PART XII (BAG.2)

2.8K 113 17
                                    

Iel menyenderkan kepalanya pada kepala kursi kerjanya. Dia memejamkan matanya. Memikirkan perkataan Adiknya tadi. Kini dia sendiri diruangannya. Ify, Rio dan Alvin sudah pergi dan meninggalkan ruangannya beberapa waktu yang lalu. Dan dia membatalkan semua meetingnya. Dia nggak bisa focus bekerja hari ini.

"Apa kalian akan menyembunyikan ini selamanya dariku jika aku tak sengaja mendengarnya tadi?" tanya Ify tajam.

"Maaf Dek. Abang cuman nggak mau bikin kamu khawatir." Jawab Iel pelan.

"Tapi aku Adek Abang." Kata Ify masih dengan nada suaranya yang tajam dan tatapan matanya yang tak kalah tajam dengan ucapannya. Sungguh menyakitkan untuk Iel mendengarnya.

"Lalu? Abang mau menebusnya dengan menikahi Nayra?" Ify tersenyum sinis setelah mengucapkan pertanyaan itu.

"Apa Abang pikir itu hal terbaik yang bisa Abang lakuin untuk Nayra?" Iel langsung terdiam mendengar pertanyaan Adiknya. Dia juga tak tau apa keputusannya selama ini adalah memang sesuatu yang Nayra butuhkan. Yang dia tau dia hanya harus menjaga gadis itu karena telah membuat gadis itu sebatang kara. Dan hal inilah yang bisa dia pikirkan saat itu.

"Kalo gitu lupakan Shilla!" Iel langsung mendongakkan kepalanya menatap Ify tak percaya. Apa katanya tadi? Melupakan Shilla? Saat dia sangat mencintai gadis itu dia harus melepaskannya? Bisakah dia melakukannya?

"Kalo Abang tetap mempertahankan keputusan Abang untuk menikahi Nayra, maka Abang harus melupakan perasaan Abang ke Shilla dan belajar untuk mencintai Nayra! Abang nggak bisa mendapatkan mereka berdua sekaligus. Itu sama ajha Abang menyakiti mereka berdua. Abang harus memilih salah satu diantara mereka!" Iel hanya bisa terdiam mendengar kata demi kata yang diucapkan oleh Adiknya. Ya. Ify memang benar. Tapi bisakah dia melakukannya?

"Tapi kalo Abang merubah keputusan Abang dan memilih Shilla. Abang bisa lakuin hal lain untuk menjaga Nayra. Bukan hanya dengan menikahinya Abang bisa menjaganya." Kata Ify kini menatap Iel dengan lembut. Dia ingin menangis sekarang. Bagaimana mungkin Kakaknya menanggung beban seberat ini selama ini? Dia merasa dia gagal menjadi Adik Iel. Apapun akan dia lakukan untuk membuat Iel bahagia.

"Apapun keputusan Abang, Ify akan dukung dan Ify akan bantu. Selama keputusan itu membuat Abang bahagia." Lanjut Ify yang kini sudah meneteskan air matanya yang sedari tadi ditahannya. Ya. Meskipun akhirnya Iel memilih Nayra asalkan itu membuat Iel bahagia dia akan mendukungnya. Dan Shilla. Dia yakin akan ada kebahagiaan untuk Shilla nanti.

Iel mengusap wajahnya frustasi. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Siapa yang akan dia pilih? Dia kembali mengingat ucapan Shilla pagi tadi.

"Kakak pernah bilang sama Shilla, saat Shilla merasa lelah dengan semua ini Shilla harus menyerah."

"Sekarang aku lelah Kak."

Iel terdiam. Ya. Shilla sudah memutuskan untuk berhenti memperjuangkannya. Tapi bisakah Iel juga berhenti? Bisakah dia berhenti untuk mencintai gadis yang sudah mengambil seluruh hatinya itu. Bisakah dia melakukannya?

_____

            Ify terus mondar-mandir dikamarnya sambil memegang ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ify terus mondar-mandir dikamarnya sambil memegang ponselnya. Sudah beberapa kali dia menghubungi Shilla namun tak sekalipun panggilannya dijawab oleh sahabatnya itu. Entah mengapa perasaannya sangat gelisah. Dia tak tau apa yang mungkin terjadi pada Shilla. Dia takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada sahabatnya itu.

Rio mengerutkan keningnya heran saat melihat Istrinya yang sepertinya nampak gelisah. Perlahan Rio melangkahkan kakinya mendekati Ify.

"Ada apa Dear?" tanya Rio yang membuat Ify langsung tersentak kaget.

"Kak Rio kok ngagetin sih?" Rio menautkan alisnya bingung dan menatap Ify khawatir.

"Kamu baik-baik ajhakan Dear?" tanya Rio khawatir. Ify menghela napasnya lalu mendongak menatap Suaminya dengan tatapan cemas.

"Shilla nggak angkat telponku dari tadi Kak aku takut terjadi sesuatu dengannya." Rio tersenyum tipis lalu memegang kedua bahu Ify dan menatapnya lembut menenangkan.

"Dia akan baik-baik ajha. Mungkin dia sedang ada meeting penting makanya nggak bisa ngangkat telpon." Kata Rio menenangkan.

"Nanti kita coba telpon dia lagi. Hm?" Ify menganggukkan kepalanya patuh membuat Rio tersenyum.

_____

"Awww" ringis Nayra karena tangannya baru saja tertusuk jarum jahit karena dia tak focus saat ini.

"Kamu kenapa Nay?" tanya Tiara salah satu rekan kerjanya khawatir. Nayra mengalihkan pandangannya lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Aku nggak papa kok cuman kaget ajha." Tiara menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ya udah kamu lanjutin! Jangan ngelamun!" Nayra tersenyum lalu menganggukkan kepalanya patuh.

Namun Nayra justru kembali termenung. Ingatannya kembali pada kejadian semalam dan tadi pagi. Nayra memikirkan tentang pengakuannya cintanya pada Iel dan sikap tak bersahabatnya pada Shilla.

Nggak seharusnya aku bersikap seperti itu dengan Shilla. Shilla sahabat Kak Iel jadi wajar jika Kak Iel perhatian padanya. Dan kenapa aku harus cemburu Shilla menginap dirumah. Aku yakin dia sering melakukannya karena terbukti dia memiliki kamar khusus dirumah. Aku harus minta maaf padanya nanti. Pikir Nayra menyesal dan tersenyum setelah memutuskan untuk meminta maaf pada Shilla. Ya. Shilla gadis yang baik. Nggak seharusnya dia bersikap seperti itu pada Shilla. Shilla adalah orang pertama yang menyambut kedatangannya di Indonesia.

Dan tentang pengakuan cintanya pada Iel. Nayra memejamkan matanya dan menghembuskannya menyesal.

Kenapa sih aku buru-buru? Kenapa aku asal ajha langsung bilang kalo aku cinta sama Kak Iel. Kalo ternyata dia punya pacar gimana coba? Aduhh.. aku malu sumpah. Batin Nayra lagi sambil merutuki kebodohannya sendiri. Lamunannya tersadar saat dia merasakan ponselnya bergetar sebentar tanda apa pesan masuk. Dia mengambil ponselnya disaku lalu membuka pesan yang masuk.

From : Kak Iel

Nanti siang kita makan siang bareng di café Mama deket butik tempatmu kerja. Ada yang ingin aku bicarakan.

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang