Chapter 8: One Spirit Fighter

106 6 0
                                    



Warrior Diary:

"Aaaahh... Aku kehabisan Mie Ramen-nyaaa!! Jadi penasaran apakah di dalam hutan ini ada toko yang menjual mie ramen yah?" - Rin Hoshizora.


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


Part 1: Missing.

.

3 Jam Sebelumnya

Suasana hutan pagi hari ini terlihat begitu sunyi. Suara burung dan serangga kecil yang saling menyanyi dan menyapa sinar mentari pagi masih belum sepenuhnya mengisi sudut terdalam hutan ini. Suasana di dalam hutan masih dingin karena diselimuti hawa dingin malam yang masih tersisa walaupun secara perlahan-lahan itu menghilang diterpa aliran angin sepoi-sepoi pagi. Meskipun begitu...

Ini tidak seperti biasanya...

Para gadis itu saat ini kembali melanjutkan perjalanan di dalam hutan dengan mengandalkan kedua kaki mereka. Tidak ada yang salah, sesudah mengemas perlengkapan tenda maka mereka bergegas melanjutkan perjalanan mengikuti petunjuk Hanayo Koizumi yang membimbing langkah mereka semua.

Harus diakui bahwa selain Hanayo, tidak ada seorangpun diantara para gadis itu yang mengetahui tempat kuil itu berada. Umi Sonoda dan Eli Ayase yang sebelumnya pernah pergi kesana mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengingat lagi letak tempat kuil tersebut. Kesulitan bertambah karena mereka tidak memiliki device pelacak "4-RISE" yang dimiliki oleh sekolah UTX dalam rangka menemukan bangunan kuil misterius. Mereka sepenuhnya menyerahkan langkah takdir mereka kepada Hanayo.

Namun, kali ini berbeda...

Dan perjalanan takdir kehidupan ini telah membawa kepribadian mereka semakin menjauh dari kehidupan normal yang pernah mereka alami sebagai seorang gadis biasa.

Pertama adalah Kotori Minami, semenjak dia menerima takdirnya sebagai seorang Warrior maka dia sudah tidak bisa lagi dikategorikan sebagai seorang gadis biasa. Sekilas tampak tidak jauh berbeda dari anak gadis normal, tingkahnya masih imut dan mudah memberi perhatian terhadap orang lain tapi ketika anak itu memegang senjata dan berubah menjadi seorang Warrior maka tidak ada lagi istilah kompromi. Dia akan segera memutuskan apakah itu baik atau buruk, musuh atau teman, hitam atau putih dan tidak segan untuk membunuh bila dia mendapati itu masih abu-abu.

Lalu kemudian, Eli Ayase yang semenjak awal telah mengawasi mereka sebagai kakak tertua di kelompok ini sebelum adanya Nozomi dan Nico juga tidak kalah aneh. Beberapa kali dia terlibat konflik langsung dengan Hanayo Koizumi baik sebagai kawan ataupun rival namun peristiwa terakhir itu telah membuatnya berubah. Sikap dan keputusan heroik Hanayo yang telah dia tunjukkan untuk membela Eli Ayase telah memberikan bekas tersendiri di hatinya sehingga mungkin tanpa dia sadari kini Eli Ayase sudah menjadi pendukung loyal Hanayo dalam segala keputusan yang telah dia buat bahkan tanpa berniat meninjau ulang maksud tindakannya itu walaupun jika itu adalah tindakan yang merugikan atau mencurigakan bagi kelompok.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang