Chapter 1: Big Explosion!

673 30 15
                                    

Gadis itu berbaring lemah tidak sadarkan diri di bawah lantai yang mulai kotor dengan tumpukan debu yang bertebangan di sekitarnya. Dia berbaring disana menunggu pertolongan orang yang segera menyadarinya, dia tertidur, setidaknya itulah yang diinginkannya berharap ini semua adalah mimpi.

Namun, itu sama sekali bukanlah mimpi...

Dia terbangun, dia menyadari dirinya harus segera bangun. Dengan segenap kekuatan yang tersisa dia memerintahkan seluruh panca indera yang ada di dalam dirinya untuk "hidup".

Tidak, tidak ada yang terjadi. Seluruh hal yang dapat dia rasakan hanyalah suasana gelap dan berisik... ah, dia menyadari indera pendengarannya mulai aktif...

Jemari tangannya mulai bergerak menyentuh lantai yang bercampur pasir. Pasir...? Ahh, kini indra perabanya sudah aktif, kalau begitu ini adalah saatnya untuk...

Bangun!

Dia butuh bangun sekarang, perlahan-lahan dia membuka matanya... dan berhasil.

Dengan susah payah dia mencoba untuk duduk, samar-samar pandangannya kabur tapi dia tetap mencoba menggelengkan kepala supaya fokus kemudian dia memalingkan pandangannya ke sekelilingnya tanpa mengerti apa maksud dari semua ini.


"Ahh, Apa yang sebenarnya telah terjadi?"

"Dimana ini?!"

"Ouchh, S-sakit!"

"I-itu tadi apa? Hujan meteor, kah?..."

"Lalu benda ini...?!"

"Kartu...?"


Gadis itu, Dengan susah payah gadis berambut abu-abu itu mencoba mengumpulkan segenap tenaga yang tersisa untuk berdiri, sambil berpegangan pada sisi tembok dia berjalan menyusuri lorong koridor gedung sekolahnya yang mulai runtuh.

Tidak ada seorangpun menyangka peristiwa ini.

Pagi hari Sekolah Akademi Otonokizaka mendadak dikejutkan dengan serangan benda angkasa yang tiba-tiba menghantam bangunan sekolah mereka. Tanpa ada peringatan berita apapun, tiba-tiba cuaca pagi hari yang cerah dan damai itu dalam sekejab telah berubah menjadi hari yang penuh tragedi. Teror, Sebuah tanda dimulainya kembali era sejarah baru dunia yang mencekam, terulangnya kembali cerita misteri legendaris yang sudah lama dilupakan oleh umat manusia dan kini menjadi kenyataan.

"Rin! Maki! Apakah kalian tidak apa-apa?!" seru gadis kelas dua tersebut berlari menghampiri kedua adik kelasnya yang tergeletak pingsan di sudut koridor dengan pintu kelas tidak jauh dari tempatnya berada. Pertama adalah si gadis berambut coklat muda.

"Aku...?! Ugh, Kotori-senpai? Ada apa ini, kak?" tanya Rin, gadis itu dengan suara lemah. Sang senpai mendengar pertanyaan itu dengan jelas namun dia juga tidak tahu harus menjawab seperti apa kepadanya. Jika bisa berkata jujur dia juga ingin menanyakan hal yang sama kepada orang lain, bagaimanapun juga semua yang terjadi pada saat ini benar-benar tidak dapat mereka mengerti.

Apa yang diketahui oleh Kotori pada saat ini adalah keadaan sekeliling bangunan kelas sekolahnya telah rusak parah. Sejauh dia memandang hanya terlihat puing-puing reruntuhan tembok ruang kelas yang telah retak dan hampir roboh. Selain itu juga terlihat rongga besar yang tercipta di dinding bangunan sekolah mereka akibat hantaman keras dari peristiwa sebelumnya sehingga membuat pancaran sinar matahari disertai hembusan angin panas langsung segera terasa menyengat menerpa kulit mereka.

Lantai yang retak menjadikan tempat mereka berdiri sering terjadi getaran dan guncangan setiap kali dia mencoba untuk melangkah ke sisi lainnya. Begitu parah dan tampaknya gedung sekolah ini memang tinggal menunggu hitungan waktu mundur saja sebelum akhirnya benar-benar roboh. Pada saat itu hanya ada satu hal yang Kotori pikirkan yaitu bagaimana caranya agar mereka bisa keluar dari bangunan sekolah ini dengan selamat.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang