Pertengahan#15

6.5K 446 7
                                    

"Halo...."

"............"

"Iyaa nanti langsung kesini aja ya sayang, jangan ngebut ngebut bawa mobilnya"

".........."

"Iyaa sayang,see you."

Tere meletakan kembali ponselnya di atas meja kerjanya. Hari ini sepulang sekolah Dena akan datang untuk melihat gadis yg bernama Ola.

Tere ragu seperti apa respon yang akan di berikan Ola pada Dena.Karena berdasarkan pantauan Tere,Ola tidak terlalu senang dengan kehadiran orang selain Hendra dan Rafa.

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu membuat Tere tersadar dari lamunannya. Hendra tersenyum sekilas di pintu lalu masuk kedalam.

"Silahkan duduk,Ndra."

"Ada apa??" Tanya Hendra.

"Nanti siang putri ku akan datang kesini untuk bertemu dengan Ola, bisa aku minta tolong??"

"Tentu,selama aku bisa pasti akan aku tolong"

"Tolong dampingi dia,pastikan Ola tidak melakukan sesuatu kepadanya. Km kan tau,Ola tidak terlalu welcome dengan orang yg tidak dekat dengannya."

Hendra diam,dalam pikirannya dia bertanya tanya kenapa anak Tere ingin menemui Ola. Apa mereka saling kenal atau bagaimana.

"Ndra....."

"Ah! Iya?"

"Gimana?? Kamu tidak keberatan kan??"

"Tentu tidak,aku akan menemani putri anda nanti. Kalau boleh tau siapa nama putri anda??"

"Dena...namanya Dena."

"Baik,nanti kalau Dena sudah datang langsung saja ke ruangan saya."

Tere mengangguk mengerti. Hendra akhirnya permisi pamit.

Selama perjalanan ke ruangannya,Hendra tidak berhenti memikirkan tentang maksud kedatangan Dena menemui Ola. Dia sebenarnya ingin bertanya langsung pada Tere tetapi dia urungkan karena merasa tidak enak.

*****

Dena mengeluarkan buku pelajaran Bahasa Indonesia. Dia memandang ke arah bangku sebelahnya tempat duduk Rafa.

"Dia belum dateng. Tumbenan dia telat?" Gumam Dena pelan.

Tadi malam saking panik dan bingungnya karena menerima sms dari Rafa,Dena sampai ketiduran tanpa membalasnya. Dan tentu saja pagi harinya dia uring uringan tidak jelas.Dia bermaksud ingin menjelaskan pada Rafa agar Rafa tidak berpikir bahwa dia sengaja tidak membalasnya tetapi sampai pelajaran pertama akan di mulai,Rafa belum juga menampakan batang hidungnya. Tadi pagipun dia berangkat dengan menggunakan mobil Maminya sehingga dia tidak bertemu dengan Rafa di Bis.

"Pagi anak anak" Sapa Pak Angga,guru Bahasa Indonesia.

"Pagi Pak!!!" Sahut anak anak serempak.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang