Sebuah Janji
Di
Masa Lalu
XXVI
Pagi telah tiba.
"Bu ke mana Lisa?" Ren menguap.
"Dia sudah pulang ke rumahnya. Dia bilang ibunya sudah datang. Jika hari ini senggang kita bisa bertemu ibunya hari ini."
"Dia tidak mengatakan apapun Bu?"
"Tidak Ren. Dia hanya bilang kalau dia menunggu kedatangan kita di rumahnya."
"Baiklah Bu. Ayo kita segera kesana." Ren bergegas membersihkan diri. Tentu Eliza ikut dengan Ren karena itu adalah permintaan dari Elium.
Mereka pergi menuju rumah Lisa. Ren bertanya pada Eliza.
"Apa menurut ibu Lisa gadis yang baik?"
"Kenapa kamu bertanya Ren? Bukankah kamu sudah tahu sendiri." Tersenyum mengelus pundak Ren.
"Aku tahu Bu, aku sangat tahu. Namun aku bingung."
"Temukanlah jawabannya sendiri Ren. Dengan begitu kamu akan lebih mengerti dirimu sendiri."
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Lisa.
"Permisi..." Eliza mengetuk pintu.
Seorang perempuan membuka pintu. Eliza dan perempuan itu bertatapan diam tanpa kata. Ren berfikir mungkin mereka adalah musuh, mungkin ibu Lisa sama dengan ibunya Riyu. Ren menarik Eliza menjauhi perempuan itu. Namun Eliza tiba-tiba berlari ke arah wanita itu dan memeluknya.
"Eh, jadi siapakah dia?" Ren bingung dan kata itu terucap dari mulutnya.
Tidak ada yang menjawab Ren. Eliza dan perempuan itu berpelukan menangis bersama. Entah apa yang telah terjadi. Mereka pun masuk ke dalam rumah, setelah semuanya tenang Eliza akhirnya memperkenalkan Ren pada perempuan itu.
"Rusi ini Ren, putraku. Teman Lisa."
"Jadi benar. Ren yang Lisa ceritakan adalah Ren putramu dan Elium. Aku benar-benar tidak menduga hal ini akan terjadi."
"Dan Ren, ini Rusi. Sahabat ayahmu dan ibu dulu. Setelah ibu menikah dengan ayahmu. Dia pergi entah ke mana untuk menikah. Aku tidak tahu kalau dia menikah dan tinggal di kota ini."
"Bibi. Di mana Lisa. Aku memiliki hal penting yang harus aku katakan padanya?"
"Lisa pergi keluar. Dia tidak mengatakan kemana dia akan pergi."
"Baiklah Bu, aku pamit untuk mencari Lisa." Ren pergi meninggalkan Rusi dan Eliza di sana.
Eliza yang senang bertemu dengan Rusi menceritakan hal-hal yang telah dia alami selama tidak ada Rusi di Adyl. Eliza menceritakan kisah hebatnya di sana, tentu Rusi sudah mendengarnya bahwa Eliza menjadi Ratu Bunga Rembulan. Cerita itu sudah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat yang mengenal Adyl. Ketika Eliza menceritakan hal pilu yang ia lalui bersama Elium. Rusi menangis, dia turut berduka cita atas kepergian Elium. Namun Eliza langsung menghentikannya.
"Tidak Rusi. Kamu tidak perlu berduka."
"Kenapa?"
"Elium masih hidup. Anak-anak kitalah yang menemukannya."
"Benarkah? Lalu di mana dia sekarang?"
"Dia menetap di Adyl. Entah apa yang dia pikirkan. Tapi aku yakin ada hal penting yang harus dia lakukan di sana."
"Aku ingat sesuatu ketika kamu menceritakan suamimu."
"Ingat apa Rusi?"
"Bukankah sebelum kita berpisah. Kita telah berjanji bahwa anak-anak kita akan menjadi sahabat seperti kita dulu."
"Ah iya, aku ingat."
"Dan sekarang anak kita telah menjadi sahabat baik. Benarkan Eliza."
"Ya kamu benar Rusi. Namun sepertinya sekarang ada masalah di antara mereka. Kita jangan mencampurinya, biarkan saja mereka yang menanganinya."
"Baiklah jika kamu yang mengatakannya. Aku akan menceritakan hal ini termasuk janji kita pada Lisa. Mungkin dia akan senang."
Pada akhirnya mereka saling menceritakan hal-hal yang mereka alami dulu saat berpisah hingga sekarang.
Ren mencari Lisa ke sekeliling kota. Namun Ren tidak menemukannya di manapun. Ren yang mulai putus asa pergi ke bukit yang biasa ia tuju. Saat sampai di bukit, di sana sangat sunyi tidak ada suara apapun. Sebuah aroma wangi tercium terbawa hembusan angin. Ren mencari sumber aroma tersebut, ternyata aroma tersebut adalah aroma satu kuncup bunga yang ada di pohon itu. Hanya ada satu bunga yang mekar disitu, namun wanginya sangat tercium. Apalagi jika pohon itu berbunga seutuhnya. Mungkin wanginya akan menyebar ke seluruh penjuru kota.
red\"U��P�,?.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUALAN
RomanceBunga yang indah saat dia mekar namun tidak selamanya bunga itu akan mekar, Bintang yang menghiasi langit malam sangat indah namun sulit di gapai, dan Rembulan yang menyinari langkahmu di malam hari. manakah yang kamu inginkan? pilihlah salah sa...