Awal Kehidupan Baru V

237 10 0
                                    


Awal Kehidupan Baru

V

Akhirnya mereka berdua menikah dengan pesta yang sangat meriah di istana kerajaan Adyl. Keluarga, teman Elium dan Eliza pun berkumpul di sana, para gadis yang mengidolakan Pangeran Elium pun berkumpul di sana dan bersorak iri pada Eliza, suasana di sana sangat ramai. Eliza, Elium dan teman-temannya berkumpul di suatu ruangan khusus mereka dan di sana mereka melakukan pesta terpisah agar tidak teralu ramai.

"Mari bersulang untuk pernikahan Elium sekarang."

Salah seorang teman mengatakan hal itu dan mulai mengambil gelas berisi minuman, "cling" mereka pun bersulang mereka tertawa bersama mengatakan kejelekan masing-masing pengantin. Elium dan Eliza terlihat sangat senang dan menikmati kebersamaan mereka dengan teman-temannya sebelum mereka berganti status menjadi raja dan ratu.

Satu persatu teman-teman mereka pulang dan hanya tersisa Elium, Eliza, dan Rusi. Disini Rusi langsung menceritakan rencana yang Elium buat saat pertemuan mereka berdua di taman, Eliza pun tertawa. Dia sangat sedih waktu itu, tidak tahunya ternyata semua itu hanyalah akting belaka. Rusi pun mengatakan hal penting di situ, dia mengatakan bahwa dirinya akan menikah dan tidak bisa datang setiap hari ke istana.

"Baiklah Rusi semoga kau bahagia." Elium mendoakan Rusi sembari memegang kepalanya.

"Rusi, mari berjanji setidaknya putra atau putri kita nanti dapat berteman dan mudah-mudahan mereka berjodoh." Dengan suara penuh harapan Eliza mengatakannya pada Rusi, Rusi pun berpamitan dan langsung meninggalkan istana.

Kehidupan baru setelah menikah pun di mulai, di mana sekarang Elium secara resmi di angkat menjadi Raja Adyl dan Eliza sebagai Ratunya. Mereka berdua nampak menjadi pasangan yang sangat serasi dengan ketampanan Elium dan kecantikan yang dimiliki oleh Eliza. Tidak heran jika orang-orang iri melihat mereka berpasangan. Sebagai pasangan kerajaan tentunya tidak semudah yang di bayangkan, mereka menjadi sibuk dengan urusan kerajaan terutama urusan politik, demi kedamaian kerajaan Adyl mereka harus bekerja keras.

{{{

Suatu hari Eliza mengandung, mereka berdua terlihat sangat bahagia. Setiap pagi hari Elium mengajak Eliza berkeliling agar bayi didalam kandungannya sehat dan mereka pun sering berkeliling ke kota-kota kecil Adyl, tentu bukan hanya mereka berdua. Namun juga dengan para kesatria dan pengawal yang gagah karena mungkin saja ada pemberontak di kerajaan Adyl ini, walau di dalam kerajaannya sendiri raja dan ratu pun harus tetap waspada.

Elium dan Eliza pergi ke hutan untuk mengunjungi pohon bunga rembulan, pohon yang sangat berjasa yang telah mempersatukan cinta mereka, mereka berdua duduk di bawah pohon saling bersandar satu sama lain.

"Eliza, masih ingatkah saat di mana kau menyelamatkanku?" Elium bertanya sembari mengelus kepala Eliza.

"Tentu aku masih ingat, itu adalah saat di mana pertama kali kita bertemu dan saat menegangkan di mana aku kira kau akan meninggal di serang beruang itu." Eliza pun menjawabnya sembari bercanda.

Elium menarik Eliza dan berkata, "Apa kau ingat? Di gubuk itu aku pernah berkata Indah sekalidan aku tidak menjawab apa sebenarnya yang aku sebut indah itu apa."

"Ya tentu aku ingat, itu adalah satu pertanyaanku yang tidak kau jawab."

Elium tersenyum dan langsung memeluk erat Eliza dan berkata, "Saat itu, saat aku membuka mataku aku mengira aku telah mati, penglihatanku pun sedikit pudar saat baru terbangun dan sekilas aku melihat bunga putih yang sangat indah, aku mengatakannya padamu dan saat aku dapat melihat dengan jelas, ternyata itu adalah dirimu, aku jatuh cinta padamu sejak saat itu."

Angin pun berhembus dengan sangat kencang setelah Elium mengatakan hal tersebut, bunga-bunga putih di pohon tersebut pun berguguran sangat indah, terlihat jelas wajah kegembiraan dalam diri mereka.

"Elium, mari kita berjanji untuk selalu membuat kenangan indah di sini, bersama anak-anak kita nanti di kemudian hari."

"Ya, tentu ayo kita lakukan, agar mereka tahuindahnya bunga rembulan ini, dan agar mereka tahu bahwa mereka memiliki ibuyang indah bagaikan bunga rembulan." Mereka pun berjanji dan pergi meninggalkanpohon bunga rembulan untuk kembali ke istana.     

BUALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang