Shadow Fight!

132 9 2
                                    

Part 3: Shadow Fight!


[srrreeekkkk... srekkk...]

Jaraknya sekitar 200 meter dari tempat mereka berada. Itu adalah area semak yang berbatasan dengan pohon besar yang ditanam di sepanjang sekeliling hutan. Namun dari sanalah suara aneh itu berasal, suara gerak gerik mencurigakan sedang menuju kemari. Kucing liar? Entahlah apapun itu namun Hanayo memberi tanda posisi menyerang siaga kepada Kotori.

Hanayo memberi isyarat kepada Kotori untuk diam tak bersuara dan tetap berada dekat dengannya. Seiring dengan semakin mendekatnya sumber suara tersebut kini Kotori dan Hanayo bisa melihat memang ada 'sesuatu' yang sedang mengintai mereka berdua saat ini, entah apa itu namun sesuatu itu kini sedang semakin mendekat ke arah mereka.

"Su.. suara apa itu?!" tanya Kotori dengan sangat pelan dan sangat cemas kepada dirinya sendiri. Saat itu bulu romannya di sekujur tubuhnya telah berdiri seperti sedang bertemu dengan setan.

"Psstttt!" bisik Hanayo memberi isyarat untuk diam.

Namun belum sempat Kotori bisa membungkam mulutnya tiba-tiba dia berteriak keras saat melihat ada sekumpulan hewan besar yang berlari kencang menuju ke arah mereka berdua. Itu adalah monster karena wujudnya tidak menyerupai hewan manapun di dunia ini.

"Kyaaaa...!"

Hanayo yang mengetahui itu dengan sigap memegang tangan Kotori dan berlari secepat mungkin untuk menghindari serangan cakar mereka. Dengan panik mereka hanya bisa berlari lurus dan pada akhirnya mereka tiba di tengah lapangan. Pilihan yang buruk karena kini para monster yang berbentuk seperti manusia serigala itu malah mengepung mereka dari segala penjuru.

Kotori dapat mengamati dengan jelas saat ini bahwa ada tujuh monster besar di sana. Sadar bahwa keadaan mereka saat ini tidak dalam keadaan yang menguntungkan dan sudah tidak ada jalan untuk lari lagi maka Hanayo memutuskan bahwa tidak ada pilihan lain untuk dia selain bertarung.

"Hanayo-san, K-Kenapa ada banyak monster aneh disini?!" tanya Kotori panik. "A-Aku takut...!"

"Khukhukhu... Seperti yang sudah aku duga para Shadow akan berkeliaran bebas pada waktu malam hari." kata Hanayo sambil tersenyum seringai.

[Heh?! Jadi ini yang dimaksud Hanayo-san tentang para Shadow itu?! Dan dia sebelumnya memintaku untuk bertarung melawannya, bukan?!] pikir Kotori mengingat percakapannya sebelum. "K-Kau sudah gila yah?!"

"Hei Kotori, justru untuk saat inilah makanya aku mengajakmu untuk datang kesini." jawab sang Keeper tersenyum seringai.

"Kini, Perhatikan dengan seksama bagaimana seorang Warrior sedang beraksi!"

["Let's Bind Up!"] seru Hanayo sambil tersenyum licik kepada para monster di hadapannya tersebut. Sembari dia mengatakan itu muncul sebuah senar tali yang keluar dari alat mekanik tangannya yang menjulur keluar dengan berlian hijau di bagian ujungnya.

Hanayo lalu memberikan isyarat kepada Kotori untuk merunduk ke bawah dan pada saat yang sama dia lalu merentangkan tangan kanannya ke depan sehingga dari alat Green Diamond Rope itu keluar sebuah tali cambuk yang secara tepat membidik satu per satu monster itu.

Gerakan itu dilakukan dengan cepat. Setiap kali ujung cambuk itu mengenai seorang monster maka dalam sepersekian detik tali itu telah tergulung masuk ke dalam device itu layaknya senar tali pancingan, kemudian Hanayo akan kembali mengulurnya mengenai setiap monster disana satu demi satu.

Setiap kali ada monster yang terkena batu berlian hijau itu maka merasa akan merasakan sayatan yang menghujam hingga bagian organ terdalam mereka. Tali itu selalu mengarah ke bagian organ dadanya sehingga menghujam jantung bagi setiap monster yang berusaha menangkis itu dengan memegang tali cambuk tersebut maka dia hanya akan merasakan panasnya gesekan dengan kulit tangannya sebelum terpental keras akibat pukulan potensial dari tali cambuk itu.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang