Whip Chain

140 7 4
                                    

Part 10: Whip Chain

Ketiga gadis itu jatuh saling bertumpukkan di dasar lubang yang gelap. Tidak ada apapun di sekitar sana selain secercah cahaya di atas mereka. Meskipun Nico mengetahui itu namun dia tidak bisa bergerak. Alasannya sederhana, karena tubuhnya terhimpit oleh dua gadis monster di atas badannya, Eli dan Nozomi yang masih belum sadarkan diri.

Tepat di atas tubuh gadis kecil malang tersebut terasa empuk oleh payudara Nozomi yang hampir melingkupi separuh kepalanya namun itu juga membuatnya jengkel karena kesulitan bernafas dan tertutup oleh aroma feromon yang di keluarkan dari tubuhnya. Beruntung kedua tangannya berhasil membebaskan diri dan dengan sekuat tenaga di membalikkan badannya dan membuat wajahnya berhadapan muka dengan muka. lalu...

"Kyaaaaa!!!" Nozomi tiba-tiba terjungkat dan membuat Eli di atas badannya terlempar ke belakangnya. Eli yang merasa kesakitan lalu membuka matanya dan samar-samar di kegelapan gua dia mendapati gadis berambut ungu itu ada duduk jongkok di pojok batu. "N-Nozomi? K-Kamu kenapa?!"

Belum sempat tangannya menggapai pundak tersebut tiba-tiba Nico menegurnya "sudah, jangan cengeng... daripada menangis, pikirin cara buat keluar dari sini, kek!" katanya sambil membersihkan debu-debu yang melekat di bajunya. Eli yang masih bingung hanya keheranan dengan tingkah Nico yang berjalan maju melangkah robotik dengan kaki mengakang menuju kedalaman gua yang semakin gelap. Sementara itu Eli lantas menepuk pundak Nozomi dan samar-samar melihat mata gadis itu berkaca-kaca. Tangannya sedari tadi terus memegang gumpalan dada sebelah kiri ditambah noda basah disekitar area tersebut berada itu sukses membuat Eli semakin bertanya-tanya.

Pada hari itu hari telah menjelang siang dan samar-samar mata mereka sudah bisa terbiasa dengan keadaan gelap di dalam gua tersebut. dan disanalah mereka melihat....

.

.

Deruan debu demi debu semakin menutupi langit hutan yang hijau menjadi abu-abu. Itu semua terjadi setelah Onix menyergap Akira Okuzaki, Clandestine Ninja tersebut untuk membebaskan tuannya yang terjerembab di tanah. Gadis ninja itu lalu melompat ke atas Katak Emas yang juga siap menjemput majikannya.

"Tidak kusangka, ternyata Clandestine yang berbentuk manusia lumayan hebat ketimbang yang monster." ucap Hanayo separuh memuji lawannya. "Owh, jadi kamu sudah menyadarinya yah? Kami memang berbeda. Jadi, jangan samakan aku dengan monster biasa yah?"

"Tcih...." Hanayo lalu melompat dan memecut tali di tangan kanannya ke tanah sehingga dia dapat melompat lebih tinggi lagi. Dia memutar tubuhnya di udara sembari melepaskan tali di tangan kanan namun ditangkap oleh tangan kirinya. Tali itupun segera melayang ke udara beserta bebatuan padat yang tertancap di tanah barusan. "Hyaaaaattt!!!"

"Lagi?! Ma-ka-nya, aku sudah bilang kan? Aku tidak mungkin kalah dengan senjata lemah yang kamu pakai tersebut." dia melempar shuriken bermaksud untuk memutus tali tersebut namun senjata tajam itu dapat terpental seolah tidak berpengaruh apa-apa. "Sialll!" sang ninja itu loncat dari atas kepala katak raksasa itu sehingga membuat bebatuan besar itu mendarat keras pada monster tersebut hingga penyok. Selagi dia masih memikirkan serangan balasan yang hendak dikeluarkannya terdengar suara nyaring yang mengiringi. "Bingo!"

Gadis pemilik rambut coklat muda itu tersenyum setelah mengetahui musuhnya terperangkap dalam anyaman temali yang baru saja di buat dari tangan kanannya kembali dia membidik tubuh gadis kecil itu dan kena! Kali ini seluruh tubuhnya sudah terbungkus penuh layaknya pupa lava. "Sekarang!" gadis itu berteriak memanggil animal guard yang sedari tadi sudah menunggu di tanah. Ular itu membuka mulutnya lebar-lebar sambil berdesis dan dia memakan bungkusan pupa tersebut hidup-hidup.

"Selesai sudah" Hanayo tersenyum sambil menutup mata karena merasa puas dengan perbuatannya. Namun tiba-tiba bulu kuduk di sekujur tubuhnya berdiri dan pada saat dia menoleh dia tahu bahwa perlawanannya itu sia-sia. Akira saat ini sedang duduk bersilah di atas katak emasnya sambil membuka segel ninjanya. Pada saat yang bersamaan Onix memuntahkan isi perutnya dan mendapati bahwa bungkusan tersebut hanya berisi kayu saja.

Love Live!: μ's, Super Idol WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang