I Will Never Make You Walk Alone! / A Forest Tale

111 7 0
                                    

Part 3: I Will Never Make You Walk Alone!

Keesokan Paginya!

"GAWAT! Eli-senpai benar-benar pergi!" sebuah teriakan Umi secara tiba-tiba itu membuat panik keadaan perkemahan dan membangunkan para gadis yang masih terlelap dalam tenda mereka masing-masing.

"Heh, a-apa?! Eli-senpai beneran pergi meninggalkan tempat ini bersama Arisa-chan?! Duh, bagaimana ini?! Gawat! Gawat!!", sahut Rin dalam keadaan ikut panik melihat reaksi kakak-kakak kelasnya yang menjadi gaduh meski masih harus bergulat dengan keadaan kantuk mereka sekarang.

Bagaimanapun juga keadaan ini begitu tiba-tiba bahkan Nozomi yang kemarin telah berbicara penuh wibawa berusaha menenangkan keadaan menjadi terkejut dengan keputusan Eli yang memilih untuk meninggalkan perkemahan.

Ini bukan Eli yang dia kenal, ini sama sekali diluar dari perkiraannya.

Layaknya seseorang yang bermain kartu bersama beberapa pemain lainnya dan seorang bandar. Keadaan dia kemarin adalah seorang pemain yang sudah berhasil memojokkan sang bandar dan tinggal membuka satu kartu andalan untuk dia bisa menyatakan kemenangannya. Namun yang terjadi bukanlah hal yang demikian, putaran terakhir yang seharusnya menjadi miliknya tiba-tiba dirusak oleh deklarasi kartu lainnya yang tidak lain merupakan milik rekan satu timnya. Dan kemenangan itu menjadi rusak sehingga sang bandar bisa tersenyum kembali untuk terbukanya kesempatan untuk bisa memenangkan permainan ini, sekaligus membunuh sang 'teman' itu.

Alasan mengapa Nozomi begitu yakin dengan perkiraannya tersebut karena dia telah berhasil berbicara dengan Eli untuk meredakan amarahnya. Namun dia gagal. Sementara itu para gadis lainnya juga ikut panik, kecuali Hanayo yang dengan tenang berkata:

"Yah, Kalau itu keputusan dia... yah, apa boleh buat. Kita sendiri masih harus melanjutkan perjalanan kita masing-masing. Lagipula, Tidak baik menunggu sesuatu yang tidak akan datang kembali." lanjut Hanayo dengan tenang sambil merapikan isi tasnya.

Pada awalnya para gadis itu nampak terkejut dengan perkataan Hanayo karena bagaimanapun juga perkataan itu nampak tidak masuk akal dan terlalu kejam. Bagi mereka sendiri, mereka lebih mengenal Eli jauh lebih baik ketimbang Hanayo yang beru saja mereka temui namun meskipun demikian tidak ada satupun gadis yang mampu mengutarakan pendapat itu karena takut. Sampai...

"Hahh?! Hanayo! Kamu itu apa-apan sih!" teriak Umi yang secara spontan terkejut mendengar jawaban Hanayo itu. "Aku tidak tahu apakah selama ini kamu pernah merasakan punya teman atau tidak! Tapi jika seorang teman dengan sengaja tega meninggalkan sahabatnya sendirian, bagiku dia itu tidak lebih rendah daripada sekedar sampah!"

"Ckkckk... Kalau begitu aku juga pergi!" geram Umi sambil membawa tas miliknya dan pergi berlari meninggalkan perkemahan.

"......"

Hanayo secara sengaja mengacuhkan perkataan Umi dan tetap memejamkan matanya saat Umi secara tegas menyatakan niatnya untuk pergi meninggalkan perkemahan. Pada waktu itu suasana pagi di tempat itu berubah menjadi hangat. Ada dua kubu yang terbentuk di dalam kelompok itu. Pendukung Kotori yang ingin menyelamatkan Honoka yang di komando oleh Hanayo dan pendukung Eli yang tidak terima dengan sikap sang komandan yang mengusir Arisa, adiknya begitu saja. Sayangnya, hanya Umi saja yang berada di kubu Eli, bahkan Nozomi tidak menyertainya.

Dan Umi lalu pergi meninggalkan kemah. Bersamaan dengan itu Hanayo yang memimpin unit yang tersisa bergegas untuk mempersiapkan diri untuk berangkat.

"Ayo kita pergi sekarang."

"Tunggu sebentar tapi dimana Kotori-san ?!" tanya Maki sambil menghitung jumlah orang yang tersisa dan kegemparan di sisa grup ini masih terus berlanjut.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang