Suatu hari sang pangeran pergi berburu ke hutan ditemani dua orang pengawalnya dengan berbekal sebuah pedang dan busur. Cuaca tidak begitu terang pangeran mulai memasuki hutan yang sedikit gelap tertutup pepohonan yang rimbun, sangat tenang tidak ada suara manusia maupun hewan yang ada hanya suara angin berhembus dan menggerakan dedaunan. Pangeran dan dua orang pengawalnya itu pun terus melanjutkan perjalanannya, kemudian secara tiba-tiba suara raungan muncul dari depan dan kemungkinan suara raungan itu adalah beruang. pangeran dan dua orang pengawalnya pun terkejut,
"Suara apa itu, mungkinkah seekor beruang?"
"Pangeran lebih baik kita kembali, disini terlalu berbahaya!" Para pengawal yang takut akan terjadi apa-apa yang membahayakan pangeran, mengajaknya untuk kembali.
"Tapi aku ingin berburu dan kita sudah terlanjur berjalan sejauh ini, aku ingin mendapatkan hasil buruan."
Pangeran pun selalu menolak untuk kembali, namun para penjaga terus menerus membujuknya sampai akhirnya pangeran pun luluh dan mulai berbalik arah untuk kembali.
"Aaa tolong selamat aku." Suara jeritan seorang perempuan terdengar dan raungan tadi pun kembali terdengar.
"Apa itu? apakah ada manusia di dalam hutan ini?"
"Entahlah pangeran, ayolah pangeran lebih baik kita kembali."
"Tidak akan! Jika ada yang membutuhkan pertolongan, aku sebagai Pangeran dari Kerajaan Adyl akan menolong sebisaku." Pangeran pun langsung berlari ke sumber suara tersebut.
"Pangeran tolong hentikan, Pangeran!" Para pengawal pun berteriak memanggil dan mengejar sang pangeran.
Pangeran Elium terus berlari mendekati suara itu dan teriakan itu pun semakin terdengar, dia berlari tanpa memikirkan apapun tanpa adanya rasa takut yang dia tahu dia harus sampai ke tempat di mana ada suara wanita berteriak itu tepat waktu untuk menyelamatkannya. Benar saja sesampainya pangeran di tempat di mana sumber suara tersebut terlihat seorang wanita di dalam celah batu besar dan seekor beruang yang sedang berusaha menyerangnya.
"Tidak begitu jelas siapakah wanita itu dan kenapa dia bisa berada di dalam celah batu itu, aku harus mencari cara untuk menyelamatkannya," gumam pangeran.
Sang pangeran pun mencoba memanah beruang tersebut namun dia takut anak panahnya itu mengenai wanita tersebut, pangeran pun kebingungan.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?"
Suara raungan beruang itu pun semakin keras dan celah batu tadi pun semakin membesar jika di biarkan tamatlah sudah wanita itu. Tanpa berpikir lagi pangeran pun mengambil pedang dari sarungnya dan melemparkan sebuah batu pada beruang itu, beruang itu pun berbalik dan terlihat sangat marah. Pangeran pun mulai bergerak mundur dan bersiap untuk berlari dengan tujuan menjauhkan beruang itu dari celah batu di mana sang wanita itu berada. Beruang pun mulai berjalan perlahan ke arah sang pangeran dan sang pangeran berteriak,
"Larilah jika beruang ini mengejarku, larilah sejauh yang kau bisa di arah sana ada dua pengawalku katakanlah pada mereka bahwa aku di kejar seekor beruang."
Wanita itu pun tidak menjawab sama sekali dia hanya bisa terdiam melihat sang pangeran, pangeran berlari menjauh dari beruang namun beruang itu terus mengejar pangeran dengan cepatnya. Batu, ranting dan apapun yang pangeran temukan langsung di lemparkan kepada beruang yang mengejarnya namun semua hal itu tidak mengurungkan niat beruang untuk terus mengejar pangeran sampai akhirnya pangeran pun tersudutkan di tepi jurang,
"Sekarang tidak ada pilihan lain, aku hanya bisa melawannya dengan pedangku ini."
Beruang sedikit demi sedikit mendekati pangeran, tampak ketegangan dan kegelisahan terlihat di wajahnya yang bercucuran keringan sedikit demi sedikit dia pun tersudutkan sampai dia tepat berada di ujung jurang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUALAN
RomanceBunga yang indah saat dia mekar namun tidak selamanya bunga itu akan mekar, Bintang yang menghiasi langit malam sangat indah namun sulit di gapai, dan Rembulan yang menyinari langkahmu di malam hari. manakah yang kamu inginkan? pilihlah salah sa...