Terbalas XIV

99 8 0
                                    


Terbalas

XIV

Kali ini berbeda. Surat balasan untuk Ren datang dalam waktu yang cukup lama. Ren yang penasaran akan surat itu. Dia memeriksa ke pohon itu setiap hari sampai akhirnya dia mendapatkan balasannya yang berisi "Aku berada di dekat mu. Aku selalu mengingatmu karena sebenarnya aku mencintaimu sejak dulu. Aku ingin menemuimu tapi aku tidak ingin orang lain tahu bahwa aku adalah teman masa kecilmu."

Ren segera membalas surat itu. "Ayo kita bertemu, aku ingin bertemu denganmu, mungkin aku pun menyukaimu." Ren meletakkan surat itu di sana, namun kali ini Ren tidak meninggalkannya. Ren menunggunya bersembunyi di balik pohon semalaman. Pagi hari ada seseorang yang datang, dia menangis dan berteriak "Aku mencintai Reeen, aku sungguh mencintainya. Akankah perasaanku ini terbalas?"

Ren yang berada di balik pohon itu mendengarnya dengan sangat jelas. Itu suara yang tidak asing. Dan dia mencintai Ren seperti yang tertulis dalam surat yang Ren terima. Ren melihat siapa yang berteriak itu, benar saja suara yang tidak asing itu adalah suara Ana. Ana terkejut melihat Ren berada di situ, Ana langsung berbalik dan berlari namun Ren mengejarnya dan memeluknya dari belakang Ana. Ren berkata "Seharusnya kamu mengatakannya sejak dulu. Aku pun mencintaimu, aku sangat mencintaimu Eriana".

"Aku takut. Aku sangat takut jika hanya aku sendiri yang memendam perasaan ini." Ana menangis.

"Sejak dulu saat pertama kita bertemu, aku sudah tertarik denganmu. Namun aku tidak dapat langsung mengenalimu karena pertemuan kita yang buruk." Ucap Ren yang terus memeluk Ana.

Ren membalikan badan Ana dan menciumnya.

"Jika kamu mencintaiku, maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya Ren.

Ana mengangguk dan kembali menangis, Ren kembali memeluk Ana. Ayo kita beritahu yang lain. Ren sangat senang dia mengirim pesan kepada Riyu dan Lisa. Ren mengajak mereka berkumpul di bukit ini.

Esok harinya mereka pun berkumpul. Dengan hati berbunga-bunga Ren menceritakan pada semuanya bahwa dia dan Eriana telah menjadi sepasang kekasih.

"Wah benarkah itu Ren? Sungguh aku tak menyangka kamu sudah tumbuh sekarang. HaHa.." Ledek Riyu.

"Wah selamat ya Eriana dan Ren semoga kalian bisa bahagia selamanya." Ucap Lisa

"Ia terimakasih Lisa, ini semua berkat kamu yang telah mengenalkanku pada Ren." Jawab Eriana.

"Aku sedikit tidak enak badan, aku ingin segera pulang. Nikmati waktu kalian teman-teman." Lisa pergi meninggalkan mereka bertiga.

Mereka melanjutkan candaan mereka tadi dan Riyu berencana akan membuat acara untuk hari jadi Eriana Dan Ren.

"Bagaimana jika kita bakar daging di bukit ini?" Ucap Riyu.

"Yaya, itu ide yang bagus Riyu. Ana kamu undang Lisa juga ya." Jawab Ren.

"Tapi bukankah 2 minggu ini kita sibuk kuliah?" Tanya Eriana.

"Baiklah kita lakukan bulan depan, namun kita harus berkumpul setiap hari di taman Towa agar acara ini berjalan lancar." Ucap Riyu

Akhirnya mereka pulang. Dan untuk ke dua kalinya Ren mengantar Eriana pulang ke rumahnya.

"Silahkan masuk Ren." Eriana mempersilahkan.

"Tidak Ana, lain waktu saja. Aku ingin segera pulang." Jawab Ren tersenyum lalu bergegas pulang.

"Sampai jumpa Besok, Ren!"

"Seindah apapun awalnyamungkin akan berakhir buruk. Dan seburuk apapun awalnya mungkin akan berakhir menjadiindah"

BUALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang