The Lost Promise

118 6 0
                                    



Part 5: The Lost Promise

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

4 Tahun yang Lalu

Hari senin ini, Sebuah gedung aula sekolah SMP Tokyo khusus wanita nampak ramai dengan banyak gadis-gadis muda yang tidak saling kenal sedang berbaris rapih sesuai dengan urutan yang tertera pada nomor kelas mereka. Sebuah sikap khidmat dan anggun ditunjukkan oleh sebagian besar dari mereka saat memperhatikan sambutan dari bapak kepala sekolah yang memulai ceramah 10 menit yang membosankan tersebut.

Wajah mereka anggun, polos dan penurut, meskipun ada juga gadis yang memilih untuk bersenda gurau. Ini adalah sebuah masa yang wajar. Sebuah masa transisis yang mereka hadapi dengan senyuman seiring bertambahnya usia. Satu tahap yang harus mereka jalani dan menentukan langkah yang mereka nantikan di masa depan, yaitu masa remaja.

Tidak lama berselang kemudian Upacara Sekolah berakhir dan terlihat beberapa gadis yang mulai mencoba membiasakan diri untuk bergaul dengan teman-teman barunya, meskipun ada juga gadis yang memilih untuk menyendiri. Bagaimanapun juga mereka tidak sedang berdiam di satu tempat itu saja namun berusaha untuk mengenal lingkungan sekolah mereka yang baru.

Demikian juga kepada kedua gadis yang kebetulan memilih untuk menyendiri. Dengan penuh langkah ragu dan mawas diri agar tidak menganggu teman-temannya mereka berhati-hati keluar dari bangunan aula dan berjalan mengelilingi area sekolah.

Kedua gadis ini berjalan dalam arah yang berlawanan. Meski begitu tidak ada tanda-tanda antusias saat mereka mengunjungi satu demi satu ruang klub yang menyambut mereka hingga tibalah mereka di sebuah bangunan dojo sekolah. Kedua gadis itu tidak saling mengenal dan datang dari arah berlawanan, meskipun begitu itu tidak serta merta menyurutkan ketetapan hati mereka.dengan penuh semangat kemudian mereka mulai memasuki salah satu ruangan ekstrakulikuler di sekolah ini, klub kendo.

.

"H-Hai, perkenalkan namaku Umi Sonoda, salam kenal"

Gadis yang baru saja memakai seragam latihan kendo dan hendak memasang Bogu (pakaian pelindung di kendo)itu hanya bisa terpaku bengong saat melihat sebuah tangan terulur menyambut dirinya. Seorang gadis berambut hitam biru memanjang itu tersenyum penuh keramahan kepada anak kelas satu lainnya yang ikut bersamanya memasuki ruangan ini.

"Sa---Salam kenal, namaku Motoko" jawab gadis itu gugup saat menyambut jabat tangannya.

"Wah, aku tidak menyangka sekolah kita ini memiliki klub kendo, lho. Aku pikir aku hanya akan bisa melatih kemampuan pedangku di rumah saja."

"Ka-kamu sudah bisa kendo?"

"Ahh... tidak ada yang istimewa sih, cuma sekedar latihan biasa, hanya sekedar mengenal lebih dalam tentang budaya jepang saja."

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang