"Lo..."
"Ketemu lagi kita di sini. Kenapa di ajak kekantin tadi lo ga mau?" Ucap Dena antusias.
"Ehh Sen..sini duduk..ngapain lo berdiri disitu kayak antre di mcd."
Sena meringis pelan dan ikut duduk di samping Dena.
"Ha-hai.." sapa Sena pada Rafa.
Rafa tidak mempedulikan kedua perempuan di depannya. Dia fokus menyantap bakso yg dia pesan.
Dena dan Sena saling menatap dan meringis pelan. Cowok di depannya ini benar benar dingin. Tapi bukan Dena namanya kalau tidak bisa mencairkan suasana.
"Ehh Sen jadi kan pesen baksonya. Gue mau dong yg pedes ya."
"Iyaa gue yg pesenin ya..minum lo apa??"
"Gue air putih aja"
Sena segera meninggalkan aura dingin di sekitar meja itu. Dia lebih baik memesan makanan dan berdesak desakan disana daripada harus bersama makhluk ganteng yg dingin itu.
Dena mengintip pelan ke arah di depannya. Dena bingung harus bagaimana agar bisa mengajak cowok di depannya ini berbicara.
"Eh Fa..rumah lo dimana??"
Hening.......
"Eh bakso lo enak kayaknya. Lo suka bakso juga?? Gue juga suka. Apalagi bakso sapi yg ukurannya besar tu.. beuhhhh gue doyan banget. Lo ma-"
Braakkk!!!
Suara pukulan pada meja terdengar di kantin. Rafa menggebrak meja di depannya. Dena langsung kicep hening tanpa suara.
Suasana kantin mendadak hening. Semua orang menghentikan aktifitasnya dan menatap ke arah meja Dena dan Rafa. Bahkan Sena yg sudah selesai memesan makanan dan hendak membawa ke mejanya langsung terhenti dan mundur.
"Lo berisik banget tau ga.. mulut lo itu ga isi rem mungkin sampe sampe kalo ngomong ga ada titik komanya." Ucap Rafa yg membuat Dena mengerjapkan matanya terkejut dan anak anak yg ada di kantin menatap kaget mendengar Rafa mengucapkan kalimat karena biasanya dia hanya mengucapkan 1 atau 2 kata saja.
Rafa yg sadar telah menjadi pusat perhatian segera meninggalkan kantin dengan tatapan datarnya.
Sena segera menghampiri Dena yg masih terlihat shock karena perbuatan Rafa tadi.
"Gila lo..!! Lo orang pertama yg berhasil membuat Rafa bicara panjang lebar kayak gitu. Anjriitt!" Ucap Sena sambil menepuk pundak Dena.
Dena hanya meringis pelan dan mengambil alih bakso yg dia idamkan dari tadi.
"Tu cowok emang dingin gitu??" Tanya Dena di sela sela menyantap bakso kesukaannya.
"Hmm..dia emang gitu".
"Sejak kapan???" Tanya Dena lagi.
"Sejak dulu lah..sejak kelas 1. Dia itu memang pendiam bahkan kelewat pendiam. Dia hampir ga punya temen satupun dan asal lo tau ya dia tu ga ikut ekstra ato kegiatan sekolah apapun. Tapi dia pinter banget selalu juara umum."
Dena menganggukan kepalanya mengerti.
"Pasti ada sesuatu yg bikin dia kayak gitu"
"Iya mungkin gue ga tau juga, lo kenapa kayak tertarik gitu sama dia??hmm??" Tanya Sena sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan deh lo..gue penasaran aja kenapa dia bisa sedingin gitu. Ga mungkin banget kalo dia ga butuh temen karena yg gue tau ga ada orang yg bisa hidup sendiri semua pasti perlu bantuan orang lain. Pasti ada sesuatu yg dia sembunyikan dan ada alasan logis dari sifatnya sekarang ini" ucap Dena panjang lebar.
"Hati hati lo dari penasaran jadi pacaran, alias lo jatuh cinta sama dia"
"Ahh apaa deh lo...enggak lah." Dena menampik pemikiran Sena. Dia kembali menyantap baksonya tetapi pikirannya tidaj bisa berpaling dari makhluk dingin bernama Rafa. Dena penasaran.
"Gue udah putusin sekarang!!" Sentak Dena tiba tiba membuat Sena hampir tersedak bakso.
"Anyiing lo.. !! Lo mau bunuh gue!!" Ucap Sena setelah menenggak segelas teh hangat hingga menyisakan setengah gelas.
"Sorry.." sesal Dena sambil memeletkan lidahnya dan menangkupkan kedua tangannya.
"Lo kenapa dah...putusin apa??" Tanya Sena.
"Gue mutusin kalau gue bakalan jadi temen Rafa.." jawab Dena sambil menaik turunkan alisnya.
Sena hanya cengo memandang teman di sampingnya ini. Ingin sekali dia berteriak mengatakan "lo gila!!!" .
"Ga usah cari kerjaan deh Den"
"Ihhh kerjaan gimana. Emang lo ga penasaran sama kehidupan tu manusia es??"
" yaah tapi ga sampe gitu juga Dena...dia tu anti sosial deh. Boro boro temenan sama dia di sapa aja udah bagus."
"Ckckc..ckckcc jangan panggil gue Dena kalo gue ga bisa temenan sama dia"
"Sebahagianya lo deh !!" Ucap Sena akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Boy
RomanceDapatkan versi cetaknya di IG @bukuloe . . Rafa. Dia dingin,tertutup,dan tidak suka bergaul Hawa dingin yang dia sebarkan pada orang yang berada disekitarnya membuatnya di jauhi. Orang orang akan berfikir berkali kali untuk menjadi temannya tapi tid...