Pertengahan#5

6.8K 405 0
                                    

POV RAFA.

Langit masih mendung waktu gue pulang sekolah. Sebenarnya gue pengen cepat cepat pulang sebelum hujan turun tapi entah apa yg menahan langkah gue sampe gue berat buat ninggalin sekolah.

Gue menoleh kebelakang dan masih belum melihat gadis aneh itu keluar kelas. Apa dia berniat untuk menginap di sekolah???

Gadis aneh, kalian pasti tau siapa yg gue maksud!.

Pertama kali gue lihat dia di kelas, gue udah punya feeling kalo dia berbeda. Dia aneh,iyaa aneh!! Dia sangat hobi berbicara
Dan terkadang gue bisa denger suaranya bergema di telinga gue kalo di rumah. Aneh bukan?? Iya aneh, kayak dia.

Gue lihat jam yg melingkar di tangan gue,sebentar lagi bis dateng. Dan gue bisa ketinggalan kalo ga segera kesana.

Saat gue lagi menuju ke halte kembali gue teringat sama si aneh itu. Dan ini yg paling gue benci,sangat sangat gue benci!! Rasa peduli.

Akhirnya sekarang gue disini di koridor sekolah mencari tau apa sebenarnya yg membuat dia ga pulang pulang.

Dari kejauhan gue lihat dia sedang berjalan mengendap ngendap. Apa yg dia lakukan sebenarnya?.
Apa yg dia sembunyikan sampai harus berjalan seperti kepiting begitu??

"Itu??" Gumam gue tanpa sadar saat gue melihat ada noda pada rok nya. Problem perempuan ternyata. Heh!!. Itu alasan dia mau pinjem jaket gue tadi. Kenapa ga bilang dari tadi?? Dasar bodoh.

Gue masuk ke dalam ruang praktek biologi untuk melihat apa yg akan dia lakukan. Sepertinya akan lucu untuk tau apa yg akan di lakukan olehnya untuk mengatasi masalah ini .Kan dia aneh.

Dari sini gue bisa ngelihat wajah kagetnya saat melihat ada anak anak basket yg berkumpul di koridor. Apa yg akan lo lakuin sekarang,hah?? Ini pertama kalinya gue merasa penasaran terhadap sesuatu.

Ini hiburan buat tersendiri buat gue saat ngelihat tampang paniknya. Dia semakin merapat ke arah tembok depan,mungkin untuk menyembunyikan apa yg dia rahasiakan.

Gue pikir gue bakalan bantu dia, gue baik hati kan??

Sengaja gue tarik tangannya ke dalam kelas. Mungkin dia terkejut tapi gue ga peduli.

"Ehmm Rafa...jangan gini. Kita belum sah Fa...ke KUA dulu... baru boleh ena ena...."

Gue terkekeh geli dalam hati saat dia mengatakan kata kata yg aneh saat gue berniat memakaikan jaket buat nutupin roknya. Pikiran dan imajinasinya terlalu jauh. Lucu.

Setelah selesai memasang jaketnya gue masih lihat dia menutup matanya.

Pandangan gue semakin berani menatapnya. Perlu gue deskripsikan seperti apa gadis aneh di depan gue ini.Bulu matanya lentik,alisnya terlihat tebal tapi tidak seperti alis alis kekinian yg gue lihat di cewek cewek lainnya. Hidungnya mancung,bibirnya tipis dan berwarna pink alami. Apa dia menggunakan lipstik?? Tapi tidak akan senatural itu jika memakai lipstik. Mungkin nanti bisa gue tanyain merk apa lisptiknya biar bisa gue kasi tau ke anak anak cewek lainnya biar ga menor.

Drrrtttdttrrttt..... ponsel gue bergetar.

Hendra.

Segera kemari Fa.. kakak lo kumat!! Dia butuh lo.

Sinyal bahaya buat gue. Gue harus segera pergi!!.

Bye gadis aneh!

POV AUTHOR

Rafa berlari mengejar bus yg ternyata sudah melewatinya. Segera dia berlari menuju jalan utama untuk mencari angkutan umum lainnya.

Begitu sampai disana segera dia memberhentikan taksi dan melaju menemui kakaknya.

"Tunggu gue kak" gumam Rafa pelan.

Setibanya di pusat rehabilitasi Rafa berlari menuju kamar kakaknya. Dari kejauhan pun Rafa bisa mendengar suara erangan yg begitu dia kenal. Hatinya seperti teriris saat suara erangan itu semakin keras dan tertahan.

Rafa hendak masuk kedalam tapi di hentikan oleh seorang pria berpakaian putih.

"Faa..jangan masuk. Biarin dia seperti itu."

"Bang..Kak Ola kesakitan. Kita harus tolong dia" pekik Rafa.

"Biarin dia ngelawan itu sendiri Fa,kita perlu tau sejauh apa dia di kendalikan oleh obat obatan itu."

"Bang gue ga bisa lihat dia kayak gitu, setidaknya biarin gue disampingnya." Pinta Rafa pada Hendra, dokter sekaligus psikiater yg bertugas untuk menangani pasien pasien pemakai aktif narkoba.

"Fa...tolong,biarin Ola kayak gini."

Rafa menatap nanar kaca kamar tempat kakaknya di rawat. Dia hanya bisa melihat tanpa bisa melakukan apapun.

"Faa...Afa....tolong gue!! Gue ga kuat...Ola ga kuat Fa!!" Teriak Ola histeris dari dalam.

"Please yg kuat Kak!!gue mohon!!" Batin Rafa.

Ola terlihat kesakitan dan tidak bisa menahan rasa sakaw nya. Dia melempar semua benda yg ada disana. Badannya menggigil dan dia meringkuk di lantai.

"Dia terlalu aktif Fa" ujar Hendra sambil melangkah masuk kedalam kamat bersama dengan beberapa perawat.

Rafa juga ingin masuk,tapi di tahan oleh salah seorang perawat.

Dari luar Rafa melihat Hendra dan perawat lainnya sedang melakukan usaha untuk menenangkan kakaknya.

"Sejauh ini obat bajingan itu ngerusak hidup lo kak!! Sejauh ini makhluk makhluk yg dulu lo bilang TEMEN ngerusak hidup lo. Dan separah ini kata bullshit KEPERCAYAAN yg menkhianati lo sedalam ini".

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang