Akhir#6

6.8K 387 1
                                    

"Maafin gue Na,gue ga tau kalo jadi kayak gini." Sesal Alpha.

"Bukan salah lo kok."

"Ada apaan sih??" Tanya Sena yg baru saja datang.

Dena memang berencana membantu Alpha untuk mengatakan cinta pada Sena di pasar malam ini. Kenapa?? Karena Dena tau kalau Sena menyukai permainan biang lala. Dena mengetahuinya dari wallpaper handphone Sena yg berisi gambar biang lala.

Dena langsung memeluk Sena dan menangis. Sena yg tidak mengerti apa yang terjadi hanya bisa membalas pelukan Dena dan membiarkan Dena melepas semua rasa yg dia rasakan.

Alpha sendiri sedari tadi berusaha menelpon Rafa untuk menjelaskan semuanya. Tetapi ponsel Rafa tidak aktif.

"Lo kenapa sih Na??" Tanya Sena begitu Dena melepaskan pelukannya.

"Mending kalian duduk disini deh. Biar lebih enak ceritanya." Saran Alpha.

Sena menggiring Dena untuk duduk di kursi taman. Sena sempat melihat aneh sekitar kursi yg di penuhi dengan bunga.

"Barusan ada acara apa sih?? Kok banyak bunga???" Tanya Sena.

"Biar gue yg cerita ya," Alpha ikut duduk tepat disamping Sena. Dan kemudian Alpha menceritakan semuanya.

"Lo mau nembak gue??" Tanya Sena.

Alpha mengangguk sambil menggaruk tengkuknya.

"Lo suka sama gue??" Tanya Sena lagi.

Lagi-lagi Alpha mengangguk.

"Tapi ternyata rencana gue malah bikin kacau semua. Sekarang Rafa ngira kalo gue nikung dia. Padahal gue sama sekali ga maksud kayak gitu." Sesal Alpha.

"Dia terlalu cepet ngambil kesimpulan." Ucap Dena lirih.

"Dia ga ngerti apa kalo gue tuh sayang sama dia!! Gue nungguin dia dari dulu apa dia ga ngerti." Ucap Dena lagi.

"Na lo yg sabar. Gue bakalan bantuin lo buat jelasin ini ke Rafa. Lo tenang aja."

"Gue juga bakal bantu lo kok Na," tambah Alpha.

"Gue minta maaf ya sama lo Alpha,gara-gara gue rencana lo berantakan. Gue tinggalin lo berdua ya. Gue balik duluan."

"Gue anter lo pulang!" ucap Alpha.

Dena menggelengkan kepalanya pelan. Dan melangkah menjauh.

Dena menjalankan mobilnya menyusuri jalan raya. Kali ini dia enggan untuk pulang jadi dia memutuskan untuk sekedar jalan jalan.

"Lo tolol banget Fa!! Anyyinggg lo!!"

Dena menghentikan mobilnya di halte tempat dia biasanya berangkat sekolah. Entahlah,dia hanya ingin berada disana.

Dena memarkirkan mobilnya di seberang dan duduk di halte. Malam itu halte tampak sepi,mungkin karena jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Dan langit tampak mendung.

"Lo lihat Fa,langit juga ngerti kalo lo salah. Dia tau kapan harus redup saat hati lo yg awalnya terang sekarang menjadi redup gara gara pemikiran lo yg konyol??" Gumam Dena.

"Lo lebih suka lo  bersikap dingin sama gue kayak dulu tapi tetep deket gue daripada sekarang lo ngejauh dari gue."

Air mata Dena kembali menetes. Dia tidak bisa menahan semua rasa dalam hatinya.

                               *****

"Lo baik baik aja Na??" Tanya Sena saat melihat Dena menenggelamkan kepalanya di atas meja.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang