LAST PART (BAG.3)

3.2K 120 7
                                    

Shilla mengenakan dress putih selutut dengan rambutnya yang tergerai berterbangan terkena angin. Dia berada ditengah taman bunga yang begitu itu. Senyum cerah selalu menghiasi wajahnya.

"Sampai kapan kamu mau tidur Shil?"

Shilla mengedarkan pandangannya saat mendengar suara yang sangat dikenalnya itu. Namun nihil karena tak ada siapapun disana kecuali dirinya.

"Kamu nggak kangen sama Ify, Via, Shilla, Cakka, Rio, Alvin, dan... aku?"

Shilla kembali mengedarkan pandangannya saat mendengar suara itu lagi. Namun masih tetap nihil tak ada siapapun.

"Kamu bangun ya Shil! Supaya kita bisa memulainya dari awal. Aku janji aku nggak akan menyakiti kamu lagi lagi Shil. Aku nggak akan membiarkan kamu terluka lagi. Bangunlah Shilla! Kumohon!"

Suara itu terdengar lagi. Dan kini sukses membuat Shilla terdiam. Dia menundukkan kepalanya sedih.

"Kak Iel."

_____

Perlahan Shilla membuka matanya. Dia menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya disekelilingnya.

"Kamu bangun Shilla?" Kali ini Shilla mendengar suara itu dengan jelas.

"Kamu tunggu ya. Aku akan panggilkan Dokter." Kata Iel lalu segera berlalu keluar dari ruang rawat Shilla untuk memanggil Dokter. Shilla memiringkan kepalanya mengikuti punggung pemuda itu sampai punggung itu menghilang dibalik pintu dengan tatapan yang sulit diartikan.

_____

"Ma" panggil Shilla pelan. Dia masih harus berbaring karena kondisi tubuhnya yang masih lemah. Namun segala alat bantu pernapasan sudah dilepaskan. Tinggal infus yang masih bersarang ditangan kirinya.

"Ada apa Sayang? Kamu haus?" tanya Natasha yang setia disamping Shilla sejak Putrinya itu siuman 30 menit yang lalu. Bukannya menjawab pertanyaan Mamanya, Shilla malah mengedarkan pandangannya kesekeliling seperti mencari sesuatu.

"Kamu nyari siapa Sayang?" tanya Natasha lembut. Shilla menghentikan edaran matanya lalu menatap Mamanya.

"Kayaknya tadi waktu sadar Shilla denger suaranya Kak Iel deh Ma." Kata Shilla ragu. Natasha mengerutkan keningnya. Namun beberapa detik kemuadian dia tersenyum menggoda. Shilla menatap curiga Mamanya.

"Mama kenapa ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Shilla sedikit takut. Entahlah takut apa. Padahal tatapan Mamanya sama sekali tak menakutkan.

"Kamu sejak kapan pacaran sama Putra Mahkota Umari?" tanya Natasha menggoda. Shilla terdiam.

Pacaran? Siapa yang pacaran sama siapa? Tanya Shilla bingung dalam hati. Shilla mengerjapkan matanya lucu lalu menatap Mamanya dengan tatapan bingung.

"Maksud Mama? Siapa yang pacaran sama siapa?" tanya Shilla bingung. Natasha menatap Putrinya heran.

"Bukannya kamu pacaran sama Iel?" Shilla terdiam mendengar pertanyaan Mamanya. Shilla menggelengkan kepalanya pelan.

"Enggak. Shilla nggak pacaran sama Kak Iel." Natasha mengerutkan keningnya heran.

"Lalu maksud perhatian Iel selama ini apa dong?" Shilla menatap Mamanya bingung.

"Perhatian apa Ma?"

_____

Shilla memiringkan kepalanya menatap keluar jendela. Saat ini dia ada diruang rawatnya sendirian. Tadi Mamanya pamit pulang sebentar karena ada tamu Papanya yang akan datang untuk makan malam dirumah mereka malam ini. Mamanya bilang nanti akan ada yang datang untuk menemaninya. Shilla memikirkan apa yang Mamanya bilang tadi tentang Iel.

"Perhatian apa Ma?" tanya Shilla menatap Mamanya bingung.

"Sejak kamu masuk rumah sakit Iel nggak pernah absen jagain kamu. Bahkan dia sampe nggak berangkat kekantor dan menyerahkan pekerjaannya pada Asistennya. Siang malam selalu disini. Pulang cuman untuk mandi dan ganti baju. Selain itu dia selalu disini." Shilla terdiam mendengar cerita Mamanya itu. Apa maksudnya coba? Fix. Shilla bingung.

"Sebenernya Mama pengen tanya sama Iel kalian itu punya hubungan apa. Tapi setelah Mama pikir-pikir kayaknya Mama nggak pantes nanya deh. Mamakan nggak deket sama Iel. Lagipula selama ini dia nggak pernah datang kerumah kita kecuali buat jemput Ify. Jadi Mama mutusin untuk nanya kekamu setelah kamu sadar nanti." Lanjut Natasha membuat Shilla benar-benar tak habis pikir.

"Tapi Sayang. Kamu serius nggak ada hubungan apa-apa sama Iel?" Tanya Natasha yang memang masih sangat penasaran. Shilla menghela napasnya lelah.

"Nggak ada Ma. Lagian Kak Iel udah punya Tunangan kok." Natasha menatap Shilla tak percaya.

"Masak sih? Nggak mungkin ah Sayang kalo dia punya Tunangan." Sangkal Natasha tak percaya.

"Shilla nggak bohong Ma. Emang bener kok Kak Iel udah punya Tunangan. Namanya Nayra dan mereka ketemu waktu Kak Iel di UK." Jawab Shilla.

"Kalo gitu Mama yakin kalo dia mencintai kamu. Karena nggak mungkin dia ngelakuin itu kekamu kalo cuman nganggep kamu Adik atau sahabat. Mama yakin banget Iel mencintai kamu." Kata Natasha yakin membuat hati Shilla seperti ditusuk ribuan jarum.

"Terus ada satu hal lagi yang bikin Mama bingung." Ujar Natasha membuat Shilla mengalihkan pandangannya menatap Mamanya.

"Kemarin Ayah dan Mamanya Iel datang kesini, Bundanya Iel juga datang beberapa hari yang lalu. Mereka jauh-jauh dari Singapura dan UK cuman buat nengokin kamu." Shilla menatap Mamanya tak percaya.

"Mama serius?" tanya Shilla tak yakin. Seingatnya hubungannya dengan Ayah dan Mama Iel bahkan Bunda Iel tak pernah sedekat itu. Shilla hanya sekedar tau. Ngobrol juga cuman sekali pas kenalan. Kenapa sampai datang kesini cuman untuk menjenguknya? Ada apa ini sebenarnya? Apa yang telah terjadi selama dia koma?

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semuanya seakan menjadi semakin rumit untukku?" gumam Shilla pelan lalu menghembuskan napasnya lelah. Shilla memutar kepalanya saat mendengar suara pintu ruang rawatnya terbuka dari luar. Shilla terdiam melihat siapa yang baru saja masuk kedalam ruang rawatnya.

_____


LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang