PART IV (BAG.4)

2.7K 122 10
                                    

Iel pamit untuk kembali kekamarnya terlebih dahulu. Dia bilang dia ingin istirahat sebentar karena merasa masih sedikit lelah. Iel menghentikan langkahnya didepan pintu kamar bertuliskan 'Baby Boy Darren Raymond Haling'.

Ah. Itu kamar keponakannya. Dia ingin melihat keponakannya karena memang kemarin dia belum bertemu dengan keponakannya itu. Perlahan Iel membuka pintu itu dan terdiam saat melihat seseorang yang sedang bersama keponakannya. Dan Iel lebih terdiam lagi saat mendengar ucapan orang itu.

"Kamu tau Sayang kenapa Aunty kesini pagi ini? Aunty ingin melihat Om kamu. Aunty merindukannya. Satu tahun ini tak melihatnya membuat Aunty sangat merindukannya. Dan Aunty bahagia meskipun Aunty hanya bisa melihatnya. Sayang. Kamu maukan bantuin Aunty! Tolong bilang sama Om kalo Aunty merindukannya. Aunty takut untuk mengatakannya langsung. Kamu akan bantuin Auntykan Sayang?" terlihat Baby Darren tertawa saat Shilla selesai mengucapkannya.

"Makasih Sayang! Kamu adalah Malaikat penghibur buat Aunty." Kata Shilla lagi.

Iel hanya diam tak bergeming. Dia hanya memperhatikan Shilla. Senyum yang Shilla tunjukkan. Ekspresi yang dia tunjukkan. Dia tau semuanya palsu. Itu hanyalah topeng Shilla.

Aku juga merindukanmu Shil. Batin Iel lirih.

_____

Ify melihat Iel yang baru saja keluar dari kamar Putranya. Ify mengerutkan keningnya heran. Dia tak berniat memanggil Kakaknya yang kini berjalan sambil menundukkan kepalanya. Dia masih marah dengan Iel.

Ify mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar Putranya. Lalu bergegas kesana setelah ingat jika dia tadi meninggalkan Shilla dikamar Putranya. Dia takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tadi.

"Shil." Panggil Ify begitu dia masuk kedalam kamar Putranya. Ify menghempuskan napasnya lega saat melihat Shilla sedang menggendong Putranya sambil mengajak Putranya bermain. Ekspresinya masih sama seperti saat dia meninggalkannya tadi.

Mungkin tadi Bang Iel nggak jadi masuk karena melihat ada Shilla didalam. Pikir Ify lalu tersenyum saat Shilla menatapnya dengan tatapan bingung.

"Yuk kita berangkat!" ajak Ify lalu mengambil tas bayi yang memang selalu Ify siapkan setiap akan mengajak Putranya pergi.

_____

"Jadi mau pergi?" Tanya Rio saat melihat Istrinya membawa tas bayi milik Putranya dan Shilla dibelakangnya dengan Baby Darren digendongannya.

"Mau kemana?" tanya Cakka bingung. Saat ini dia dan Rio juga Deva dan Ray sedang mengobrol diruang santai.

"Bukannya sama lo perginya? Kok lo malah nanya mau kemana?" tanya Rio heran. Cakka menatap bingung Rio.

"Lah. Tadi Shilla bilangnya cuman mau kesini." Jawab Cakka apa adanya. Shilla tersenyum minta maaf.

"Ify ngajak kerumah Via Kka. Mau ya anterin?" Cakka berdecak mendengar permintaan Shilla barusan.

"Cakka mau kok nganterin Shil! Tenang ajha! Iyakan Kka?" tanya Ify sambil menatap Cakka dengan tatapan mengancam. Cakka menghela napasnya pasrah.

"Oke!" jawab Cakka malas. Membuat senyum kedua perempuan itu merekah.

"Nanti selesai meeting aku kesana." Kata Rio yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Ify.

"Yah. Jangan dibawa dong Teh Baby Darrennya! Kan gue belum main sama Baby Darren" pinta Deva memelas. Ify menatap Adiknya itu tersenyum.

"Nanti sore Anak gue milik lo!" kata Ify membuat Deva menatapnya berbinar.

"Beneran Teh? Waahh.. Gue jual dapet uang berapa ya gue?" Tanya Deva asal membuat Ify menatapnya tajam dan..

Pletak!

"Aww." Ringis Deva sambil memegang kepalanya yang menjadi sasaran jitakan Rio yang duduk disampingnya.

"Anak gue tu!" kata Rio tajam. Deva nyengir sambil menunjukkan jarinya membentuk 'V'

_____

"Siapa yang mau dateng Sayang?" tanya Alvin yang melihat Istrinya sedang sibuk menyiapkan beberapa camilan diruang tamu rumah mereka.

Via mengalihkan pandangannya dan tersenyum menatap Suaminya yang sedang menatapnya menggoda. Lalu kembali pada aktivitasnya yang sempat terhenti sebentar karena ingin melihat Suaminya.

"Baby Darren." Jawab Via singkat. Alvin menautkan alisnya.

"Ify sama Rio?" tanya Alvin memastikan.

"Ify doang. Enggak sama Kak Rio." Jawab Via cuek membuat Alvin gemas dengan Istrinya.

"Eh. Kakak nggak kerumah sakit?" tanya Via yang sadar jika Suaminya masih memakai baju rumah. Alvin duduk disalah satu sofa yang ada disana sambil terus mengawasi Istrinya.

"Enggak. Nggak ada operasi." Jawab Alvin. Memang sejak sebulan yang lalu Alvin hanya datang kerumah sakit jika ada operasi. Dia ingin selalu siaga dan mengawasi Via jika sewaktu-waktu Istrinya itu akan melahirkan.

"Oh" jawab Via singkat. Alvin tak ambil pusing dengan sikap cuek Istrinya itu. Via memang selalu seperti itu jika tau anak sahabatnya itu akan datang. Via memang sangat menyayangi Baby Darren meskipun mereka akan punya anak sendiri. Tapi tetap saja tak akan mampu menolak pesona bayi itu. Hehe.

_____

Didalam mobil Cakka, Shilla memilih untuk duduk dijok belakang dengan Baby Darren dipangkuannya. Sedangkan Ify duduk disamping kursi kemudi karena Cakka nggak mau jika hanya dia yang didepan. Berasa supir jadinya kalo gitu.

Cakka sedang fokus dengan jalanan didepannya. Ify sesekali menengok kebelakang dan tersenyum melihat Shilla yang sedang asik mengajak Baby Darren bicara. Ify merasakan getaran disaku blazer yang dia kenakan. Ify merogoh sagu dan mengambil ponselnya yang ada disaku. Ify mengernyit heran melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

Hubby Calling.....

"Ya Halo Kak Rio" sapa Ify pada orang diseberang sana yang ternyata adalah Rio Suaminya. Cakka dan Shilla yang mendengar sapaan Ify langsung mengalihkan pandangan mereka hera pada Ify. Karena memang mereka belum jauh dari rumah Ify.

Apa Kak Rio harus seprotektif gitu? Baru juga keluar rumah. Begitulah batin mereka berdua.

".................." Ify hanya diam mendengarkan apa yang Rio katakan. Ify mengernyit lalu mengalihkan pandangannya pada Shilla yang ternyata juga sedang menatapnya sambil bertanya tanpa suara 'ada apa?' Ify langsung tersenyum kecil lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah depan.

"Iya Kak..... Iya..... Ify akan inget baik.baik...... Hati-hati Kak Rio." Setelah itu Ify langsung menutup sambungan telponnya.

"Ada apa Fy?" tanya Shilla setelah mendengar Ify menghela napasnya kasar. Ify memutar kepalanya dan menatap Shilla sendu membuat kerutan dikening Shilla makin bertambah.

"Kita nggak kerumah Via ajha ya?" tanya Ify pelan.

"Kenapa?" tanya Shilla bingung. Ify kembali menghela napasnya.

"Kata Kak Rio, Bang Iel juga mau kerumah Via." Jawab Ify pelan lalu menggigit bibirnya takut. Cakka hanya memperhatikan dua perempuan itu berbincang tanpa berniat bergabung. Shilla terdiam. Namun sedetik kemudian dia tersenyum dan menatap Ify lembut.

"Kita tetep kerumah Via." Jawab Shilla yakin.

"Lo yakin?" tanya Ify ragu. Shilla menganggukkan kepalanya yakin. Ify menghembuskan napasnya pasrah.

"Ya udah deh kita tetep kesana." Jawab Ify lirih lalu memutar kembali tubuhnya menghadap kedepan. Cakka mengalihkan pandangannya menatap Shilla ragu, Shilla yang menyadari itu hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya yakin.

Maaf karena udah bikin kalian khawatir. Tapi gue janji gue akan kuat dan gue akan baik-baik ajha demi kalian. Batin Shilla sambil bergantian menatap Cakka dan Ify yang sudah menghadap kedepan dengan tatapan sendu.

*****


LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang