PART V. AKU BERTAHAN (BAG.1)

2.7K 118 6
                                    

"Apa kata Kak Ify Kak?" tanya Ray kepo setelah Rio memutuskan sambungannya. Tadi Raylah yang mengingatkan pada Rio tentang percakapan dimeja makan tadi saat sarapan jika Iel berkata hari ini dia akan kerumah Via karena ingin meminta Via memberikan pekerjaan untuk Nayra.

"Mereka akan tetap kesana." Jawab Rio singkat sambil menyimpan ponselnya kembali kesaku celananya.

"Serius Kak? Terus gimana sama Kak Shilla?" tanya Ray penasaran. Rio mengerutkan keningnya heran sambil menatap Adik bungsunya itu.

"Lo kok kepo sih Ray?" tanya Rio curiga. Ray menghembuskan napasnya kesal. Jika sudah mengatakan itu pasti dia tak akan mendapatkan jawaban apapun dari Rio.

"Kan gue penasaran." Jawab Ray sambil menyandarkan punggungnya dikepala sofa dan menyangga kepalanya dengan du tangannya yang dia lipat dibelakang kepalanya.

"Gue heran deh sama Kak Iel. Diakan tau betul gimana perasaan Kak Shilla kedia selama ini. Tapi kenapa sih malah bawa cewek itu dan nyakitin perasaannya Kak Shill. Hah. Seandainya ajha gue paling nggak seumuran sama Kak Shilla. Gue pasti udah lindungin dia dari cowok kayak Kak Iel." Rio makin mengerutkan keningnya heran mendengar ucapan Adiknya yang panjang lebar itu.

"Lo suka sama Shilla?" tanya Rio curiga. Ray menatap malas Kakaknya.

"Kan gue bilang seandainya." Jawab Ray malas.

Deva yang masih ada disana hanya mendengarkan apapun yang Ray katakan tentang Kakak laki-lakinya. Ray memang benar. Bahkan Devapun berpikir hal yang sama dengan Ray. Tapi Deva juga tau, mengambil keputusan itu sulit untuk Kak Iel. Bahkan dia juga tau seperti apa perasaan Iel.

Kalian nggak tau jika Kak Iel juga menderita disini. Batin Deva lirih.

_____

Kini mobil Cakka sudah ada didepan rumah Alvin dan Via. Dia menghentikan mobilnya diseberang jalan rumah mewah milik sahabat mereka itu. Cakka mengalihkan pandangannya kebelakang.

"Lo yakin kita masuk?" tanya Cakka pada Shilla.

"Kita bisa putar balik dan bilang ke Via kalo kita nggak jadi kerumahnya." Lanjut Cakka. berharap agar Shilla mau mengubah keputusannya. Bagaimanapun juga dia yang melihat seperti apa Shilla terpuruk kemaren. Dan dia tak ingin jika gadis itu kembali mengalami keterpurukan itu lagi.

Shilla tersenyum menatap kekhawatiran yang jelas terlihat dari mata Cakka dan juga Ify yang ikut menanti jawabannya. Lalu Shilla mengangguk yakin.

"Gue yakin kok. Lagian Via pasti udah nunggu. Kitakan sama-sama tau gimana senengnya Via kalo mau ketemu sama Baby Darren. So, mana mungkin kita ngecewain dia. Kita masuk. Udah! Kalian nggak usah khawatir! Lagiankan gue nggak harus ikut nemuin mereka nanti kalo mereka dateng." Jawab Shilla meyakinkan Cakka dan Ify.

"Tapi lo janji ya! Lo harus bilang kalo lo udah nggak kuat ngerasain sakit! Kita segera pulang saat itu. Ya!" kata Ify. Shilla menganggukkan kepalanya pelan.

"Gue bahkan udah lupa gimana rasanya sakit." Gumam Shilla lirih. Namun masih bisa didengar oleh kedua Cakka dan Ify yang menatapnya dengan tatapan sendu.

_____

"Hallo Baby Darren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo Baby Darren." Sambut Via begitu mereka masuk kedalam rumahnya yang pintunya terbuka. Via ternyata menunggu mereka sejak tadi diruang tamu.

"Lo nungguin kita Vi?" tanya Ify sambil meringis. Via mengalihkan pandangannya pada Ify lalu mengangguk senang.

"Tentu ajha! Kan mau ketemu sama anak ganteng ini!" jawab Via sambil menoel pipi Baby Darren yang masih berada dalam gendongan Shilla.

"Serius ni pesona anak lo bertebaran Fy!" bisik Cakka yang berdiri disamping Ify. Ify tersenyum bangga mendengar pernyataan Adik Iparnya itu.

"Tentu ajha. Kan anak gue!" kata Ify bangga. Cakka berdecak kesal.

"Salah ngomong gue." Gumam Cakka membuat Ify terkekeh.

"Kalian udah dateng?" tanya Alvin yang baru muncul dari dalam rumah. Cakka dan Ify tersenyum membalas sapaan Alvin. Karena memang sapaan itu tak memerlukan jawaban. Hehe.

Alvin mengalihkan pandangannya pada Via dan Shilla yang sedang asik dengan Baby Darren lalu menggelengkan kepalanya heran.

"Gue heran deh. Gimana bisa mereka begitu terpikat dengan anak lo Fy? Itu baru mereka berdua. Belum ditambah Agni. Coba ada Agni, serasa dunia milik mereka deh yang lain kontrak." Ucapan Alvin barusan kembali membuat Ify terkekeh.

Tentu saja dia bangga. Menjadi Ibu dari seorang bayi yang begitu menggemaskan dan banyak dicintai orang.

"Bibit yang Rio tanam emang bagus." Kata Alvin lagi membuat Cakka yang mendengarnya langsung mendelik.

"Omongan lo vulgar banget Kak." Kata Cakka kesal sambil meninggalkan orang-orang itu. Memang seperti inilah persahabatan mereka. Bukan hanya dirumah Shilla. Dirumah inipun mereka bebas dan serasa itu adalah rumah milik mereka. Seperti Cakka yang sekarang langsung masuk begitu saja padahal sang pemilik rumah masih menyambut kedatangan mereka. Alvin terkekeh melihat Cakka yang langsung pergi begitu saja.

"Kita masuk yuk!" ajak Alvin yang diangguki oleh Ify. Alvin dan Ify kembali mengalihkan pandangan mereka pada Shilla dan Via yang ternyata masih asik dengan kegiatan mereka dari tadi. Mereka berdua sontak saling pandang lalu menggelengkan kepala mereka heran.

_____

"Kamu udah siap Nay?" tanya Iel yang baru saja turun dari lantai atas dan melihat Nayra yang sudah siap dengan baju dan tas selempag kecilnya diruang tau.

Nayra yang mendengar sapaan itu langsung mengalihkan pandangannya pada Iel dan mengangguk sambil tersenyum. iel melirik jam tangannya.

"Ya udah kita berangkat." Ajak Iel lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Nayra yang hanya bisa tersenyum lirih. Sepertinya mengharapkan hati dan cinta Iel adalah hal yang sia-sia.

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang