PART I (BAG.4)

3K 129 33
                                    

Iel menghela napasnya berulang kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iel menghela napasnya berulang kali. Ingatannya tentang gadis itu terus menghantuinya. Bukan hanya saat ini. Tapi setiap hari selama satu satu ini.

Selama satu tahun ini tak sekalipun Iel mengingat Cinta pertamanya. Tapi justru ingatannya selalu mengarah pada gadis cantik itu. Entah seperti apa keadaan gadis itu Iel tak pernah tahu. Apakah gadis itu masih menunggunya? Atau mungkin kini gadis itu sudah menemukan laki-laki yang pantas untuk mendapatkan cintanya?

Secara logika Iel ingin gadis itu sekarang bahagia dengan laki-laki yang pantas mendapatkan cintanya. Namun dalam hatinya Iel berharap gadis itu masih menunggunya.

Iel memandang selembar foto yang ada ditangannya. Foto yang diambil saat pernikahan Adiknya. Foto dirinya bersama gadis itu karena memang saat itu mereka berpasangan sebagai pengiring pengantin pernikahan Adiknya. Dan Ify memaksa agar pasangan pengiring pengantinnya berfoto sendiri tanpa pengantin. Dan inilah hasil fotonya dengan gadis itu.

Entah mengapa Iel membawa foto itu. Dia tak mengerti apa yang kini dia rasakan. Perasaan seperti apa yang dia miliki untuk gadis itu? Pantaskah dia menerima cinta gadis itu? Gadis yang begitu baik dan sangat mencintainya.

"Lo belum beres-beres Bang?" tanya Deva yang baru saja masuk kamar Kakak laki-lakinya tanpa mengetuk. Selama satu tahun ini tinggal di Uk membuat Iel sangat mengenal Mama tiri dan Adik tirinya. Dia kini sangat mengerti apa yang membuat Ify sangat menyayangi mereka berdua.

Lusa adalah jadwal keberangkatan Iel kembali ke Indonesia. Setelah satu tahun dipusingkan dan disibukkan dengan urusan Perusahaan akhirnya Iel bisa kembali kekampung halamannya tercinta. Sebenarnya dia sangat lelah dengan semua hal yang dia lakukan disini.

Dia tak punya waktu sama sekali untuk menghubungi atau sekedar menanyakan kabar sahabat-sahabatnya yang ada di Indonesia. Waktunya hanya dia habiskan untuk belajar dan bekerja. Bahkan saat Keponakannya lahir dia tak bisa kesana langsung untuk menjenguk Keponakannya itu. Padahal Iel sangat ingin menggendong Keponakannya. Dan Iel harus mengubur dalam-dalam keinginannya saat itu. Tapi lihat saja! Begitu dia sampai di Indonesia dia akan langsung menculik Keponakannya itu. Hehehe.

"Lo jadi ikut?" bukan menjawab Iel malah balik bertanya. Deva menganggukkan kepalanya semangat.

"Tentu ajha. Gue udah kangen banget ni sama Baby Darren." Jawab Deva semangat. Dia memang sangat menyayangi Keponakannya itu. Deva baru melihat Keponakannya sekali saat kelahirannya dan Deva memaksa Mamanya untuk ikut ke Indonesia. Padahal saat itu dia sedang UTS dan dia harus ikut UTS susulan begitu dia kembali ke UK.

Dan untungnya saat ini Iel kembali ke Indonesia saat dia sedang liburan semester. Jadi dia bisa puas bermain dengan Keponakannya disana nanti.

"Lo mau tinggal dimana disana? Rumah kita, Apartemen gue, atau dirumahnya Rio sama Ify?" tanya Iel lagi. Deva mengerutkan keningnya berpikir.

"Rumah Kak Rio sama Kak Ify ajha! Lagiankan disana ada Baby Darren, jadi gue bisa main sepuasnya sama siBakpao." Kata Deva semangat. Iel mengerutkan keningnya heran. Bakpao adalah sebutan yang khusus Deva dan Ray berikan kepada Keponakan mereka. Katanya sih karena pipi Baby Darren itu tembem kayak kue bakpao. Hehe. Ngomong-ngomong si Ray.

LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang