Angel Falls & Impossible is No Way!

109 8 0
                                    

Part 5: Angel Falls


Sementara itu di Sekolah Akademi Otonokizaka

Memang benar bahwa gedung itu akan runtuh namun tidak sepenuhnya benar bahwa gedung itu akan hancur dalam waktu dekat. Masih ada beberapa ruangan lain yang dapat digunakan di dalam tempat ini. Contohnya di ruangan kepala sekolah ada sebuah alat telekomunikasi satelit yang dapat memancarkan dan menyiarkan sinyal radio sebagai sarana penyiaran radio yang dapat disiarkan ke seluruh dunia melalui gelombang radio siaran lokal. Mereka sangat berharap untuk bisa menemukan para survivor yang masih tersisa di sekitar daerah Kanda atau kota Tokyo.

Meskipun sampai saat ini kegiatan itu belum menghasilkan apapun namun bukan berarti itu tidak berguna. Sampai saat ini dia berhasil membuat kontak dengan salah seorang survivor lainnya di kota New York, London, Kairo, dan Sidney. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa meskipun mengalami hal yang serupa namun mereka berhasil mengumpulkan setidaknya 50 orang di kota tersebut.

Hal itu membuat tanda tanya bagi penghuni sekolah Otonokizaka.

Mereka heran mengapa tidak ada sinyal yang datang dari negara Asia?

Apakah hanya mereka saja yang selamat di negara Jepang?

Selain itu mereka juga mulai mengkhawatirkan keberadaan teman-teman mereka yang baru saja dikirim ke dalam hutan. Apakah mereka akan baik-baik saja?

"Ibu kepala sekolah..."

Trio murid Otonokizaka itu menghadap ke meja sang guru kepala sekolah dengan raut muka cemas.

"Apakah benar-benar tidak apa-apa mengirim Kotori kesana?" tanya Hideko dkk kepada Mrs. Minami di ruangan kepala sekolah.

"Tenang saja, tidak apa-apa." jawab Mrs. Minami tenang. Sambil tertawa pelan beliau melanjutkan perkataannya,

"Lagipula, sebenarnya anak itu agak sedikit yandere..."

"Ehh?"

Mereka bertiga hanya bisa saling berpandangan mendengar perkataan dari ibu kandung Kotori tersebut. Pada saat itu di belakang mereka tepatnya alat pemancar radio mereka mulai mendapatkan sinyal jawaban lemah.

Respon suara berulang itu terdengar seperti mesin jawaban telepon otomatis yang mulai rusak.

"Ha...aaa...lo! To...olo...ng! Ba...ntu! K...ami!"

Suara balasan tersebut datang dari belahan selatan kota Tokyo, sebuah daerah yang cukup jauh dari jangkauan kota Tokyo. Kota Numazu, Uchiura.


------------


"Orang yang menghalangiku, dia harus mati...!" teriak Kotori sambil memegang tombak cahaya yang terus bersinar terang di kedua tangannya yang telah berdarah-darah.

Kotori telah berhasil maju dan menghancurkan dinding pelindung terakhir dari El Nino. Kini dia terbang semakin cepat untuk menusuk bagian jantung monster tersebut dengan tombak miliknya. Jarak mereka tinggal 5 meter lagi sementara itu ada gumpalan bola energi yang mulai tersusun membentuk padatan panas keluar dari mulut sang naga juga nantinya akan segera ditembakkan menuju arah Kotori namun gadis itu tetap bergeming dan terus menerobos serangan tersebut meskipun sedikit demi sedikit mulai mengikis sayapnya.

"Aku benar-benar tidak peduli lagi."

["WHITE ANGLE STRIKE!"]

Dengan sekali gerakan kepakan sayapnya dia maju lebih kencang untuk menancapkan tombak miliknya yang semakin bercahaya terang. Saat itu bola energi telah ditembakkan tepat dihadapannya. Kotori tahu itu namun dia sama sekali tidak mundur bahkan tidak tampak wajah takut daripadanya. Dia tahu kesempatannya cuma ada satu dan itu hanya bisa dilakukan sekarang.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang