap tubuh Jihoon yang sudah hilang dari pandangannya.

"Ah sebaiknya aku bersiap saja" Soonyoung lalu memakai pakaian yang di lemparkan Jihoon tadi.
.
.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Soonyoung pada Jihoon yang sedang menonton drama.

"....."

"Kau marah, eoh?" tanya Soonyoung ikut duduk di samping Jihoon, ia lalu melingkarkan tangannya di pinggang mungil Jihoon.

"Lepas Soon" Jihoon meronta minta di lepaskan.

"Tidak sebelum kau memaafkanku"

"Baiklah aku memaafkanmu, sekarang lepaskan aku" ujar Jihoon menatap kesal Soonyoung.

Cup

"Terimakasih sayang" Soonyoung mencium bibir Jihoon sekilas. Jihoon yang baru sadar, refleks memukulkan remote yang ada di tangannya ke kepala Soonyoung.

"Jangan terus-menerus memukulku Ji, nanti suamimu ini menjadi bodoh" ujar Soonyoung mengelus kepalanya.

"Tanpa kupukuli pun, kau memang sudah bodoh" ujar Jihoon lalu berjalan menuju dapur.

The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang