PART VIII (BAG.2)

2.7K 115 3
                                    


Agni yang baru pulang dari kampusnya untuk menyelesaikan beberapa berkasnya dikampus setelah dia berhasil menyelesaikan sidangnya dan tinggal menunggu wisudanya yang akan dilaksanakan minggu depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agni yang baru pulang dari kampusnya untuk menyelesaikan beberapa berkasnya dikampus setelah dia berhasil menyelesaikan sidangnya dan tinggal menunggu wisudanya yang akan dilaksanakan minggu depan. Untungnya Agni bisa lulus sidang tesisnya tepat sebelum wisuda terdekat akan dilaksanakan. Itu artinya dia tak perlu menunggu lama untuk wisuda. Dan dia bisa kembali ke Indonesia secepatnya.

Agni menuju kearah laptopnya yang ada diatas meja belajarnya. Agni membukanya dan mengernyit saat melihat sebuah notifikasi pesan email. Agni langsung membuka email itu dan tersenyum.


To: agni.agatha

From: ify.alyssa

Agni sayang, kapan pulang? Kangen kumpul berempat ni. Buruan kelarin sidang lo dan wisuda. Setelah itu langsung pulang dan kita kumpul berempat.

Oh iya, gue yakin setelah lo baca pesan gue ini lo pasti langsung pengen cepet-cepet pulang. Gue sama yang lainnya lagi OTW kerumah sakit ni. Via akan segera melahirkan. Dan itu artinya lo udah melewatkan kelahiran dua keponakan lo. Hehehe.

Jadi, cepet pulang sebelum lo melewatkan kelahiran keponakan lo selanjutnya. Kira-kira siapa ya yang selanjutnya? Shilla atau lo dulu? Hihihi.....

Segitu doang ya Agni sayang. Gue lagi dijalan ni soalnya. Padahalnya sih Kak Rio yang nyetir. Hehehe. Bye Agni Sayang. Kami selalu menantimu disini. Cepet pulang Oke! *peluk cium*

Agni tersenyum setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Ify. Dan Ify sangat benar. Dia ingin cepat-cepat pulang sekarang. Dia semakin ingin melihat kedua Keponakannya. Selama ini dia hanya melihat foto Baby Darren yang dikirimkan oleh Ify maupun Shilla dan Via yang terus saja pamer berfoto dengan Baby Darren. Benar-benar membuatnya sangat frustasi disini dan ingin cepat-cepat kembali ke Indonesia dan segera menculik Baby Darren. Dan sekarang ditambah dengan menculik Keponakan barunya, Baby Al.

Agni langsung kembali fokus dengan laptopnya dan menuliskan pesan balasan untuk sahabatnya Ify.

_____

"Shil." Panggil Iel pelan. Shilla yang sedari tadi melamun dikursi sanping kemudi langsung mengalihkan pandangannya pada Iel yang kini fokus menatap kearah jalanan didepannya.

"Kenapa Kak?" tanya Shilla ragu.

"Emmm...." Iel ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Soal dirumah sakit tadi. Diruangan Via. Maaf ya Kak kalo bikin Kakak nggak nyaman." Kata Shilla pelan membuat Iel mengalihkan pandangannya pada Shilla dan tersenyum.

"Kenapa aku harus nggak nyaman?" tanya Iel yang sengaja berbohong pada Shilla. Lebih tepatnya untuk menutupi perasaan gugupnya tentu saja. Shilla jadi gelapapan sendiri. Dia bingung harus menjawab apa. Shilla menggigit bibir bawahnya gugup. Iel tersenyum kecil melihat Shilla yang sepertinya gugup dan bingung harus bersikap bagaimana.

"Gue yang seharusnya minta maaf karena nggak pernah peka dengan perasaan kamu Shil." Kata Iel pelan membuat Shilla langsung menatap Iel dengan tatapan tak percaya. Dia tak menyangka Iel akan mengatakan seperti itu padanya. Iel yang merasa diperhatikan mengalihkan pandangannya menatap Shilla dalam sambil tersenyum sedih. Shilla menatap Iel dengan perasaan yang bercampur aduk.

 Shilla menatap Iel dengan perasaan yang bercampur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahhhh." Shilla mendesah lelah karena terus memikirkan pembicaraannya dengan Iel kemaren saat dimobil. Dia masih tak bisa mengerti apa yang Iel maksudkan dengan mengatakan kalimat itu. Bukannya GR, hanya saja itu membuatnya makin berharap lebih.

Shilla yang merasa lelah langsung menyandarkan kepalanya diatas meja. Saat ini dia sedang berada diruang kerjanya. Dia benar-benar merasa tak enak badan sekarang. Terlebih lagi dia merasa tak enak hati. Dia benar-benar merasa tak bertenaga sekarang.

"Kenapa lo Shil?" Shilla dengan malas mengalihkan pandangannya pada Cakka yang baru saja masuk kedalam ruangannya tanpa mengetuk pintu. Shilla tak tau darimana, sejak kapan dan untuk apa pemuda itu datang kekantornya sepagi ini.

"Ngapain lo pagi-pagi kesini?" tanya Shilla malas. Cakka duduk dikursi yang ada didepan Shilla dan menatap Shilla dengan tersenyum miring dan terkekeh pelan.

"Lagian ngapain lo pagi-pagi udah galau? Mau gantiin ratu galau lo?" tanya Cakka menggoda.

"Gue males berdebat sama lo." Kata Shilla malas.

"Katakan ada apa dan segeralah enyah dari sini!" lanjut Shilla benar-benar malas meladeni Cakka dihari galau seperti ini.

"Gue lagi nggak mood di SunShine. Karena bingung mau kemana ya udah gue kesini." Jawab Cakka santai.

"Ya udah lo diem ajha nggak usah gangguin gue!" kata Shilla mulai memejamkan matanya. Dia benar-benar pusing sekarang. Cakka mengernyit bingung mendengar suara Shilla yang sepertinya makin melemah.

"Lo sakit Shil?" tanya Cakka cemas sambil menjulurkan tangannya menyentuh kening Shilla.

"Lo demam Shil. Mending lo pulang ajha istirahat! Gue anter ya!" kata Cakka cemas. Shilla menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidur bentar juga sembuh." Kata Shilla lemah.

"Kalo gitu jangan tidur disini! Tidur diruang bermain Baby Darren gih! Ada ranjangkan disana?" Shilla kembali menggelengkan kepalanya pelan.

"Disini ajha Kka." Jawab Shilla dengan sangat lemah. Rasanya dia ingin pingsan sekarang saking lemasnya. Cakka menghela napasnya lelah. Dia mengalah. Dia membiarkan Shilla melakukan apapun yang dia inginkan. Tapi dia tak meninggalkan Shilla. Dia mengawasi Shilla takut jika terjadi sesuatu dengan gadis itu.

Shilla terlihat sangat berkeringat dan bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya. Cakka yakin Shilla merasa sangat tidak nyaman dengan posisinya sekarang. Cakka beranjak dari duduknya dan mengitari meja kerja Shilla mendekati gadis itu. Cakka langsung tersentak saat ingin membangunkan Shilla. Suhu tubuh Shilla sangat tinggi.

"Shil. Shilla." Panggil Cakka sambil menggoyangkan pundak Shilla pelan berharap gadis itu segera bangun. Namun Shilla hanya terus bergerak gelisah dalam tidurnya. Cakka langsung mengangkat tubuh Shilla dan membawa Shilla kerumah sakit. Dia takut terjadi apa-apa dengan Shilla. Selama ini dia tak pernah melihat tubuh Shilla sesakit dan selemah ini.

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang