PART III (BAG.4)

2.7K 127 2
                                    

Ify melangkahkan kaki sambil menundukkan kepalanya. Apakah dia sudah keterlaluan tadi? Apakah dia sudah terlalu kasar dengan Kakaknya tadi? Tapi Ify tak bisa menahannya lebih lama lagi. Dan melihat Shilla tadi benar-benar membuatnya sangat marah dan tak bisa mengendalikan emosinya.

"Ify!" Ify menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil oleh seseorang yang dikenalnya. Perlahan Ify mengalihkan pandangannya pada Cakka yang sedang duduk dikursi ruang tamu bersama....

Ify langsung mengalihkan pandangannya kearah lain. Bukan. Ify bukan marah dengan gadis itu. Ify hanya tak ingin lepas kontrol lagi. Melihat gadis itu membuatnya kembali ingat pada Shilla.

Cakka menautkan alisnya bingung saat Ify tiba-tiba mengalihkan pandangannya kearah lain saat melihatnya tadi. Atau melihat...

"Bentar ya Nay!" kata Cakka lalu segera beranjak mendekati Ify yang masih berdiri didekat tangga.

Nayra menundukkan kepalanya sedih. Dia tau Ify tak ingin melihatnya. Dan dia melihat dengan jelas tatapan penuh luka dari mata Ify. Tapi kenapa Ify menatapya seperti itu? Apa yang telah dia lakukan?

"Lo kenapa Fy?" tanya Cakka heran saat sudah berdiri didepan Ify. Cakka tersentak saat Ify mendongakkan kepala menatapnya.

"Lo habis nangis Fy?" tanya Cakka khawatir. Perlahan Cakka mengalihkan pandangannya pada Nayra yang masih menundukkan kepalanya. Cakka mengerti sekarang. Pasti karena itu. Cakka juga sama seperti Rio. Dia sangat tau seperti apa Ify menyayangi Shilla. Cakka kembali mengalihkan pandangannya pada Ify dan memegang kedua bahu Ify.

"Apa? Apa yang lo ingin gue lakuin?" tanya Cakka. Dia akan melakukan apapun yang Ify minta. Ify menatap Cakka penuh harap.

"Tolong lihat keadaan Shilla Kka! Gue khawatir sama dia." Kata Ify lirih sambil menatap Cakka penuh harap. Berharap sahabatnya sekaligus Adik Iparnya itu akan memenuhi keinginannya. Cakka tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya pelan.

"Gue akan kerumahnya sekarang." Kata Cakka.

_____

"Shilla! Buka pintunya Sayang! Kamu nggak keluar kamar sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shilla! Buka pintunya Sayang! Kamu nggak keluar kamar sejak tadi. Kamu juga belum makan! Buka pintunya Sayang! Shilla! Kamu sakit Sayang?" teriakan Natasha dari luar pintu kamar Shilla sambil menggedor-gedor pintu kamar Anaknya berharap Shilla akan membukakan pintu itu.

Dia sangat khawatir. Pasalnya sejak 3 jam yang lalu Shilla kembali. Dia langsung mengurung dirinya dikamar dan tak mau keluar. Dipanggil tak mau menyahut. Ibu mana yang nggak khawatir coba kalo kayak gitu. Dan lagi Shilla belum makan siang. Natasha makin khawatir.

"Shilla! Mama mohon jangan seperti ini Sayang! Cerita sama Mama kalo kamu punya masalah Sayang! Shilla!" Natasha terus memanggil Putrinya.

"Shilla ngurung dirinya dikamar Tante?" Natasha langsung terlonjak kaget saat mendengar pertanyaan itu lalu membalikkan badannya menatap kesal sang pelaku yang kini hanya nyengir.

LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang