PART XIII (BAG.2)

3.1K 125 14
                                    

Sudah 3 hari ini Shilla belum juga tersadar dari komanya. 3 hari itu juga Iel selalu ada disamping Shilla. Bahkan dia meninggalkan semua pekerjaan kantornya dan selalu dirumah sakit siang dan malam. Dia kembali kerumah hanya untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah itu dia langsung kembali kerumah sakit.

Kedua Orangtua Shilla sama sekali tak keberatan dengan yang dilakukan oleh Iel. Mereka memang bertanya-tanya ada hubungan apa antara Putra Mahkota Umari itu dengan Putri mereka. Tapi mereka urung untuk bertanya. Mungkin mereka akan menanyakannya nanti saat Putri mereka sudah pulih.

Namun untuk Nayra. Apa yang dilakukan Iel untuk Shilla membuatnya menyadari satu hal. Perhatian Iel untuk Shilla bukan sekedar perhatian untuk sahabat atau untuk seseorang yang dia anggap Adiknya. Itu adalah perhatian untuk seseorang yang dia cintai. Bahkan mungkin sangat dia cintai.

Nayra terdiam didepan pintu ruang rawat Shilla. Tatapan matanya sendu melihat pemandangan yang terlihat dari kaca dipintu ruangan itu. Terlihat dari sana bagaimana Iel berada didekat Shilla sambil terus menggenggam lembut tangan gadis yang kini sedang berjuang untuk bertahan hidup itu. Nayra menundukkan kepalanya dalam.

_____

Ify melangkahkan kakinya dikoridor rumah sakit menuju ruang rawat Shilla. Setiap hari Ify selalu menyempatkan dirinya untuk menjenguk sahabatnya itu. Dan setiap kali Ify datang, dia selalu melihat Kakaknya ada disana. Ify membiarkannya. Dan satu hal yang Ify sadari, jika ternyata Kakaknya sangat mencintai Shilla.

Dan itu membuatnya kembali bingung. Ingin rasanya Ify mempersatukan dua orang itu. Namun apa yang bisa dia lakukan jika Shilla bukan pilihan Kakaknya. Ify hanya bisa menulikan telinganya dan membutakan matanya saat melihat keadaan Kakaknya yang begitu terpuruk dan seperti kehilangan separuh jiwanya.

Untung saja pagi tadi Bundanya datang saat mendengar Shilla kecelakaan. Selain itu juga kebetulan Bundanya sedang cuti. Jadi dia tak perlu khawatir meninggalkan Putranya dirumah karena ada Bundanya yang menjaga. Gina tau jika Putranya sekarang mencintai Shilla. Karena itu begitu dia mendengar tentang kecelakaan gadis itu buru-buru dia datang ke Indonesia. Dia tak ingin melihat Putranya sedih. Tapi Ify melarangnya untuk menjenguk Shilla sekarang. Dia akan meminta Kakaknya untuk kerumahnya dan menemui Bundanya.

Ify melihat Nayra yang berdiri didepan pintu ruang rawat Shilla sambil menundukkan kepalanya. Ify menghela napasnya. Dia bisa melihat jika Nayra mulai mencintai Kakaknya. Itu juga yang membuat Ify makin bingung dengan kisah cinta Kakaknya.

"Nayra" panggil Ify pelan.

Nayra langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar seseorang memanggil namanya. Dia mengalihkan pandangannya pada Ify yang berdiri disampingnya dan sedang tersenyum tipis kearahnya.

Ify sedikit melirik dari kaca dipintu ruangan Shilla. Bisa dia liat Kakaknya masih setia duduk disamping ranjang Shilla sambil menggenggam tangan Shilla dengan erat. Ify hanya bisa tersenyum pedih melihat pemandangan itu. Ify kembali mengalihkan pandangannya pada Nayra yang kini menatapnya dengan tatapan terluka. Ify tersenyum lirih melihat tatapan Nayra itu.

"Bisa kita bicara berdua sebentar Nay?" tanya Ify yang diangguki oleh Nayra.

_____

Saat ini Ify dan Nayra ada di coffee shop yang ada didalam rumah sakit Sindunata. Nayra masih menundukkan kepalanya sedih. Ify hanya bisa menatapnya prihatin. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh gadis itu sekarang. Dan apa yang bisa Ify lakukan untuk membantu mereka saat ini? Mungkin dia harus mengungkapkannya pada Nayra. Bagaimanapun juga lebih baik Nayra tau sekarang dan bisa memikirkan keputusannya sebelum dia terlanjur mencintai Kakaknya. Ify menghembuskan napasnya pelan.

"Nay....."

"Apa gadis itu Shilla?" tanya Nayra memotong ucapan Ify sambil mendongakkan kepalanya menatap Ify. Ify terdiam. Apa maksudnya? Ify menatap Nayra bingung. Apa mungkin Nayra?

"3 hari yang lalu saat lo nelpon Kak Iel dan ngabarin kalo Shilla kecelakaan, dia lagi sama gue." Kata Nayra dengan tatapan menerawang. Ify terdiam. Dia tak tau itu sama sekali. Lalu apa yang mereka bicarakan saat itu?

"Waktu itu Kak Iel bilang jika dia mencintai seseorang dan itu bukan gue." Ify terdiam. Apa mungkin Kakaknya memutuskan untuk memilih Shilla? Tanpa terasa airmata Ify mulai menetes. Ya. Dia menangis. Menangis karena kisah cinta mereka yang selalu ada saja penghalangnya.

"Saat itu Kak Iel belum menjawab pertanyaan gue siapa gadis beruntung itu. Tapi gue rasa sekarang gue tau siapa gadis itu." Lanjut Nayra dengan lirih. Nayra mengalihkan pandangannya menatap Ify dengan tatapan sedih.

"Gadis itu Shilla. Iyakan Fy?" tanya Nayra lalu menundukkan kepalanya sedih. Ify menatap Nayra dengan prihatin. Mengetahui kenyataan bahwa laki-laki yang dicintai ternyata mencintai wanita lain pasti sangat menyakitkan. Ify tetap bergeming. Karena dia tau Nayra tak memerlukan jawaban darinya.

"Nay. Lo gadis yang baik. Gue yakin lo akan bahagia suatu saat nanti. Gue nggak akan meminta lo buat melepaskan Kak Iel jika lo memang ingin mempertahankannya. Yang gue minta cuman satu Nay." Pinta Ify sambil menatap Nayra dengan tatapan teduhnya. Nayra mendongakkan kepalanya menatap Ify yang kini tersenyum lembut padanya.

"Tolong buat Kakak gue bahagia." Nayra terdiam mendengar permintaan Ify itu. Nayra kembali menundukkan kepalanya sedih.

"Gue akan jadi orang jahat kalo gue tetap mempertahankan Kak Iel saat gue tahu mereka berdua saling mencintai." Jawab Nayra lirih. Nayra menghembuskan napasnya. Mungkin saat ini hanya dialah yang bisa menyelesaikan masalah yang rumit ini. Ya. Dia harus segera menyelesaikannya sebelum dia menyesal. Nayra mendongakkan kepalanya menatap Ify dengan tatapan yakin dan tersenyum.

"Gue akan bilang sama Om Hanafi tentang masalah perjodohan gue dan Kak Iel."

_____

w�/

LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang