Awal#4

7.9K 466 3
                                    

Jam pelajaran terakhir di jelas Dena hari ini free. Guru mereka yg seharusnya mengajar pelajaran Kimia sedang izin.

Dena terlihat sibuk bersenda gurau dengan Sena dan teman teman barunya. Dan bukan hal yang sulit buat Dena untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

"Den...!" Ucap Sena sambil menyenggol pelan lengan Dena.

"Pa'an???"

Sena menunjuk ke arah Rafa dengan matanya. Bermaksud memberitahu Dena untuk menjalankan misinya. Misi berteman dengan Rafa.

Dena mengangguk mengerti,dia berjalan mendekati Rafa.

"Rafa..lo lagi baca buku apa sih???perasaan dari tadi ga kelar kelar? Lo suka baca buku?? Gue punya banyak buku di rumah lo mau buku bertema apa??percintaan?action?? Horor? Atau apa?? Gue bisa pinjemin buat lo,lo tinggal bilang maunya buku apa pasti gu-"

"Diem." Ucap Rafa sambil menekan pipi Dena sehingga bibirnya mengerucut lucu.

Anak anak yg sedari tadi melihat Dena hanya bisa meringis ngeri sekaligus kagum karena Dena bisa melakukan kontak fisik secara langsung dengan Rafa.

"Akhh pipinya di pegang!"

"Beruntung banget tu anak"

"Gue mau di uyel uyel gitu"

"Dedek rela abang sentuh!!"

Dan banyak lagi bisik bisik kecil anak anak perempuan yg iri melihat kejadian di depannya.

Sementara itu Dena dan Rafa masih terdiam dengan posisi mereka. Mata keduanya sama sama bertemu hingga kesannya seperti saling mengirim pesan melalui sorot mata.

Rafa melepaskan tangannya dan kemudian pergi meninggalkan kelas. Dan entah perintah darimana langkah kaki Dena menuntunnya mengikuti Rafa.

"Rafa tungguin!!" Panggil Dena.

"Lo mau kemana???" Tanya Dena lagi.

"Bukan urusan lo!!" Jawab Rafa datar.

"Ajak gue keliling dong kan gue baru jadinya masih belum tau seluk beluk sekolah. Mau yaa!!!" Ajak Dena sambil menyatukan kedua tangannya memohon.

Rafa masih memandang Dena datar. Sedetik kemudian Rafa berjalan melewati Dena tanpa berbicara apapun.

"Izzz..tu anak batu banget. Ehh!! Rafa mau kemana??" Dena mengikuti Rafa dari belakang,karena Dena termasuk dalam gadis yg mungil jadi agak susah buatnya untuk menyamakan langkahnya dengan Rafa.

Rafa tiba tiba berhenti membuat Dena menabrak punggung Rafa.

"Ihh lo mah jalan tu lihat lihat!! Jangan berhenti mendadak."

"Kan lo panggil." Jawab Rafa datar.

"Ya-yaa kan lo ga harus mendadak juga berhentinya."

Rafa menghela nafasnya dan kemudian melanjutkan kembali langkahnya.

"Ehh mau kemana??"

"Ckk..lo mau keliling sekolah apa ga??? Kalo mau mending lo diem deh. Gue pusing denger lo berisik." Jawab Rafa kesal dan kembali berjalan meninggalkan Dena.

Tanpa Rafa ketahui ada senyum kecil terukir di bibir Dena. Dena semakin yakin bahwa sifat Rafa yg selama ini dia perlihatkan bukanlah jiwa Rafa yg sebenarnya. Ada sesuatu yg di sembunyikan dan Dena sudah selangkah maju untuk mengetahui semua itu. Iyaaa Dena yakin!!!

"Tungguin gue!!" Seru Dena sambil berlari kecil untuk menyamai langkah Rafa.

"Ehh itu ruang musik ya???" Tanya Dena saat mereka melewati ruangan dengan pintu coklat bergambar gitar dan piano.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang