PART XI. MENYERAH? (BAG.1)

2.9K 132 35
                                    

>Nayra Pov<

Namaku Nayra. Nayra Altha Revellin. Aku adalah Putri tunggal dari Papa dan Mamaku. Namun kini aku sebatang kara didunia ini. Papaku meninggal saat aku SMA. Dan Mamaku meninggal satu tahun yang lalu. Namun meskipun begitu aku tak pernah mengeluh. Aku selalu percaya jika Tuhan punya rencana yang indah untukku suatu saat nanti.

Meskipun aku sebatang kara, tapi saat ini aku merasa aku memiliki Keluarga. Sejak satu tahun yang lalu aku tinggal bersama Keluarga itu di UK. Mereka sangat menyayangiku. Namun sesungguhnya aku tak menginginkan itu. Aku tau mereka menerimaku karena mereka merasa bersalah atas kematian Mamaku. Ya. Mamaku meninggal dalam kecelakaan karena menyelamatkan Putra Keluarga itu. Tapi aku tak bisa membohongi hatiku jika aku bahagia. Karena aku tak sendiri. Aku memiliki mereka yang kusebut Keluarga.

Sudah satu bulan ini aku tinggal di Indonesia bersama Putra Keluarga itu. Namanya Kak Iel. Dia laki-laki yang aku yakin semua perempuan ingin jadi kekasihnya. Selain itu dia juga baik. Meskipun aku tau dia melakukannya karena perasaan bersalah itu. Jika ditanya apakah aku mencintainya. Maka jawabanku adalah ya. Dia laki-laki yang sangat pantas untuk dicintai. Tapi entah mengapa aku merasa dia tak pernah menyukaiku. Meskipun dia memperhatikanku tapi aku merasa hatinya ada ditempat lain. Mungkinkah dia sudah memiliki seorang gadis yang dia cintai? Atau bahkan dia sudah memiliki seorang kekasih?

Aku juga senang saat aku mendengar bahwa aku dijodohkan dengan Kak Iel. Aku akan menjadi Istrinya. Aku senang. Namun kebahagiaanku itu telah menyakiti seseorang. Ify. Adik Kak Iel yang selalu aku harap aku bisa menjadi sahabatnya. Tapi aku tau dia tak pernah menyukaiku. Lebih tepatnya dia tak suka jika aku bersama Kakaknya. Entah apa alasannya aku tak tau.

>Nayra Pov End<

_____

Nayra langsung tersenyum saat melihat Iel yang baru saja masuk kedalam rumah malam itu. Namun senyumnya langsung memudar saat melihat seorang gadis yang muncul dari belakang Iel. Terlihat gadis itu tersenyum ramah pada Nayra.

"Shilla?" gumam Nayra sambil menatap bingung kearah gadis itu yang ternyata adalah Shilla.

"Selamat malam Nayra." Sapa Shilla sambil tersenyum ramah pada gadis itu. Nayra menyambut senyum itu dengan senyumnya.

"Tidurlah! Ini sudah malam." Kata Iel pada Nayra dengan nada datar. Iel lalu mengalihkan pandangannya pada Shilla yang berdiri disampingnya.

"Kamu akan tidur dikamar kalian di paviliunkan? Masuklah dan segera tidur! Kamu harus istirahat." Kata Iel dengan nada lembut. Nayra yang mendengarnya hanya diam memperhatikan Iel yang terlihat begitu perhatian pada Shilla. Shilla menganggukkan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya pada Nayra sambil menautkan alisnya. Pandangannya berubah sendu, namun sedetik kemudian dia kembali mengubah ekspresinya dan tersenyum pada gadis itu.

"Lo nggak keberatankan Nay gue nginep disini malam ini?" Nayra langsung tersadar dan mengalihkan pandangannya pada Shilla lalu menatap Iel yang ternyata juga sedang menatapnya. Nayra kembali menatap Shilla lalu mengangguk.

"Inikan rumah Kak Iel. Kalo Kak Iel ngijinin ya kenapa enggak?" entah sadar atau tidak nada bicara Nayra sedikit ketus sekarang. Shilla yang menyadarinya hanya bisa tersenyum miris dalam hatinya.

Apa gue orang ketiga disini? Batin Shilla sedih. Shilla tersenyum.

"Kalo gitu gue ke belakang sekarang. Selamat malam semua." Setelah mengucapkan itu Shilla langsung berlalu meninggalkan Iel dan Nayra yang kini saling diam.

Iel nggak tuli. Dia juga mendengar nada suara Nayra yang ketus tadi. Dan itu pasti membuat Shilla merasa tidak nyaman disana. Iel menghela napasnya dan menatap Nayra dengan datar.

"Kamu nggak suka Shilla menginap disini." Bukan pertanyaan. Itu pernyataan. Nayra tersadar lalu mendongakkan kepalanya yang tadi menunduk menatap Iel dengan tatapan sendunya.

"Yah. Aku rasa karena aku Tunangan Kak Iel jadi aku nggak suka." Iel terdiam mendengar jawaban Nayra. Jawaban yang sungguh diluar dugaannya.

"Nay. Kamu...."

"Ya. Aku suka sama Kakak. Terlepas dari perjodohan yang Om Han katakan. Aku cinta sama Kak Iel. Dan aku cemburu Kakak pulang bawa perempuan lain." Nayra langsung pergi kekamarnya setelah itu. Meninggalkan Iel yang terdiam disana.

Tanpa sepengetahuan Iel dan Nayra ternyata Shilla mendengar ungkapan perasaan Nayra pada Iel. Shilla ikut terdiam. Dia menatap Iel yang kini terdiam dengan tatapan sedih. Dia merasa dialah tokoh antagonis dicerita ini. Shilla menghela napas lalu berbalik dan benar-benar menuju kearah paviliun yang ada dirumah itu. Ya. Shilla memang sering datang kesini. Dan kamar yang ada dipaviliun adalah kamar yang selalu dia dan juga sahabat-sahabatnya gunakan jika mereka bermalam disitu.

_____

Iel masih terus memikirkan kata-kata Nayra tadi. Dia sama sekali tak menyangka jika Nayra memiliki perasaan padanya. Bagaimana bisa? Bukankah selama ini dia sudah menjaga jarak dengan gadis itu? Iel mendongakkan kepalanya menatap bintang-bintang yang bertaburan disana. Dia berharap semua masalah ini segera selesai. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Apa harus ada lagi hati yang akan tersakiti karena masalah ini? Iel menghela napasnya lalu menundukkan kepalanya.

Iel menyipitkan matanya saat melihat Shilla yang baru saja keluar dari lantai atas paviliun. Terlihat gadis itu berhenti dan memegang pagar pembatas diserambi sambil mendongakkan kepalanya menatap langit seperti yang Iel lakukan tadi. Sejenak Iel memutuskan untuk mengamati gerak-gerik gadis itu dari jauh.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang Shil? Bahkan semuanya semakin bertambah rumit. Menjadi sulit untukku meninggalkan Nayra dan berlari padamu. Aku mencintaimu Shilla. Sangat mencintaimu." Gumam Iel lirih sambil terus memperhatikan gerak-gerik Shilla.

_____

LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang