sebelas

776 56 4
                                    

Sore ini aku dan bunda akan pergi. Kalian pasti sudah tau kalau aku mau dikenalin sama cowok, anaknya temen bunda. Alias 'dijodohin' lebih tepatnya. Daripada gak dapet uang saku mending ikutin aja apa yang bunda mau.

Aku berjalan ke depan cermin. 'Ih tambah gemuk aja deh aku' pikirku. Pipiku tambah nyempluk alias cubby. Terus perut aku ada lipatan-lipatan lemak yang menganggu. Aku rasa aku harus banyak olahraga nih. Masa pergi dijodohin gemuk gini?

"Rel, udah siap? Ayo berangkat." ucap bunda tiba-tiba.

"Ah gajadi ikut deh bun. Aurel gemuk nih. Kan malu." balasku sambil bermalas malasan di kasur.

"Makannya rajin olahraga dong jangan nyemil mulu. Udah pokoknya kamu ikut." ucap bunda lalu pergi.

Karena terpaksa aku berjalan menuju lemari dan mencari pakaian yang bagus untuk dipakai. Mending aku pakai dress aja biar keliatan langsing. Biar dibilang cantik juga kayak princess. Setelah berganti baju dan dandan tipis-tipis aku keluar rumah dan masuk ke dalam mobil. Bunda sudah menunggu daritadi.

Sekitar 20 menit kemudian aku sampai di sebuah restoran. Aku dan bunda turun dari mobil dan masuk. Kulihat bunda melambaikan tangannya pada seorang wanita yang nggak jauh beda umurnya dari bunda. Wanita itu terlihat manis dan cantik dengan dandanannya yang sederhana.

"Eh jeng, kenalin ini putri pertama aku Aurel."

"Aurel tante." balasku sambil mencium tangannya.

"Omong-omong mana anak kamu?" tanya bunda tiba-tiba. Pertanyaan ini sama persis dengan yang aku tanyakan. 'Katanya dijodohin, tapi mana si cowoknya?' Batinku.

"Bentar lagi nyusul kok." balas Tante Ira.

Tak terasa aku merasa bosan. Jadi aku pergi meninggalkan bunda ke toilet. Aku berjalan kesana. Menatap pantulan diriku di cermin. Mencuci tangan dan berdandan kembali. Saat aku keluar dari toilet dan menuju meja tadi, aku melihat seseorang yang sangat familiar. Apa dia anaknya Tante Ira? Tapi mana mungkin.

"Nah itu dia." ucap bunda lalu disusul dengan kedua mata yang menatapku.

"Lo Aurel?" ucapnya kaget begitu juga denganku.

"Alva?"

"Lo kalian ternyata saling kenal to." ucap bunda heran sambil menatap tante Ira.

"Wah kalau gitu langsung saja diresmikan ya jeng ya." balas tante Ira.

"Wah dengan senang hati." ucap Alva dengan santai. Membuatku tertawa. Benar-benar lucu.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. Kami pun pulang. Namun anehnya bunda bilang akan pergi dengan tante Ira jadi aku harus pulang bareng Alva. Yaampun kelihatan banget kalau mereka tuh sengaja hmm.

"Ayo." ucap Alva sambil memberikan helm kepadaku.

"Langsung pulang nih?"

"Iyalah emang mau kemana?"

"Jalan-jalan."

"Ke?" tanyaku memastikan.

"Hatimu.. He he he " balas Alva lalu tertawa.

"Apaan sih" balasku kesal namun seketika wajahku memerah. Oh my God

Sesampainya di rumah aku mengajak Alva mampir. Kami beruda pun masuk dan aku menyuruhnya untuk menunggu di ruang tamu. Sedangkan aku masuk ke dalam kamar dan berganti baju. Sekitar 15 menit kemudian, aku keluar dari kamar mengenakan kaos biasa dan celana pendek.

Tiba-tiba aku mendengar suara tawa dari ruang tamu.

"Ah nak Alva bisa saja." ucap bibi.

"Kapan-kapan saya beri tips-tips nya deh bi."

"Bener ya den.."

"Pasti."

"Kalian ngapaiin sih?" tanyaku heran melihat mereka berdua tertawa cekikikan tanpa sebab.

"Ini nih bibi minta tips buat ngurusin badan. Biar ditaksir sama pak supir tetangga." ucap Alva berusaha menjelaskan. Namun aku malah tertawa terbahak bahak mendengarnya. Jadi selama ini bibi sering kasih makanan ke tetangga sebelah itu untuk ketemu Pak Suep, supir sebelah? Ah bisa aja deh.

"Ah bibi apaan sih. Udah gitu aja udah cantik kok." balasku.

"Nah tuh bi apa yang saya bilang bener kan? Justru Aurel nih yang gendut." ucap Alva dengan cekikikan.

"Eh apa lo bilang?!" bantahku kesal lalu melemparkan bantal di sofa ke mukannya.

"Ehhh ampun ampun." balas Alva sambil melindungi mukanya dengan kedua tangannya.

"Minta maaf!" teriakku.

"Males." ucap Alva lalu segera kabur dari rumah.

"ALVAAA AWAS LO YAAA!!!"

----------
Yeyyy akhirnya chapter ini selesai
Maaf update mesti lamaa lagi uas kawann
Vote dan commentnya dongg

4ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang