Time To Go!

120 7 0
                                    

Part 2: Time To Go!


"Jadi, Hanayo...."

"Kapan dan bagaimana kita akan pergi kesana?" tanya Kotori. Umi melanjutkannya.

"Lokasi hutan tersebut agak jauh dari sini mungkin akan memakan waktu sekitar lima jam penuh jika pergi dengan menggunakan mobil. Kami bahkan (secara ajaib) memerlukan waktu setengah hari untuk bisa kembali ke sekolah ini"

"Ehh, Jangan-jangan.."

"Hanayo, Kamu tidak berencana mengajak kita semua pergi dengan jalan kaki, kan?!" tegas Umi.

Hanayo, alih-alih menjawab pertanyaan mereka berdua dia malah memberikan senyuman saja ketika mendengar spekulasi tersebut. Itu tidak berlangsung lama, kehadiran mereka bersembilan yang berada disana tidak sesunyi yang dibayangkan karena tiba-tiba dari arah gerbang sekolah terdengar suara deruan mobil yang sedang menuju ke arah mereka.

Sebuah mobil di tengah-tengah kejadian hilangnya para manusia di dunia? Bukankah itu aneh?!

Ataukah mungkin...

Mereka belum sempat menalar segala kemungkinan yang sedang datang mendekati mereka. Namun sesuatu, apapun itu sedang menuju di hadapan mereka dan sebuah mobil jeep hitam itu masuk ke dalam halaman sekolah dan berhenti di depan mereka.

[Ding... ding...] Suara bel mobil jeep itu memberi tanda salam kepada mereka yang ada disana. Perlahan-lahan, kaca hitam di samping pintu mobil itu mulai terbuka disusul dengan suara parau seorang wanita yang menyambut mereka. Suara yang sudah akrab di telinga murid Otonokizaka.

"Anak-anak..."

Kaca mobil tersebut dibuka, dan kini mereka bisa melihat jelas wajah orang yang baru saja menyapa mereka dari dalam mobil tersebut. Dia adalah Mrs. Minami, Ibu kepala sekolah mereka yang kemudian turun dari mobilnya dan berjalan mendekati mereka

"Mama?," seru Kotori tercengang.

"Kalian semua..."

"Hanayo sudah menceritakan itu semua kepadaku. Jadi, aku sudah memutuskan bahwa aku sendirilah yang akan mengantarkan kalian ke dalam hutan itu sekarang." tutur Mrs. Minami dengan singkat.

Kotori lalu mendekati ibunya dengan langkah ragu, begitu ragu hingga dia tidak berani menampakkan wajahnya secara langsung kepada ibunya namun tanpa disangka sang ibu malah tersenyum seolah ingin meyakinkan dia bahwa ["tidak apa-apa, semuanya sudah baik-baik saja sekarang."]

"Mama..."

"Emm..."

Sang ibu terlebih dahulu menyela perkataan anaknya dengan...

"Kamu juga harus ikut Kotori. Cepatlah lekas kembali pulang ke rumah dan segera ambil bekal dan tas ransel perlengkapanmu sekarang." kata sang ibu sembari menggenggam pundak Kotori yang terlihat lesu. Kini kedua pundak itu terlihat lebih tegang dan meninggi setelah sang bunda memotivasinya dengan perkataan yang tidak pernah dia duga akan didengar olehnya.

"Sebenarnya mama sudah mempersiapkan semua perlengkapanmu itu, sih..." imbuhnya sambil tersenyum. Kotori benar-benar terkejut. Sang ibu tanpa diduga tidak melarangnya untuk pergi ke dalam hutan yang sama yang pernah dia larang sebelumnya. Sang anak yang mendengar itu tidak tahan untuk mencurahkan perasaan harunya dengan memeluknya erat sembari menangis di dalam pundaknya.

Umi pada saat itu masih ada disana lalu dia memberi saran kepada para survivor yang tersisa, minus Kotori dan mamanya untuk kembali pulang ke rumahnya.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang