Petualangan Dimulai XXII

130 11 0
                                    


Petualangan Dimulai

XXII

Persiapan telah selesai. Mereka semua berkumpul di pelabuhan, mereka memasukan barang-barang ke dek kapal berukuran sedang. Kapal dengan mesin canggih. Kapal yang lumayan mewah yang di miliki seorang anak pengusaha di kota ini. Setelah semua barang di masukan mereka berempat naik ke kapal. Mereka di temani seorang anak kapal yang juga warga Adyl, dia di perintahkan ibu Lisa untuk ikut dan menjaga Lisa di sana. Mereka berkumpul di atas kapal, anak kapal itu pun mengendalikan kapal dan segera berangkat. Saat kapal mulai berlayar Riyu melamun menatap kearah lautan lepas.

"Hey Riyu, sebenarnya apa yang telah menimpa mu? Belakangan ini kamu terlihat murung dan sering sekali melamun? Jika kamu mau, berceritalah padaku." Ucap Ren sedikit memukul punggung Riyu.

"Tidak ada apa-apa Ren, aku hanya senang kita akan segera pergi ke kampung halaman kita yang sering orang tua kita ceritakan."

Riyu dan Ren kembali berkumpul dengan Lisa dan Eriana, mereka melanjutkan pembicaraan mengenai apa yang akan mereka lakukan di sana. Canda tawa menghiasi perjalanan mereka. Ren sesekali melihat kearah Lisa, dan Eriana menyadari bahwa belakangan ini Ren sering memerhatikan Lisa.

"Ren apa kamu masih mencintaiku?" Tanya Eriana dengan memeluk Ren.

Lisa yang melihat hal itu tiba-tiba pergi dengan alasan untuk pergi ke toilet. Ren mengerti akan hal itu.

"Tentu aku masih mencintaimu, kenapa kamu bertanya itu?"

"Tidak aku hanya ingin tahu." Tersenyum dan terus memeluk Ren. Hari mulai malam akhirnya Eriana tertidur memeluk Ren.

"Senangnya jika aku juga punya pacar sepertimu Ren?" Keluh Riyu.

"Bagaimana dengan Lisa?"

"Entahlah, dia tidak melirik sedikitpun padaku. Bahkan menurutku dia juga menyukaimu Ren."

"Tidak mungkin dia menyukaiku, jika kamu menyukainya kejarlah dia Riyu. Aku mendukungmu."

"Ah sudahlah, selamat tidur Ren."

Mereka pun tidur di kapal yang mungkin akan sampai esok hari.

{{{

Suara benturan terdengar. "Brug, Grug grug grug....." Ren terkejut dia terbangun, namun Ren tidak dapat bergerak karena Eriana tetap memeluknya dengan erat.

"Ada apa Riyu?" Tanya Ren dengan cemas.

"Tenanglah. Kita sudah sampai."

"Syukurlah." Ren menghela nafas.

"Hmmmm... selamat pagi Ren-ku." Eriana terbangun, Terlihat seperti seekor kucing yang baru bangun dari tidurnya. Dia langsung mencium Ren. Membuat Ren terkejut akan hal itu.

"Uuuuh kalian membuat kami iri." Sautan dari Lisa dan Riyu.

Mereka bergegas bangun dan bergabung dengan Lisa dan Riyu.

"Semalam terasa sangat dingin, sampai-sampai aku tidak dapat tertidur dengan nyenyak." Keluh Lisa.

"Sudahlah Lisa, hanya kamu dan aku yang merasakan hal itu. Mereka yang tidur berdua tidak akan merasakan penderitaan kita." Ucap Riyu dengan sedikit candaan.

Eriana dan Ren tertawa mendengarnya.

Mereka menyiapkan barang-barang untuk di bawa dan segera menuruni kapal. Anak kapal bernama Luis pun ikut turun untuk menunjukan arah menuju kota Adyl. Mereka memulai perjalanan dengan memasuki hutan yang ada di sana, hutan yang sangat sunyi hanya terdengar kicauan burung dan suara angin yang berhembus menggerakan dedaunan.

BUALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang