Kejutan Untuk Eriana
XIII
Sekarang mereka bukan lagi anak SMA. Sekarang Ren dan Riyu mulai mencari perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikannya. Di pagi hari Riyu lewat di depan rumah Ren.
"Ren ayo lari pagi! Kita cari udara segar." Riyu berteriak dari luar rumah Ren.
"Aku malas, nanti siang aku harus pergi belanja." Ren pun membuka jendela dan menjawabnya dari dalam.
Riyu pun pergi. Entah apa yang di pikirkan Ren di hari itu. Dia sangat malas untuk melakukan aktivitas apapun. Tiba-tiba ada sebuah pesan.
"Ren, ini aku Lisa. Hari ini adakah waktu luang? Aku ingin minta bantuanmu."
Ren membalas pertanyaan itu dengan jawaban yang sama seperti yang dia katakan kepada Riyu. Namun bantuan yang Lisa minta adalah untuk menemani dia berbelanja. Karena Ren pun akan belanja Akhirnya mereka pun sepakat untuk pergi bersama.
"Baiklah pukul 11.30 kita bertemu di stasiun." Itulah yang Ren katakan di pesan.
Jam menunjukan pukul 10.30, namun ada apakah dengan Ren di hari ini. Dia tampak sangat malas dan tidak ingin berbuat apa-apa. Semangat yang biasanya selalu menyertai Ren hari ini hilang entah ke mana.
"Ren, ayo belikan pesanan ibu sekarang!" Eliza mengatakannya pada Ren.
Ren pergi. Dia keluar tanpa berkata apapun langsung pergi begitu saja. Ren sampai di stasiun, di sana Lisa sudah menunggunya.
"Ada apa dengan semangatmu Ren?" Lisa mengatakannya dengan penuh rasa penasaran.
"Entahlah, aku sangat malas hari ini. Ayo kita pergi."
"Baiklah ayo!"
Mereka berdua pergi ke pasar untuk membeli kebutuhannya masing-masing. Yang Ren beli adalah kebutuhan ibunya untuk membuat kue. Dan ternyata apa yang ingin di beli Lisa pun sama seperti apa yang akan dibeli Ren.
"Untuk apa bahan-bahan itu?" Ren bertanya.
"Untuk membuat kue ulang tahun sahabatku."
"Siapakah itu?"
"Itu Eriana, apa kamu bisa membantuku Ren?"
Tentu Ren bersedia membantunya, dan berharap di hari ulang tahunnya itu Ren dapat mengatakan hal yang selama ini Ren ingin katakan pada Eriana.
Ren pulang ke rumahnya bersama Lisa. Sekarang semangatnya telah kembali. Ren hanya menyimpan barang-barang ibunya saja dan langsung pergi ke rumah Lisa untuk membuat kue ulang tahun Eriana.
"Aku pulang. Ibu ini Ren, Teman baruku." Lisa mengenalkan Ren pada ibunya dan langsung menuju dapur untuk membuat kue.
Ren sangat bersemangat. Dia mengikuti apapun yang Lisa katakan saat membuat kue itu. Lisa penasaran dengan sikap Ren. Tadi dia terlihat sangat malas tidak ada semangat sama sekali. Sekarang saat membuat kue untuk Eriana dia sangat bersemangat.
"Ren, apakah kamu menyukai Eriana?" dengan wajah lugu, Lisa bertanya pada Ren.
"Entahlah." Jawaban yang singkat.
Lisa tetap penasaran. Saat dia membawa adonan kue Lisa menginjak sesuatu yang licin lalu tergelincir. Ren dengan sigap menangkapnya.
"Syukurlah, hampir saja semuanya jadi berantakan." Lisa menghela nafas.
Kue selesai di buat. Yang tersisa hanyalah rencana kejutan untuk Eriana malam ini. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah. "tok tok tok"
"Ren, tolong lihat itu siapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUALAN
RomanceBunga yang indah saat dia mekar namun tidak selamanya bunga itu akan mekar, Bintang yang menghiasi langit malam sangat indah namun sulit di gapai, dan Rembulan yang menyinari langkahmu di malam hari. manakah yang kamu inginkan? pilihlah salah sa...