Siang ini di kelas Dena sedang berlangsung pelajaran kesenian. Dena menatap serius ke arah papan tulis didepan. Pak guru Kesenian sedang menjelaskan tentang alat alat musik yg ada.
"Baiklah,hari ini cukup untuk pelajaran kita. Dan saya akan memberikan kalian tugas kelompok. Satu kelompok terdiri dari 2 orang dan agar lebih mudah kalian langsung saja satu grup dengan teman sebangku kalian."
Dena membelalakan matanya menatap horor guri di depannya. Kemudian beralih menatap makhluk es disampingnya.
"Satu kelompok sama dia??? Bunuh saja beta di tanah batak!!!"
Merasa di perhatikan Rafa melirik melalui sudut matanya. Dan di lihatnya Dena sedang memandang Rafa dengan mengerucutkan bibirnya.
"Tugas kalian adalah mengaransemen ulang satu lagu agar menjadi berbeda dari aslinya. Dan saya mau setiap grup memilih 2 alat musik untuk dimainkan bersamaan untuk menyanyikan lagu tersebut. Kalian mengerti???"
"Mengertiii Pak!!!!" Seru semua murid bersamaan.
"Na....are u okay???" Tanya Sena selepas Pak Guru meninggalkan kelas.
Dena mengangguk lesu ke arah Sena. Dan ternyata bukan hanya Sena saja yg mengkhawatirkan Dena yg berpasangan dengan Rafa, anak anak lain juga memandang iba ke arah Dena tapi ada juga yg memandang iri. Siapa lagi kalau bukan para member Rafa's Shipper.
GRUP R.S imoeet cute'z.
LINE.
Adel guysss!!! Berita heboh dan terhangat dari prince Rafa.
Defa apaan??
Gina apaan?? (2)
Refa apaan?? (3)
Hera kenapa sama prince??apa dia sakit??
Hera apa lo punya koleksi kaos kaki Rafa lagi??
Fita buruan deh apaan??
Adel si Rafa bakalan satu kelompok sama Dena di pelajaran Kesenian!!!! Gue iri masa!!
Fita ahhhgghh beruntung banget dia
Jeje gue juga mau!!!
Gina iri masa!!!
Defa iri masa!!!(2)
Kiley iri masa!!!(3)
"Fa...lo mau buat tugas kapan??" Tanya Dena.
"Serah."
"Besok gimana?? Kan hari minggu tuh,jadi bisa bebas ngerjainnya."
"Iyaa."
"Kerjain dimana??"
"Serah."
Dena menghembuskan nafas beratnya. Tangannya di kepal dan giginya di rapatkan.
"Arghhh...ni anak nyebelin emang. Sabar Dena....sabar. Tarik nafas...buang...tarik nafas buang. Eh tapi bukannya ini kesempatan gue buat cari tau lebih deket tentang Rafa. Ahhhh iyaa...ini kesempatan emas. Gue bakal ajak dia ngerjain tugas di rumahnya."
"Kerjain di rumah lo aja gimana??"
"Kenapa??"
"Yah gpp, biar gue tau rumah lo."
"Rumah lo aja."
"Aghhh jangan sampai misi gagal. Di rumah lo aja deh"
"Di rumah lo atau ga sama sekali." Kata tegas yg keluar terakhir dari bibir Rafa sebelum dia menggunakan earphone kesayangannya.
"Si batu!!!" Batin Dena.
Dena merobek kertas dan menuliskan sesuatu disana.
"Alamat rumah gue!! Jam 10 pagi besok!" Ucap Dena seraya berdiri.
"Kantin yuk Sena!"ajak Dena yg di jawab dengan anggukan senang Sena.
"Gue mau lewat." Ucap Dena pelan
Rafa masih tidak bergeming. Dia sedang asyik membaca buku sambil mendengarkan earphonenya.
"Mana dia denger Den." Ucap Sena sambil menunjuk ke arah telinga Rafa.
Dena kembali menghela nafasnya. Dia menekan bahu Rafa dengan jari telunjuknya. Rafa kemudian menoleh dan melepaskan Earphonenya.
"Gue mau lewat.."
"Ckkkk.." Rafa bangun dan sedikit minggir untuk memberi jalan bagi Dena.
"Kan gue udah bilang biar gue di pinggir aja." Ucap Dena sambil berlalu melewati Rafa dan menuju ke kantin dengan Sena.
Begitu tiba di kantin, Dena segera memesan 2 piring siomay untuk dia dan Sena. Hari ini giliran dia yg memesan makan. Antrean lumayan panjang dan rame di gerobak siomay Kang Maman. Dena yg sudah lapar menjadi tak sabaran untuk mendapat giliran.
"Kang...siomay 2!! Satu jangan isi kentang. Yg satunya jangan isi tahu,keduanya banyakin bumbunya ya!!" Teriak Dena cukup keras membuat seseorang yg berdiri disampingnya menutup telinganya.
Semua mata yg sedang mengantre untuk memesan siomay menatap tak suka ke arah Dena tapi Dena tidak peduli. Dia tetap acuh. Tanpa sepengetahuan Dena seseorang murid pria disampingnya tersenyum melihat tingkahnya.
"Anyyiingg makin hari Kang Siomay makin rame aja!! Gerah gue" gerutu Dena begitu sampai di meja nya sambil membawa 2 piring siomay.
"Kang Maman namanya. Bukan Kang siomay!!"
"Lahh kan dia jual siomay,jadinya Kang siomay."
"Serah lo lah!!" Sena lapar. Dia tak peduli dengan kicauan teman di depannya ini. Dia segera menyantap siomaynya.
"Boleh duduk sini?"
Sena dan Dena mendongakan kepalanya bersamaan begitu mendengar ada suara lain selain suara dentuman sendok mereka.
Ada seorang Murid cowok berdiri memegang sepiring siomay sambil tersenyum menampilkan lesung pipinya.
Dena dan Sena saling memandang sambil mengerutkan dahinya tapi kemudian secara bersamaan lagi mereka menganggukan kepalanya.
Murid cowok itu langsung duduk di samping Sena yg berarti di hadapan Dena.
"Gue Alpha." Sapanya.
"Gue Sena...."
"Hai..gue Dena. Salam kenal" sahut Dena ramah.
Mereka bertiga terlibat pembicaraan. Ehm bukan bertiga tapi berdua, iyaa Dena dan Alpha terlihat akrab padahal belum ada beberapa menit mereka berkenalan. Sementara Sena lebih banyak mendengar dan terkadang ikut tertawa saat ada hal lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Boy
RomansaDapatkan versi cetaknya di IG @bukuloe . . Rafa. Dia dingin,tertutup,dan tidak suka bergaul Hawa dingin yang dia sebarkan pada orang yang berada disekitarnya membuatnya di jauhi. Orang orang akan berfikir berkali kali untuk menjadi temannya tapi tid...