Vote and comment kalian gigi tunggu ya, mana tau bisa balikin mood gigi -yang lagi ancur- buat nerusin ini cerita 😂😂
Let's Read
Soonyoung bangun lebih awal pagi ini. Ia pun langsung mandi dan bersiap pergi ke sekolah.
"Jihoonie" Soonyoung mencoba membangunkan Jihoon yang masih tertidur dengan pulas.
"Jihoonieeeee"
"Jihoon sayang"
"Kwon jihoon"
"Jihoon imut"
"My lovely, dovely, hunny, bunny, sweety"
Hampir semua panggilan manis Soonyoung ucapkan untuk sekedar membangunkan Jihoon, tapi apalah daya Jihoon masih betah tertidur di atas kasur empuk mereka.
"Kalau kau tidak bangun dalam hitungan ke tiga, aku akan menciummu"
"Satu..."
"Dua..."
Mendengar hitungan ke dua Soonyoung, Jihoon langsung duduk dan membuka paksa matanya.
"Kenapa kau bangun eoh?"
"Yakk apa maksudmu? Kau ingin aku tidak bangun lagi? Kau ingin aku mati?" cerocos Jihoon kesal masih setengah sadar.
"Bukan begitu maksudnya, kalau kau bangun seperti ini kan, aku tidak jadi menciummu" jawab Soonyoung mengerucutkan bibirnya.
"Kau sudah siap? Memangnya ini sudah jam berapa?" bukannya menjawab, Jihoon malah bertanya sambil melirik jam dinding dengan malas.
"Tapi kan aku ingin menci-"
"Yakkk mengapa kau tidak membangunkanku bodoh? Huwaa.... Bagaimana kalau kita terlambat lagi? Aku bahkan belum memasak, astaga aku tidak ingin terlambat bersamamu lagi, Aaaaa eomma eottokkhae?"
"Tenanglah, ini bahkan masih jam 6, kita masih punya waktu satu jam lagi"
"Aishh aku kesal padamu"
"Kesal kok di bilang bilang?"
"Serah" Jihoon berdiri dari tempat tidur lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Kau bahkan belum menciumku"
"Mati saja kau!"
"Tapi kan-" Soonyoung terdiam membeku seperti batu karena ciuman kilat dari Jihoon. Walau hanya di pipi, tapi itu terasa sangat Indah bagi Soonyoung.
Jihoon langsung masuk ke kamar mandi dengan wajah yang semerah kepiting rebus.
Jihoon selesai bersiap dan langsung menuju dapur berniat sekedar memasakan sesuatu untuk dirinya dan Soonyoung.
Tapi saat ia sampai di dapur, Ia di kejutkan dengan keadaan dapur yang hancur dan meja makan yang sudah tersedia beberapa lembar roti dan segelas susu.
"Dapurku" Jihoon berucap lirih ketika melihat kekacauan di dapurnya saat ini.
"Aku baru saja membuatkan sarapan Ji" Soonyoung tersenyum lebar sambil memasang wajah tanpa dosa.
"Sekarang kau duduklah, ayo kita sarapan" Soonyoung menarik tangan Jihoon untuk duduk.
"Cobalah roti bakar buatanku" ujar Soonyoung dengan mata yang berbinar.
"Apakah ini roti bakar? Kenapa warnanya sehitam ini?" tanya Jihoon memastikan.
"Tentu saja, kalau kau tidak percaya coba saja"
Mau tak mau Jihoon mencoba masakan abal abal suaminya dan saat gigitan pertama dia serasa mau muntah.
"Yakk kau ingin meracuniku? Ini bukan roti bakar, tapi ROTI GOSONG" teriak Jihoon memarahi Soonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Marriage
Fanfiction"Appa tidak salah bicara kan? Aku ini masih 18 tahun, aku ini siswi SMA yang berada di tingkat akhir, harusnya aku sedang sibuk dengan tumpukan buku atau sibuk menghabiskan waktuku dengan teman temanku, tapi appa malah menjodohkanku? Apa kalian suda...