Akhir#2

6.8K 397 8
                                    

Suara riuh murid terdengar memenuhi koridor sekolah. Suasana pagi itu terasa berbeda dari biasanya,terasa lebih hangat dan menyenangkan. Terutama bagi Dena.

"Pagi Sena!" Sapa Dena pada Sena yg tengah berjalan menuju ke kelas.

"Pagi juga Dena" Balas Sena.

"Eh bentar deh." Ucap Sena lagi.

Sena kini menghadap ke arah Dena. Di perhatikannya mulai dari rambut sampai kaki Dena.

"Kok kayaknya ada yg beda ya dari lo??" Tanya Sena.

Dena mengernyitkan keningnya bingung. Kemudian dia ikut memperhatikan dirinya sendiri dari atas sampai bawah.

"Apaan??? Ga ada deh kayaknya."

"Bentar-bentar. Kayak ada aroma aroma apa gitu??" Sena mendekatkan hidungnya pada badan Dena.

"Gue udah mandi kok! Suer!! Mang lo nyium bau apa sih??" Tanya Dena.

"Akhh iyaa!! Ada yg beda dari lo!!"

"Apaan sih???" Dena merasa bingung dengan kelakuan temannya.

"Gue lihat ada yg berbeda dari hati lo!! Kayaknya warnanya lebih terang terus ada aroma bunga-bunga gitu!!!" Goda Dena sambil memainkan alisnya naik turun.

"Apaan lo akh!!!" Senyum Dena malu malu.

"Kan bener!! Tu loh senyum malu malu tai kucing."

"Ahh udah!! Ke kelas buruan!" Ajak Dena.

Saat mereka berdua sedang berjalan menuju kelas,tiba tiba dari arah belakang ada seseorang yg menabrak mereka berdua.

"Aduhhh!!!" Pekik Dena dan Sena bersamaan.

"Elah!!! Apaan sih tu anak?!" Protes Dena.

"Guysssss!!!!! Rafa senyumin gue barusan!!!" Teriak gadis yg menabrak Dena tadi.

"Seriusan lo!!!?"

"Ga mungkin!! Lo pasti ngigau kan!"

"Enggak!! Rafa beneran senyum sama gue tadi."

Sena dan Dena saling memandang heran melihat tingkah gadis gadis di depan mereka.

"Mereka saking ngefans nya sama Rafa sampe gila gitu ya. Yakali seorang Rafa senyum??" Ucap Sena sambil menggelengkan kepalanya.

Kemudian dari arah yg sama datang juga 3 orang gadis yg berlarian dan kembali menabrak Dena dan Sena.

"Anyiingg!!! Hari ini hari tabrak nasional kali ya!!! Apa mata orang orang lagi pada katarak sampe orang segede kita ga dilihat." Pekik Dena kesal.

"Rafa senyum sama gue masak!!!"

"Iyaa,dia juga senyum sama gue"

"Lo dapet foto candidnya ga??"

"Ahh,gue ga sempet foto saking lumernya abis disenyumin Rafa."

"Dia manis banget kalo senyum"

"Iya ganteng banget!!"

Suara suara gosip tentang senyuman Rafa kini memenuhi koridor sekolah. Hampir semua murid perempuan disana membicarakannya.

"Ini ada apaan sebenarnya??" Tanya Sena bingung.

"Ga tau gue" Jawab Dena yg sama bingungnya.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk masuk kelas tanpa mempeduliin keanehan murid murid di koridor.

"Lo udah buat PR??" Tanya Dena setibanya di kelas.

"PR apaan??"

Dena memutar kedua bola matanya malas. Dia sudah tau kalo jawaban dari temannya pasti seperti ini. Dena langsung mengeluarkan buku PR dari tasnya dan di berikan pada Sena.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang